Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Menjaga Self-Esteem di Lingkungan Kerja yang Kompetitif

ilustrasi berada di lingkungan kerja kompetitif (pexels.com/Mikhail Nilov)
Intinya sih...
  • Lingkungan kompetitif menekan self-esteem, namun penting untuk mengelola perbandingan dengan rekan kerja dan fokus pada pertumbuhan pribadi.
  • Pentingnya memberi apresiasi pada setiap langkah dan progres yang dilakukan untuk menjaga self-esteem di lingkungan kerja yang kompetitif.
  • Kompetisi bisa menjadi motivasi jika dilihat sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, serta penting untuk mencari dukungan dari orang-orang positif di sekitar.

Bekerja di lingkungan yang kompetitif bisa menjadi tantangan tersendiri bagi kepercayaan diri. Tekanan untuk selalu tampil unggul, perbandingan dengan rekan kerja, dan beban ekspektasi yang tinggi sering membuat self-esteem goyah. Jika tidak dikelola dengan baik, hal tersebut bisa menghambat kinerja dan kesejahteraan mental.

Namun, memiliki self-esteem yang kuat bukan berarti harus selalu menang atau lebih baik dari orang lain. Sebaliknya, hal itu justru tentang menghargai diri sendiri, mengenali nilai yang kita bawa, dan tetap percaya pada kemampuan yang dimiliki. Dengan cara yang tepat, kita bisa tetap berkembang tanpa harus merasa terintimidasi oleh persaingan.

1. Fokus pada perkembangan pribadi, bukan sekadar kompetisi

ilustrasi perempuan fokus bekerja (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dalam lingkungan kerja yang kompetitif, mudah untuk terjebak dalam perbandingan dengan rekan kerja. Apabila terus-menerus membandingkan diri dengan rekan kerja, kita bisa kehilangan fokus pada pertumbuhan pribadi. Hal demikian bisa membuat kita merasa kurang kompeten, padahal setiap orang memiliki kecepatan dan jalannya masing-masing.

Alih-alih terpaku pada persaingan, lebih baik fokus pada peningkatan diri sendiri. Lakukan evaluasi perkembangan dari waktu ke waktu dan hargai setiap pencapaian, termasuk pencapaian yang sederhana. Dengan begitu, kita bisa tetap percaya diri tanpa merasa terbebani oleh tekanan eksternal.

2. Hargai usaha, bukan hanya hasil akhir

ilustrasi perempuan bangga dengan diri sendiri (pexels.com/Gustavo Fring)

Seringnya, self-esteem menurun karena kita cenderung merasa belum mencapai hasil yang diharapkan. Padahal dalam proses bekerja, usaha yang kita lakukan juga memiliki nilai penting dan berharga. Mengabaikan usaha hanya karena hasil belum sesuai ekspektasi bisa membuat kita merasa kurang berharga.

Untuk menjaga self-esteem di lingkungan kerja yang kompetitif, penting untuk memberi apresiasi pada setiap langkah yang sudah dilakukan. Rayakan setiap progres yang kita hasilkan dan sadari bahwa setiap pencapaian dimulai dari usaha yang konsisten. Dengan menghargai proses, kita bisa tetap termotivasi meskipun menghadapi tantangan di tempat kerja.

3. Bangun mindset kompetisi yang sehat

ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kompetisi sejatinya tidak selalu buruk asalkan hal itu dikelola dengan cara yang sehat dan tepat. Jika melihat persaingan sebagai ancaman, maka kita bisa merasa tertekan dan kehilangan kepercayaan diri. Namun, jika menganggapnya sebagai kesempatan untuk belajar, kita justru bisa berkembang dengan lebih baik.

Cobalah untuk melihat keberhasilan rekan kerja sebagai inspirasi, alih-alih sebagai ancaman. Belajarlah dari mereka yang lebih berpengalaman dan gunakan kesempatan tersebut sebagai dorongan untuk meningkatkan kemampuan. Dengan perspektif yang positif, kompetisi bisa menjadi motivasi untuk diri sendiri, alih-alih menjadi beban.

4. Hindari kritik diri yang berlebihan

ilustrasi merasa mampu dan berdaya (pexels.com/RDNE Stock project)

Saat bekerja di lingkungan kerja yang penuh tekanan, kita mungkin cenderung terlalu keras pada diri sendiri. Setiap kesalahan kecil bisa terasa seperti kegagalan besar, sehingga self-esteem pun menurun. Padahal, terlalu sering mengkritik diri sendiri justru bisa menghambat perkembangan.

Solusinya yakni belajarlah untuk menyeimbangkan evaluasi diri dengan sikap yang lebih bijak. Alih-alih menyalahkan diri, gunakan kesalahan dan kekeliruan sebagai pelajaran untuk berkembang. Dengan menerima bahwa tidak ada yang sempurna, kita bisa tetap percaya diri meskipun menghadapi tantangan.

5. Jaga lingkungan agar tetap positif dan mendukung perkembangan pribadi

ilustrasi lingkungan kerja yang positif (pexels.com/Mikhail Nilov)

Orang-orang di sekitar kita bisa memengaruhi bagaimana kita melihat diri sendiri. Jika dikelilingi oleh rekan kerja yang suka menjatuhkan atau lingkungan kerja yang toksik, self-esteem bisa semakin tergerus. Oleh karena itu, penting untuk mencari dan membangun dukungan dari orang-orang yang positif.

Salah satu caranya yakni bergaul dengan mereka yang saling mendukung dan memberi motivasi guna membantu menjaga rasa percaya diri. Jangan ragu untuk mencari mentor atau teman kerja yang bisa menjadi support system. Dengan lingkungan yang sehat, kita bisa bekerja lebih nyaman dan tetap menghargai diri sendiri.

Sejatinya, kompetisi adalah bagian dari dunia kerja yang tak terhindarkan, tetapi hal itu juga tidak seharusnya mengurangi nilai pribadi. Dengan memahami bahwa setiap orang memiliki keunikan dan jalannya masing-masing, kita bisa tetap berkembang tanpa kehilangan rasa percaya diri. Hal yang terpenting yakni bukan hanya menjadi yang terbaik, tetapi juga menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izah Cahya
EditorIzah Cahya
Follow Us