Pernah merasa optimis setelah wawancara kerja, tapi tiba-tiba rekruter yang awalnya responsif mendadak hilang tanpa kabar? Bisa jadi kamu sedang mengalami yang namanya ghosting. Istilah ini kini makin sering muncul di dunia kerja, dan sayangnya, makin sering juga terjadi.
Sebelum kamu mencari cara untuk menghadapinya, penting untuk mengenali tanda-tanda awalnya. Apakah kamu sedang dighosting oleh rekruter? Yuk, simak ulasan berikut untuk mengetahuinya!
Awalnya, kamu mungkin merasa komunikasi dengan rekruter mungkin berjalan lancar, mereka cepat merespons, memberikan informasi, dan terdengar antusias. Namun, tiba-tiba semuanya berhenti. Tidak ada lagi email, telepon, atau pesan yang masuk.
Perubahan mendadak seperti ini ini bisa menjadi tanda bahwa rekruter memutuskan untuk menghentikan proses perekrutan tanpa memberitahumu. Ini merupakan salah satu contoh ghosting, di mana rekruter menghilang begitu saja tanpa penjelasan, meninggalkanmu dalam ketidakpastian.
Salah satu tanda lainnya bahwa kamu sedang dighosting oleh rekruter adalah ketika upaya follow-up kamu tidak mendapatkan respons. Jika setelah wawancara atau tawaran verbal kamu mencoba menghubungi rekruter untuk menanyakan status atau memberikan informasi tambahan, namun tidak ada balasan, ini bisa menjadi tanda bahwa komunikasi diabaikan.
Rekruter yang benar-benar serius biasanya akan merespons, meskipun hanya untuk memberi tahu bahwa mereka sedang mempertimbangkan kandidat lain atau menunda proses. Ketika tidak ada tanggapan sama sekali, ini menunjukkan ketidakseriusan atau kurangnya perhatian dari pihak rekruter.
"Jika rekruter tidak merespons panggilan, email, atau pesan teks dalam waktu lama, itu bisa menjadi tanda mengkhawatirkan," kata ason Huang, konsultan HR dari ARTMAN, dilansir The Muse.
Jika kamu menerima balasan yang sangat umum dan menggantung, itu bisa menjadi salah satu tanda bahwa kamu sedang dighosting oleh rekruter. Balasan seperti "kami masih mempertimbangkan beberapa kandidat" atau "kami akan memberi kabar segera" tanpa rincian lebih lanjut sering menandakan ketidakjelasan dalam proses seleksi.
Meskipun terdengar sopan, balasan seperti ini sebenarnya bisa menunjukkan bahwa rekruter tidak berniat melanjutkan komunikasi. Ini bisa jadi pertanda bahwa mereka memilih untuk tidak memberi keputusan atau penjelasan lebih lanjut.
Tanda lainnya bahwa kamu mungkin sedang dighosting oleh rekruter adalah ketika kamu hanya menerima tawaran verbal tanpa ada surat resmi yang mengonfirmasi tawaran tersebut. Meskipun tawaran verbal bisa terdengar meyakinkan, tanpa adanya dokumen tertulis, itu belum sepenuhnya sah.
Jika rekruter menjanjikan untuk mengirimkan tawaran resmi tetapi tidak pernah melakukannya, bisa jadi mereka tidak melanjutkan proses seleksi atau masih ragu. Sebagai kandidat, penting untuk mendapatkan kepastian lewat surat resmi agar tidak terjebak dalam kebingungan.
Terkadang, posisi yang kamu lamar bisa tiba-tiba ditutup tanpa pemberitahuan sebelumnya, biasanya karena perusahaan memutuskan untuk menghentikan proses perekrutan. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor internal seperti perubahan anggaran atau kebijakan perusahaan.
"Terkadang rekruter menghadapi kendala internal di dalam perusahaan tempat mereka bekerja yang tidak dapat mereka bagikan atau jelaskan kepada publik atau calon kandidat," jelas Deven Lall-Perry, direktur akuisisi dan retensi bakat untuk konsultan New York, dilansir CNBC.
Jika rekruter tidak memberi kabar atau menjelaskan bahwa posisi tersebut sudah diambil atau dibatalkan, ini menunjukkan kurangnya komunikasi yang jelas dan membuatmu merasa diabaikan. Ini adalah tanda bahwa proses perekrutan bisa saja berakhir tanpa penjelasan, meninggalkanmu dalam ketidakpastian.
Itulah tadi beberapa tanda kamu sedang digshosting rekruter. Meskipun hal ini tidak menyenangkan, tetaplah positif dan terus melanjutkan pencarian pekerjaanmu. Dengan tetap fokus dan tidak menyerah, kamu akan menemukan peluang yang lebih baik dan lebih sesuai dengan keahlian serta tujuan kariermu.