5 Cara Membuat Portofolio Minim atau Tanpa Pengalaman, Auto Dilirik!

Portofolio merupakan dokumen penting untuk melamar pekerjaan. Ini menunjukkan karya atau pekerjaan yang pernah dilakukan. Tujuannya tak lain untuk membuktikan kompetensi kamu di suatu bidang sehingga menjadi poin plus yang dapat dipertimbangkan perekrut.
Sayangnya, sebagian orang memiliki pengalaman yang minim atau bahkan gak punya pengalaman sama sekali. Karenanya, mereka cenderung kesulitan membuat portofolio. Kalau kamu termasuk di antaranya, kamu bisa melakukan cara berikut untuk menyusun portofolio yang menarik.
1. Tentukan tujuan karier dan bidang pekerjaan yang akan dilamar

Ini merupakan langkah utama yang penting dilakukan. Sebelum membuat portofolio, kamu harus menentukan bidang karier sehingga kemampuan dan proyek yang akan dikerjakan relevan dengan yang dibutuhkan.
Gak masalah jika kamu ingin switch career dan memilih jalur berbeda dengan jurusan kuliah. Yang terpenting, kamu menetapkannya sejak awal sehingga semua yang dilakukan nantinya dapat selaras.
2. Mengasah kemampuan yang relevan

Ingin berkarier di dunia digital marketing? Maka kamu harus memiliki kemampuan yang relevan. Sebut saja kemampuan teknis seperti menguasai Google Anayltics, memahami performance marketing untuk menjalankan iklan, atau organic marketing untuk membuat konten di berbagai platform.
Hal yang sama juga berlaku untuk bidang lainnya. Ini menjadi bekal penting agar nantinya kamu memiliki performa yang baik saat bekerja. Kemampuan yang relevan juga diperlukan untuk membuat proyek bayangan yang bisa dimasukkan dalam portofolio.
Nantinya, daftar kemampuan dapat dicantumkan dalam portofolio agar perekrut mengetahuinya. Namun, kamu gak bisa asal membubuhkan skill hanya demi di-notice, ya. Semua yang tertera dalam portofolio maupun CV harus benar-benar kamu miliki dan kuasai.
3. Membuat dummy project

Salah satu strategi yang bisa dilakukan jika kamu memiliki pengalaman yang minim atau bahkan gak punya pengalaman sama sekali ialah dengan membuat dummy project. Ini merupakan proyek bayangan untuk bereksperimen dengan kemampuan yang kamu punya. Proyek ini gak bersifat riil, tetapi bisa menunjukkan skill yang dimiliki.
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk membuat dummy project. Pertama, kamu bisa menggunakan kecerdasan buatan untuk menyusunnya. Sebagai contoh, situs fake clients dapat menciptakan brief desain yang detail dan spesifik untuk kamu kerjakan.
Selain itu, kamu juga bisa membuat strategi untuk sebuah bisnis. Misalnya, kamu membuat desain konten media sosial untuk sebuah brand yang dapat mendongkrak performanya. Di dunia digital marketing, kamu juga bisa melakukan market test dengan membuat fake business dan mencoba menjalankan iklan di berbagai platform dengan bujet minim.
4. Bergabung dengan kelas online

Kemampuan dan hasil pekerjaan yang relevan dapat kamu peroleh juga dengan mengikuti kelas online. Ibaratnya sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Kelas online juga dilengkapi kurikulum yang sistematis sehingga kamu bisa mempelajari konsep dasar yang fundamental dan merupakan bekal untuk memahami kasus yang lebih advance.
Di samping memahami konsep dan teori, kamu juga bisa mengasah kemampuan dengan berbagai case study dan kesempatan mengerjakan proyek untuk mengisi portofolio. Nilai plusnya, kamu dapat menerima feedback dari tugas yang dikerjakan sehingga kamu bisa memperbaikinya.
Dewasa ini, banyak tersedia kelas online mulai dari yang gratis hingga berbayar. Jadi, kamu bisa memilih sesuai bujet dan kebutuhan.
5. Menawarkan jasa freelance

Agar proyek yang ditampilkan di portofolio semakin beragam, kamu bisa mencari klien dari industri yang berbeda-beda. Di awal karier, kamu mungkin kesulitan menemukan klien yang mau menggunakan jasa kamu. Untuk menyiasatinya, kamu dapat menawarkan diri untuk freelance ke teman atau kolega terdekat.
Jika hasil kerjamu optimal, kamu tentunya akan mendapat rekomendasi dari mereka. Dengan demikian, kamu bisa mendapat tawaran yang lebih banyak dan kamu bisa menghiasi portolio dengan proyek yang bervariasi.
Di tengah persaingan yang semakin ketat, portofolio yang menarik bisa jadi poin plus di mata perekrut. Walau belum punya banyak pengalaman kerja, kamu tetap bisa membuat portofolio yang mengesankan. Jangan lupa dicoba tipsnya agar peluang kamu dapat kerja di bidang impian semakin besar, ya!