Buat kamu yang sudah bekerja, siapa sih yang gak mau jadi karyawan teladan? Karyawan teladan umumnya punya karier yang cemerlang. Mereka gak hanya disukai bos, tapi juga bekerja profesional dan bisa membangun hubungan baik dengan rekan kerja.
Kalau kamu mau jadi karyawan teladan di kantor, coba wujudkan dengan beberapa hal berikut!
Di lembaga apa pun kamu bekerja, bahkan bisnis pribadi sekalipun, kamu dituntut untuk bekerja profesional. Pastikan kamu mematuhi peraturan yang berlaku di tempat kerja. Gunakan pakaian yang rapi sesuai dress-code perusahaan. Selesaikan pekerjaanmu dengan baik sesuai job-desk tanpa mengeluh.
Saat jam kerja berlangsung, kamu harus menggunakannya untuk bekerja. Hindari melakukan hal-hal yang gak berhubungan dengan pekerjaan, seperti bergosip ria dengan rekan kerja, main medsos, YouTube-an, nge-game, main tiktok, dan lain-lain. Ingat, perusahaan gak membayar kamu untuk melakukan hal-hal tersebut. Daripada nge-gosip, lebih baik kamu mengurus berbagai hal lain yang lebih penting.
Tanpa mengabaikan kualitas hasil kerja, usahakan untuk selalu menyelesaikan semua tugas dan pekerjaan tepat waktu atau sebelum deadline. Kalau perlu, kerjakan tugas-tugasmu melebihi ekspektasi dengan segenap usaha terbaikmu. Dengan begitu, bukan hal yang sulit untuk kamu mendapatkan promosi jenjang karier yang lebih tinggi serta menjadi teladan bagi rekan kerja yang lain.
Untuk menjadi karyawan teladan, kamu tentu perlu menjaga track record atau nama baikmu. Hindari melakukan hal-hal buruk yang bisa mencoreng nama baikmu. Sebaliknya, berusahalah untuk konsisten melakukan hal-hal baik, seperti datang tepat waktu ke tempat kerja serta mengerjakan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu.
Kalau mau jadi karyawan teladan, tentu kamu harus bersikap ramah dengan siapa saja di kantor. Hormati dan pertahankan hubungan baik dengan rekan-rekan kerjamu, karena mereka juga adalah orang-orang terpilih di perusahaanmu dengan keahlian di bidangnya masing-masing.
Untuk jadi karyawan teladan, kamu juga harus mau menerima bahkan meminta feedback atau kritik dari orang lain. Adanya feedback atau kritik bisa membantumu merefleksikan kekurangan dan kelebihanmu selama ini. Dengan begitu, kamu pun bisa menyusun strategi atau peta rencana untuk memperbaiki kekuranganmu dan terus belajar. Selain itu, kamu juga bisa mempertahankan atau meningkatkan apa yang menjadi kelebihanmu.
Jangan maunya berbicara saja, kamu juga harus mau mendengarkan orang lain. Gak cuma dibutuhkan untuk jadi karyawan teladan, kemampuan mendengar juga menjadi modal penting seorang pemimpin. Dengan menjadi pendengar yang baik, kamu jadi punya banyak potensi untuk belajar dan mengasah rasa empatimu. Rekan kerja pun akan merasa segan kepadamu.
Kalau kamu sudah melakukan enam hal di atas, jangan lupa untuk bersikap jujur dan amanah. Justru, sikap ini bisa jadi yang paling penting dibandingkan poin-poin yang sudah disebutkan di atas. Apalah arti intelektualitas dan profesionalitas kerja kalau gak dibarengi sikap jujur?
Nah, itulah tadi beberapa hal yang bisa kamu terapkan untuk bisa jadi karyawan teladan di kantor. "Teladan" tentu bukan sekadar istilah atau gaya-gayaan semata, tapi juga jadi cambuk untuk terus belajar dan menjadi lebih baik ke depannya. Sebagai karyawan teladan, kamu juga dituntut untuk bisa menginspirasi dan menjadi role model yang baik untuk rekan kerja yang lain.
Tetap semangat, guys!