Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Kesalahan Umum Pemula dalam Merajut

ilustrasi merajut (unsplash.com/luandesign)
Intinya sih...
  • Merajut memberikan kepuasan dan terapi menenangkan
  • Kesalahan umum pemula: ketegangan benang, jumlah tusukan, kesulitan membaca pola
  • Cara mengatasi dengan latihan konsisten, menggunakan stitch marker, dan mempelajari istilah dasar

Merajut adalah kegiatan yang identik dengan hobi dan menekuninya membutuhkan kesabaran, tapi pada akhirnya bisa memberikan kepuasan tersendiri. Dengan seutas benang dan jarum rajut, kamu bisa membuat berbagai benda cantik, dari syal hingga sweater buatan tangan. Selain itu, merajut juga bisa menjadi terapi yang menenangkan dan membantu mengurangi stres.

Namun, bagi pemula, merajut tentu akan terasa sangat menantang. Kesalahan kecil pasti akan sering terjadi dan kadang membuat frustrasi. Mulai dari rajutan yang terlalu kencang hingga pola yang berantakan, hal-hal ini bisa menghambat progres dan bahkan membuatmu ingin menyerah. Tapi jangan khawatir, semua pemula pasti mengalaminya. Berikut adalah tiga kesalahan umum yang sering terjadi saat belajar merajut dan cara mengatasinya!

1. Rajutan terlalu kencang atau terlalu longgar

ilustrasi alat rajut (unsplash.com/helloimnik)

Salah satu tantangan terbesar bagi pemula adalah mengontrol ketegangan benang saat merajut. Sebagian orang menarik benang dengan terlalu kuat, sehingga hasil rajutannya menjadi kaku dan sulit dimasukkan ke jarum pada baris berikutnya. Sebaliknya, ada juga yang merajut terlalu longgar, sehingga hasilnya tampak tidak rapi dan tidak berbentuk.

Cara mengatasinya tentu dengan melatih ketegangan benang dengan pola sederhana. Cobalah berlatih dengan membuat rajutan dasar seperti garter stitch atau stockinette stitch dan fokus pada konsistensi tarikan benang. Gunakan jarum dengan ukuran yang sesuai. Jika rajutan terlalu kencang, coba gunakan jarum yang sedikit lebih besar. Jika terlalu longgar, gunakan jarum yang lebih kecil.

Biarkan tangan dan jari bergerak dengan rileks saat menarik benang. Semakin nyaman kamu merajut, semakin mudah mengontrol ketegangan benang. Seiring waktu, kamu akan menemukan ritmemu sendiri yang membuat rajutan jadi lebih konsisten dan rapi.

2. Salah hitung jumlah tusukan atau stitch count berantakan

ilustrasi merajut (pexels.com/ Caroline Feelgood)

Kesalahan lain yang sering dialami pemula adalah kehilangan atau menambah tusukan tanpa disadari. Misalnya, kamu memulai dengan 30 tusukan di awal, tapi setelah beberapa baris, jumlahnya tiba-tiba berubah menjadi 28 atau 32. Akibatnya, pola rajutan bisa menjadi miring atau tidak sesuai dengan desain yang diinginkan.

Oleh karenanya, penting untuk menggunakan stitch marker. Alat kecil ini bisa membantu menandai titik-titik penting dalam rajutan, terutama jika kamu mengikuti pola yang rumit.
Selalu hitung jumlah tusukan di setiap baris. Jangan menunggu sampai beberapa baris ke depan untuk menyadari kesalahan. Luangkan waktu sebentar setelah menyelesaikan satu baris untuk memastikan jumlah tusukan tetap sesuai.

Periksa apakah ada tusukan yang terjatuh. Jika kamu kehilangan tusukan, coba perhatikan apakah ada loop yang lepas dari jarum. Jika iya, gunakan jarum rajut atau crochet hook untuk mengambilnya kembali sebelum lanjut ke baris berikutnya. Dengan disiplin dalam menghitung tusukan, rajutan akan lebih rapi dan pola akan terlihat lebih jelas.

3. Tidak memahami pola rajut dengan benar

ilustrasi merajut (pexels.com/Caroline Feelgood)

Ketika pertama kali mencoba mengikuti pola rajutan, kamu mungkin merasa kebingungan dengan istilah dan simbol yang digunakan. Kesalahan dalam membaca pola bisa membuat hasil rajutan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Jadi, kamu harus pelajari istilah dasar dalam merajut.

Beberapa istilah umum dalam rajutan antara lain K (Knit) artinya tusuk rajut, P (Purl) artinya tusuk purl, YO (Yarn Over) artinya lilitan benang tambahan untuk membuat lubang, dan K2tog (Knit Two Together) atau menggabungkan dua tusukan menjadi satu. Gunakan pola sederhana, jangan langsung mencoba proyek yang terlalu rumit seperti sweater atau selimut. Tonton tutorial atau baca panduan jika ada bagian dari pola yang tidak dipahami, cari video tutorial atau baca ulang petunjuknya secara perlahan.

Kesalahan saat belajar merajut adalah hal yang wajar dan merupakan bagian dari proses. Jangan terburu-buru ingin menghasilkan karya sempurna. Dengan kesabaran dan latihan yang konsisten, siapa tahu suatu hari nanti kamu bisa membuat sweater atau selimut rajutan sendiri!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
It's Me, Sire
EditorIt's Me, Sire
Follow Us