5 Kesalahan Umum saat Career Switch, Wajib Dihindari agar Sukses

Berganti karier atau career switching menjadi hal yang lazim dilakukan oleh banyak pekerja, terutama sejak pandemik COVID-19. Hal ini sering terjadi karena melihat kesempatan yang lebih menjanjikan di bidang lain atau karena merasa bosan dengan pekerjaan sebelumnya.
Namun, career switch atau perpindahan karier merupakan keputusan besar yang memerlukan persiapan matang. Pastikan untuk menghindari beberapa kesalahan berikut agar kamu dapat menjalani karier baru dengan sukses dan optimal. Yuk, disimak!
1. Membuat keputusan terburu-buru

Sebelum mengajukan resign atau pengunduran diri, buatlah rencana dan tetapkan tujuan yang jelas. Sebaiknya gak terburu-buru dalam melakukan perubahan karier tanpa melakukan evaluasi diri dan memahami bidang karier yang mungkin paling cocok untukmu.
Evaluasi kembali keterampilan, minat, dan pengalamanmu. Lakukanlah riset mendalam mengenai bidang dan skill yang sedang dibutuhkan di industri. Kamu bisa berkonsultasi dengan rekan atau seorang career coach untuk membantumu menentukan jalur karier yang paling sesuai.
2. Terjun ke bidang yang tren, tapi gak sesuai skill dan passion

Sering kali, beberapa orang tergoda untuk terjun ke bidang baru tanpa perencanaan yang matang hanya karena bidang tersebut sedang tren. Mungkin gaji dan jenjang kariernya menjanjikan, tapi kamu juga harus menyesuaikannya dengan skill dan passion dalam dirimu.
Apakah kamu memiliki kemampuan yang sesuai untuk berhasil dalam bidang yang dipilih ini? Apakah kamu bersemangat dan antusias tentang pekerjaan ini? Jangan sampai kamu menekuni bidang yang gak kamu minati sehingga berakhir stuck di tengah jalan.
3. Resign tanpa memiliki dana darurat

Setelah resign, kamu mungkin membutuhkan waktu untuk mendalami bidang karier baru dan memperoleh pekerjaan baru. Maka dari itu, memiliki dana darurat sangatlah penting. Ini akan mendukung kondisi finansialmu ketika tak lagi memiliki pendapatan tetap.
Setidaknya, kamu harus memiliki dana darurat setara 3 sampai 6 bulan biaya hidup kamu. Sebagai contoh, kalau biaya hidup bulanan kamu adalah Rp5 juta, dan kamu ingin memiliki dana darurat untuk 6 bulan, maka dana darurat yang ideal adalah sekitar Rp30 juta.
4. Memutuskan career switch murni hanya demi penghasilan yang lebih besar

Mengubah karier hanya untuk alasan finansial bisa menjadi langkah yang berisiko. Tak sedikit orang mengorbankan kepuasan dan pencapaian dalam pekerjaan demi penghasilan yang lebih besar. Namun hal ini sering kali mengakibatkan penurunan motivasi dan kualitas kerja.
Sebaliknya, memilih karier berdasarkan minat dan passion bisa memberikan motivasi yang lebih tinggi, terutama ketika menghadapi tekanan yang besar di pekerjaan. Dalam jangka panjang, hal ini mendorong perkembangan karier dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan, baik di pekerjaan dan kehidupan pribadi.
5. Pindah karier tanpa persiapan matang

Saat memilih untuk berpindah karier, kamu perlu memiliki keterampilan dan pengetahuan yang mungkin berbeda dari pekerjaan sebelumnya. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari keterampilan baru dan meningkatkan pengalaman agar portofolio semakin kaya. Ini bisa dilakukan melalui pembelajaran mandiri atau mengikuti kursus profesional.
Sayangnya, banyak orang yang mengabaikan langkah ini dan mencari pekerjaan tanpa memiliki keterampilan yang relevan. Hal ini dapat membuat mereka kesulitan bersaing dalam mencari pekerjaan baru.
Career switch adalah langkah besar yang memerlukan persiapan dan strategi yang matang. Jika kamu berencana untuk berpindah karier, pastikan untuk menghindari kesalahan di atas agar peluangmu sukses di tempat baru semakin besar. Good luck, ya!