Tips Jawab Pertanyaan Interview Kekurangan dan Kelebihan Diri

Ada beberapa pertanyaan wawancara kerja yang kerap kali muncul. Salah satunya pertanyaan tentang kelemahan dan kekuatan terbesar yang kamu punya. Nah buatmu yang masih bingung menjawab, tenang aja karena kami akan bagikan tips untuk membuat pewawancara berkesan dengan jawabanmu.
Sebagai persiapan wawancara, berikut kami bagikan tips jawab pertanyaan interview kekurangan dan kelebihan diri. Persiapan yang matang adalah kunci awal dalam menghadapi bagian dalam proses rekrutmen berupa wawancara ini. Yuk, simak!
1. Sebelum memberi jawaban, apa sih alasan pewawancara menanyakan hal ini padamu?

Sebelum kamu memberi respons, mengetahui alasan pewawancara menanyakan pertanyaan ini di awal akan membantumu lebih mudah buat merangkai kata yang tepat. Dilansir themuse, ahli karier dan pendiri Loft Consulting Angela Smith mengatakan bahwa dirinya sebenarnya tahu yang dirasakan oleh kandidat, yang mana mereka seperti berada di posisi awkward saat mendapat pertanyaan ini. Namun, lebih dari itu karena pada akhirnya perekrut ingin benar-benar tahu tentang kandidat sehingga dapat memberi keputusan terbaik.
Selain itu, perekrut biasanya ingin memahami karakteristik pelamar dan bagaimana mereka mengambil peran untuk posisi yang dilamar. Menurut Smith, ia ingin mengulik lebih dalam tentang kejujuran, kesadaran, profesionalitas, kematangan, dan pengembangan diri pelamar.
2. Tips pertama adalah berkata jujur

Ketika pewawancara meminta kamu menjelaskan tentang kekurangan dan kelebihan diri, hal terpenting di sini adalah bahwa kamu mengatakannya dengan jujur. Ini mungkin terkesan basi tapi benar adanya demikian.
Dan, jawaban yang autentik akan mengesankan pelamar. Sementara pelamar yang menjawab secara umum, penuh perhitungan, atau dilebih-lebihkan biasanya justru mendapat kesan negatif oleh pewawancara.
3. Ceritakan tentang pengalaman dengan singkat

Ini mungkin trik klise juga, tapi menunjukkan cerita atau pengalaman akan mempermudah pewawancara mengetahui bahwa kamu punya konsep dan konteks sama dengan persyaratan posisi. Jadi, bila kamu ingin bercerita, maka tambahan data valid yang akan membantu meyakinkan perekrut.
Kamu bisa mulai dengan waktu krusial ketika kamu berhasil mencapai goal tertinggi dalam hal profesional dan bagaimana kamu mengatasi kelemahan. Misalnya, ketika kamu berhasil meyakinkan investor terhadap proposal di menit-menit terakhir atau ketika kamu bisa mengatasi kecemasan saat presentasi.
Hindari bertele-tele dan fokus saja dengan kekurangan dan kelebihan yang kamu punya. Jawab pertanyaan dari segi kualitas dan kuantitas yang dapat kamu beri pada perusahaan lalu persempit dengan rincian untuk hal-hal yang ingin kamu sampaikan.
4. Beri tahu perekrut bahwa kamu bisa mengambil pelajaran dari pengalaman sebelumnya

Sama saja dengan mencari jodoh, mencari pelamar terbaik adalah tentang mencocokkan tujuan dan nilai. Artinya, ketika kamu berbicara tentang kelebihan maka punch line dari jawaban kamu adalah kelebihan yang akan membantu posisi atau peran yang kamu ambil. Kasih tahu pewawancara bahwa kekuatan yang kamu punya nanti berguna bagi perusahaan.
Sebaliknya, ketika kamu menceritakan tentang kelemahan maka beri tahu perekrut bahwa kamu sedang berusaha untuk memperbaiki kebiasaan dengan akomodasi atau cara konkret. Tunjukkan kalau kamu sadar tentang kelemahan tersebut dan mau bertumbuh lebih baik dengan pemecahan masalah yang tepat.
5. Berikut contoh jawaban untuk menjelaskan kekurangan pada pewawancara

Dikutip dari Indeed, berikut contoh jawaban untuk kekurangan dalam hal terlalu kritis terhadap diri sendiri, kurang percaya diri, dan procrastination.
Terlalu kritis:
"Saya terlalu kritis terhadap diri saya sendiri, bahkan ketika secara objektif hasilnya terlihat baik. Di awal karier, ini seperti membuat saya selalu berpikiran negatif bahkan burnout, tapi selama tiga tahun terakhir saya berusaha untuk merayakan pencapaian yang saya dapat. Ini membantu saya meningkatkan kepercayaan diri dan secara tulus mengapresiasi serta lebih mengenali tim dan sistem pendukung lain."
Kurang percaya diri:
"Saya adalah pemalu dari sejak di sekolah dan awal karier profesional. Ini membuat saya menghindari percakapan dengan orang lain. Namun setelah menjadi bagian dari kelompok besar dan tahu tujuan serta strategi, saya bisa secara percaya diri membagikan ide pada tim. Saya belajar keahlian baru dengan memimpin diskusi pada berbagai perspektif yang berbeda. Sekarang, saya selalu membuka percakapan terlebih dahulu. Saya tahu apa yang mereka rasakan dan tahu bagaimana membuat mereka nyaman selama percakapan."
Kebiasaan menunda pekerjaan:
- "Saya punya kebiasaan menunda dan saya tahu itu membuat saya stres. Namun lebih dari itu, ketika saya telah bekerja di perusahaan x selama beberapa tahun, kebiasaan ini ternyata juga berdampak pada stres pada anggota tim lain. Saya sekarang telah pelan-pelan mengatur jadwal dengan baik bersama tim dan keluar dari kebiasaan itu. Meski sulit untuk pertama kali, tapi prosesnya sangat menyadarkan saya tentang bagaimana alur bekerja."
6. Berikut contoh jawaban untuk menjelaskan kelebihan pada pewawancara

Bila kamu memiliki kemampuan pemimpin, kolaborasi, dan kegigihan; berikut yang dapat kamu sampaikan pada pewawancara:
Kemampuan kepemimpinan
- "Saya telah menjadi pemimpin dalam tim lebih dari 10 tahun di bagian pemasaran dan keuangan. Saya mencapai KPI pada setiap kuarter dan telah dipromosikan dua kali selama lima tahun ini. Saya melihat bagaimana saya sukses dan pelan-pelan membangun tim. Saya bangga dengan kemampuan saya berkolaborasi dengan kelompok lain serta bagaimana saya manajemen keahlian untuk ulasan 360 persen pada penilaian kinerja. Saya tidak sabar untuk melanjutkan keahlian kepemimpinan ini pada peran selanjutnya."
Kemampuan kolaborasi
- "Saya adalah orang yang dapat bekerja sama dengan kelompok lain. Dalam kolaborasi tim, anggota pegawai terdiri dari banyak orang dengan peran berbeda. Selama saya mulai manajemen tim dengan kolaborasi, saya telah menghasilkan 15 persen dan retensi 25 persen selama tiga tahun terakhir."
Kegigihan
- "Saya adalah orang yang teliti dan ulet. Ketika saya sedang mengerjakan proyek, saya melacak detailnya dengan rinci. Saya punya pemahaman yang komprehensif tentang komponen yang ada di dalam. Saya bisa melihat hal penting dan memprioritaskan terlebih dahulu. Ini terlihat dari bagaimana umpan balik yang baik dari manajemen dan rekan saya."
Secara sederhana, kamu bisa mulai dengan menjelaskan dengan jujur melalui pengalaman langsung yang disertai data konkret. Dari jawaban itu, perekrut bukan hanya yakin bahwa kamu cocok mengambil posisi tapi juga tahu kamu bagian dari aset perusahaan.