Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Decluttering Makeup, Rak Kosmetik Jadi Rapi dan Fungsional

ilustrasi decluttering makeup (pexels.com/RDNE Stock project)

Decluttering makeup itu adalah sebuah tantangan tersendiri. Di satu sisi, kamu sadar rak kosmetik sudah terlalu penuh, banyak produk yang gak terpakai. Di sisi lain, ada rasa sayang buat membuangnya, apalagi kalau barang itu dibeli dengan penuh antusias. Padahal, makeup yang dibiarkan menumpuk dan kedaluwarsa bisa bikin rak berantakan dan malah jadi sarang bakteri.  

Kalau kamu merasa ini saat yang tepat untuk decluttering makeup, yuk, lakukan dengan hati-hati. Berikut tujuh tips yang bisa membantumu memilah dan membuat rak kosmetikmu lebih lega!  

1. Cek tanggal kedaluwarsa produk

ilustrasi decluttering makeup (pexels.com/RDNE Stock project)

Langkah pertama yang gak bisa dilewatkan adalah mengecek tanggal kedaluwarsa makeup-mu. Produk kecantikan, terutama yang berbasis cair seperti foundation atau maskara, punya umur simpan yang terbatas.  

Jika sudah melewati batas waktu pemakaian, jangan ragu untuk membuangnya. Memakai produk yang sudah kedaluwarsa bukan hanya gak efektif, tapi juga bisa membahayakan kulitmu. 

2. Pisahkan makeup berdasarkan frekuensi penggunaan

ilustrasi decluttering makeup (pexels.com/zhugewala)

Ambil semua makeup dari rak dan mulai pilah, mana yang sering kamu pakai, mana yang jarang, dan mana yang bahkan belum pernah disentuh. Makeup yang sering digunakan bisa langsung kamu simpan kembali.  

Untuk produk yang jarang atau belum pernah dipakai, coba pikirkan lagi, apakah benar-benar dibutuhkan? Kalau gak, mungkin sudah saatnya dilepas atau diberikan ke orang lain yang lebih membutuhkannya.

3. Hindari terjebak dengan barang yang sayang dibuka

ilustrasi decluttering makeup (pexels.com/RDNE Stock project)

Biasanya, ada produk yang kamu beli dengan harga mahal atau kemasan lucu, tapi akhirnya cuma jadi pajangan. Ingat, makeup bukan investasi. Barang seperti ini justru rawan kedaluwarsa karena terlalu lama disimpan.  

Jika kamu gak punya rencana memakainya dalam waktu dekat, lebih baik sumbangkan atau jual sebelum barang tersebut rusak.

4. Perhatikan kondisi fisik produk

ilustrasi decluttering makeup (pexels.com/Skylar Kang)

Selain mengecek tanggal kedaluwarsa, perhatikan juga kondisi fisik makeup. Jika teksturnya berubah, warnanya memudar, atau baunya aneh, itu tanda produk sudah gak layak digunakan, meski tanggalnya belum habis.  

Jangan kompromi soal ini. Kulitmu berhak mendapatkan produk yang aman dan berkualitas baik.

5. Tentukan batasan dalam koleksi makeup

ilustrasi decluttering makeup (pexels.com/Suzy Hazelwood)

Decluttering bukan cuma soal membuang barang, tapi juga soal membangun kebiasaan baru. Tentukan batasan dalam mengoleksi makeup, misalnya hanya menyimpan satu jenis produk per kategori yang benar-benar kamu butuhkan.  

Dengan cara ini, kamu gak hanya mengurangi penumpukan, tapi juga jadi lebih bijak dalam belanja kosmetik di masa depan.

6. Manfaatkan produk lama sebelum membeli yang baru

ilustrasi decluttering makeup (pexels.com/Engin Akyurt)

Godaan mencoba produk baru pasti besar, apalagi kalau ada diskon. Tapi, cobalah prioritaskan untuk menghabiskan produk yang sudah ada sebelum membuka yang baru.  

Ini gak hanya membantu mengurangi penumpukan, tapi juga memastikan kamu memanfaatkan barang yang sudah dibeli hingga maksimal. Terapkan dari sekarang, ya!

7. Buat komitmen untuk konsisten decluttering secara berkala

ilustrasi decluttering makeup (pexels.com/Tràn Long)

Decluttering bukan pekerjaan sekali jadi. Makeup yang baru dibeli pasti akan menambah koleksi lagi. Buat jadwal rutin, misalnya setiap enam bulan sekali, untuk mengecek dan memilah lagi isi rak kosmetikmu.  

Dengan konsistensi, rak makeup-mu akan selalu rapi dan hanya diisi produk yang benar-benar kamu gunakan. Plus, ini juga menghindarkanmu dari pemborosan!  

Decluttering makeup memang butuh keberanian dan ketegasan, tapi hasilnya worth it banget. Rak kosmetik yang rapi dan terorganisir gak hanya memudahkanmu dalam berdandan, tapi juga memberikan kepuasan tersendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fitria Madia
EditorFitria Madia
Follow Us