Beda Kerja di Korporasi Vs Startup, Mana yang Paling Baik?

Startup punya jam kerja lebih fleksibel karena lebih mengutamakan goals pekerjaan yang tercapai, bukan lamanya bekerja. Jadi, selama kamu bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan lancar berkomunikasi dengan bos atau karyawan lainnya, gak masalah mau di mana pun kamu bekerja.

Namun, di sisi lain kamu juga harus siap untuk lembur, ya. Lembur di startup sendiri kadang dihitung sebagai bentuk kontribusi dan dedikasi kepada perusahaan. Jadi, kamu gak akan dapat pesangon.

Sementara, korporasi memiliki aturan dan ketentuan jam kerja yang lebih mengikat. Kalau terlambat, misalnya, kamu tidak mendapatkan uang makan siang. Lantas, jika akumulasi keterlambatan dalam sebulan sudah melebihi batas, kamu bisa terkena pemotongan gaji.

Startup lebih fleksibel meskipun memiliki struktur jabatan. Komunikasi sehari-hari antara bawahan dan atasan tidak terlalu mencolok sehingga terjalin komunikasi dua arah. Ide dari para karyawan juga sangat dihargai sebagai bagian dari aset terbesar perusahaan.

Sementara, karena perusahaan sudah lebih besar dan lama berdiri, korporasi memiliki birokrasi dan hierarki yang jelas dan mengikat. Terdapat batasan antara staf dengan manajer dan junior dengan senior. Hal ini tentunya juga memengaruhi sikap, bahasa, nada bicara, dan perilaku dalam berkomunikasi dengan jabatan yang lebih tinggi.

Nominal gaji di startup gak selalu lebih kecil daripada di korporasi, lho. Namun, soal nominal gaji ini memang berdasarkan kompetensimu juga. Untuk tunjangan, startup belum bisa memberikan tunjangan sebanyak korporasi. Hal ini karena startup merupakan perusahaan rintisan sehingga masih memerlukan banyak modal.

Startup juga biasanya tidak memberikan uang lembur karena bekerja di luar jam kerja dianggap sebagai kontribusi dan dedikasi.

Sementara, korporasi punya aturan yang jelas mengenai gaji, bonus, upah lembur, kenaikan gaji, dan tunjangan. Kalau bisa bekerja mencapai target, kamu bisa mendapatkan bonus. Kalau lembur, kamu juga akan mendapatkan upah.

Fasilitas di startup biasanya belum selengkap korporasi, salah satunya contohnya fasilitas penunjang kerja seperti laptop. Beberapa startup kadang tidak menyediakannya dan meminta para karyawannya untuk menggunakan laptop pribadi.

Kantor startup juga biasanya lebih kecil daripada korporasi. Namun, jangan salah, justru ini yang bikin karyawannya jadi lebih akrab satu sama lain.

Karena perusahaan sudah lebih besar, fasilitas korporasi sudah berada jauh di atas startup. Bahkan, di kantor disediakan fasilitas, seperti kafe, gym, salon, dan sebagainya. Kita juga tau kalau korporasi sendiri berlokasi di sebuah gedung dengan fasilitas yang memadai.

Startup membuka kesempatan belajar seluas-luasnya di luar dari jabatan dan job desk kamu. Hal ini juga yang jadi latar belakang belum jelasnya jenjang karier di startup.

Dengan jabatan apa pun yang kamu pegang saat ini, kamu masih bisa belajar dan scale up dirimu. Namun, bukan berarti semua startup kayak gini, ya. Ada kok startup yang memiliki kejelasan mengenai promosi jabatan.

Sementara, di korporasi, kamu akan diminta untuk lebih fokus dengan job desk dari jabatan yang kamu pegang. Meskipun begitu, jenjang karier di korporasi lebih terjamin. Dengan kinerja dan hasil yang maksimal, gak menutup kemungkinan kamu bisa mendapatkan promosi jabatan.

Itu dia lima perbedaan bekerja di startup dan korporasi dari youngontop.com. Namun, semua kelebihan dan kekurangan di atas balik lagi dengan bagaimana kamu bisa beradaptasi dan memberikan kontribusi bagi perusahaan.

Ingat, gak ada hasil yang mengkhianati usaha. Kalau kamu berjuang dengan sungguh-sungguh, pasti hasilnya juga maksimal. Jadi, lebih baik kerja di startup atau korporasi? Kamu sendiri yang menentukan.

Yuk, baca artikel seru dan inspiratif lainnya di youngontop.com!