5 Tips Mengatur Keuangan Setelah Kena Layoff agar Gak Boncos

Kena PHK atau layoff memang bisa bikin syok secara mental dan finansial. Penghasilan berhenti, tapi kebutuhan tetap harus dipenuhi. Momen ini bisa jadi titik balik buat kamu untuk belajar mengelola uang lebih bijak agar kamu bisa bertahan bahkan bangkit lebih kuat secara finansial.
Mengatur keuangan setelah kena layoff sangat penting agar kondisi gak makin memburuk. Tanpa rencana matang, tabungan bisa cepat habis dan kamu bisa boncos. Kendati demikian, kamu gak perlu panik. Yuk, simak tips berikut agar keuanganmu tetap aman meski tanpa penghasilan tetap!
1. Evaluasi ulang semua pengeluaran bulanan

Langkah pertama adalah mencatat semua pengeluaran selama sebulan terakhir. Dari belanja harian sampai cicilan, semuanya harus ditulis jelas. Dengan begitu, kamu tahu ke mana saja uang mengalir. Evaluasi ini penting sebagai dasar menyusun strategi baru.
Setelah itu, pisahkan mana pengeluaran wajib dan mana yang bisa dikurangi. Pengeluaran wajib seperti makan, listrik, dan kebutuhan pokok tetap harus diprioritaskan. Sedangkan ngopi di kafe atau langganan streaming bisa dikurangi dulu agar keuangan tetap terkendali.
2. Gunakan dana darurat secara bijak

Kalau kamu punya dana darurat, momen pasca layoff adalah saat yang tepat untuk memakainya. Namun ingat, jangan gunakan dana darurat secara sembarangan. Alokasikan hanya untuk kebutuhan pokok seperti makan dan kesehatan.
Sebaiknya, kamu juga membuat rencana penggunaan dana darurat selama 3–6 bulan ke depan dengan detail. Hitung berapa dana yang dibutuhkan per bulan untuk bertahan. Dengan perhitungan jelas, kamu bisa lebih tenang menghadapi masa transisi. Selain itu, jangan lupa terus pantau penggunaannya agar tidak cepat habis.
3. Cari sumber penghasilan sementara

Jangan tunggu pekerjaan tetap datang, cari dulu penghasilan sementara. Bisa dari pekerjaan freelance, jualan online, atau jasa berbasis keterampilan yang kamu miliki. Banyak platform sekarang menyediakan peluang kerja jangka pendek untuk tetap punya pemasukan.
Walaupun pendapatan kecil, peluang ini bisa kamu manfaatkan agar ada uang masuk secara rutin. Penghasilan ini juga bisa menutup kebutuhan harianmu supaya tidak menguras tabungan.
Jangan gengsi ambil kerjaan yang penting halal dan sesuai kemampuan. Siapa tahu dari sini bisa kamu kembangkan menjadi usaha tetap ke depannya.
4. Kurangi gaya hidup konsumtif

Saat belum punya penghasilan tetap, gaya hidup memang harus disesuaikan agar lebih hemat. Mulailah dengan berhenti membeli barang yang tidak perlu. Tahan dulu keinginan beli barang diskon yang gak mendesak. Fokus dulu pada apa yang benar-benar kamu butuhkan.
Di samping itu, kurangi juga nongkrong di luar atau pesan makanan online tiap hari. Masak sendiri di rumah akan bisa lebih sehat dan menghemat pengeluaranmu. Gaya hidup hemat akan membantu kamu bertahan lebih lama. Ingat, ini bukan soal pelit, tetapi soal bertahan hidup.
5. Susun rencana keuangan baru

Setelah keadaan mulai stabil, buatlah rencana keuangan baru yang sesuai dengan kebutuhanmu. Hitung berapa dana yang kamu punya dan butuhkan tiap bulan. Buat target baru untuk menabung dan investasi kecil. Kemudian, sesuaikan semua rencana dengan kondisi sekarang.
Nantinya, rencana ini bisa menjadi panduan keuangan yang lebih realistis dan disiplin. Bila perlu kamu bisa menulis target mingguan atau bulanan agar lebih terarah. Jika dapat pekerjaan baru, terus pertahankan kebiasaan hidup hemat agar kamu bisa bangkit lebih cepat dan aman secara finansial.
Butuh waktu buat bangkit dari situasi ini, tetapi kamu gak sendiri. Mulai dari langkah kecil, keuanganmu bisa kembali stabil. Semangat dan terus bergerak ya, karena masa sulit ini juga akan berlalu. Siap mulai atur ulang keuanganmu sekarang?