5 Cara Elegan Hadapi Adu Domba di Kantor, Jangan Terjebak Drama!

Pernahkah kamu merasa suasana kantor tiba-tiba berubah, padahal kamu gak merasa ada yang salah? Rekan kerja mulai menjauh, dan namamu ikut disebut dalam konflik yang gak kamu tahu asal mulanya. Situasi itu bikin kamu bertanya-tanya, siapa yang diam-diam main api di belakangmu?
Kalau kamu mulai sadar sedang dijadikan korban adu domba, tenang, kamu gak sendirian. Banyak orang pernah ada di posisi itu, tapi gak semuanya tahu harus bersikap gimana. Yuk, simak lima langkah elegan yang bisa kamu lakukan biar gak makin terjebak permainan licik di kantor.
1. Jangan langsung menanggapi, tarik napas dulu

Saat tahu kamu diadu domba, insting pertama pasti ingin langsung klarifikasi atau marah. Tapi reaksi terburu-buru bisa bikin kamu terlihat emosional dan kehilangan kredibilitas. Lebih baik tarik napas dulu dan tenangkan diri sebelum ambil langkah selanjutnya.
Sikap tenang di tengah isu justru bikin kamu punya power tersendiri. Orang yang mencoba menjatuhkan kamu bakal terlihat semakin jelas niat buruknya. Diam yang elegan kadang lebih kuat dari seribu pembelaan.
2. Amati pola dan siapa yang terlibat

Sebelum bereaksi, penting banget buat tahu siapa yang sebenarnya terlibat dan apa motifnya. Adu domba biasanya punya pola yang sama yaitu informasi yang diputar, disampaikan setengah, atau ditambah bumbu. Catat siapa yang menyampaikan apa dan kepada siapa.
Dengan tahu polanya, kamu bisa menghindari jebakan emosional dan mulai melihat situasi secara objektif. Ini juga bantu kamu menyusun strategi kalau nanti harus melakukan klarifikasi. Jangan asal nuduh, tapi bangun posisi kamu berdasarkan fakta.
3. Klarifikasi dengan elegan, bukan konfrontasi

Kalau kamu merasa perlu bicara, pastikan kamu melakukannya dengan cara yang dewasa. Pilih waktu dan tempat yang tepat buat ngobrol langsung sama pihak terkait. Hindari nada tinggi atau kata-kata menyerang yang bisa bikin situasi makin panas.
Sampaikan versi kamu dengan tenang dan tanpa drama. Tujuannya bukan buat membela diri habis-habisan, tapi menunjukkan bahwa kamu terbuka untuk berdialog. Orang yang dewasa gak takut bicara jujur, tapi tahu caranya tetap menjaga etika.
4. Jaga profesionalisme dan hindari balas dendam

Godaan buat balik menyerang atau menyebarkan cerita tandingan pasti muncul, apalagi kalau kamu sakit hati. Tapi balas dendam cuma bikin kamu terlihat sama rendahnya dengan orang yang memulai. Kamu gak butuh drama tambahan yang bisa merusak reputasimu.
Tetap fokus ke pekerjaan dan tunjukkan bahwa kamu tetap profesional walau diterpa isu. Lambat laun, orang di sekitarmu bakal lihat siapa yang benar-benar fokus dan siapa yang sibuk bermain api. Sikap tenang dan konsisten akan bicara lebih lantang dari kata-kata.
5. Libatkan atasan atau HR dengan cara yang tepat

Kalau situasi semakin merugikan atau mulai mengganggu mentalmu, gak ada salahnya minta bantuan. Tapi pastikan kamu menyampaikan dengan data, bukan emosi. Tunjukkan bahwa kamu butuh solusi, bukan sekadar aduan.
Pihak HR atau atasan yang objektif akan bantu cari jalan keluar yang adil buat semua pihak. Jangan takut terlihat lemah karena mencari bantuan itu bukan kelemahan. Justru itu tanda kamu tahu cara menjaga dirimu sendiri secara bijak.
Menghadapi adu domba di kantor memang bikin gerah, tapi bukan berarti kamu harus ikut terbakar. Tetap tenang, pikirkan langkahmu, dan tunjukkan bahwa kamu bisa bersikap elegan di tengah situasi sulit. Karena pada akhirnya, karakter dan integritas kamu lah yang akan bertahan paling lama.