Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Penting Punya Rumah yang Estetis? Cek Pertimbangannya

ilustrasi ruang tengah (pexels.com/Max Vakhtbovycn)

Tren menata rumah agar terlihat lebih modern dan cantik disukai oleh banyak orang. Terutama generasi milenial dan Z yang baru akan membeli rumah pertama. Apalagi dengan adanya konten menunjukkan rumah yang dimiliki. Kalau rumahmu estetis tentu dirimu lebih bangga ketika membuat konten serupa atau menerima tamu.

Namun, sebenarnya seberapa penting buat kamu memiliki rumah yang cantik luar dan dalam? Apakah rumah sebagus itu akan memberikan manfaat yang besar? Atau, jangan-jangan sama saja dengan rumah biasa yang begitu jadi langsung diisi dengan perabot seperlunya.

Secara umum gak masalah kalau dirimu hendak mengikuti tren rumah estetis. Rumah bisa disebut memiliki daya tarik besar kalau terlihat bersih, baru, cukup luas, dan ditata sedemikian rupa. Mudahnya, kamu dapat mengacu pada foto-foto rumah di internet atau majalah dengan interior serta eksterior yang menawan. Akan tetapi sebelum dirimu ikut-ikutan tren rumah yang estetis, pikirkan lima pertimbangan berikut.

1. Penting jika itu akan sangat meningkatkan kualitas hidupmu

ilustrasi kamar (pexels.com/Max Vakhtbovycn)

Kualitas hidup yang dimaksud misalnya, suasana hatimu menjadi jauh lebih positif daripada ketika kamu tinggal di rumah yang biasa saja. Dirimu yang perasaannya mudah dipengaruhi oleh faktor eksternal barangkali lebih membutuhkan rumah estetis daripada individu dengan emosi lebih stabil. Di rumah yang desainnya sangat memperhatikan keindahan, kamu merasa puas dan tenang.

Dirimu bahagia sekali melihat dinding yang dilukis atau dihiasi kertas pelapis dengan gambar unik seperti dalam ilustrasi. Kamu bangun tidur dengan emosi positif dan kembali pergi tidur di malam hari tanpa beban di hati. Bila dirimu senang menginap di tempat-tempat yang menekankan pada dekorasinya, mungkin ini saatnya memindahkan nuansa hotel ke rumah.

Biar kamu tak perlu lagi sering-sering staycation yang cukup menghabiskan uang. Setiap bagian rumah dapat dipercantik secara bertahap. Mulai dari ruangan-ruangan yang paling sering digunakan olehmu. Juga halaman depan yang mencuri perhatian tamu.

2. Penting bila rumah estetis akan memberimu keuntungan materi

ilustrasi dapur (pexels.com/Curtis Adams)

Kian cantik sebuah rumah, kamu juga kian mungkin mendapatkan keuntungan materi. Sebagai contoh, dirimu bakal sering membuat konten di rumah lalu mendapatkan uang dari situ. Keindahan rumah menjadi penting agar penikmat kontenmu lebih betah menyaksikan.

Atau, kamu seorang pekerja lepas yang selalu bekerja dari rumah. Rumah yang estetis meningkatkan perasaan positifmu sehingga energi untuk bekerja lebih besar. Ide-ide juga mengalir lebih lancar. Lain dengan rumah yang tidak hanya seadanya, melainkan sudah lama sekali gak direnovasi.

Cat yang mengelupas di sana sini, atap dan dinding yang berjamur, serta lantai yang kusam walau sudah sering dipel bikin idemu seperti pampat. Bahkan meski kamu baru bangun tidur, rasanya tetap capek. Energimu mudah habis sekalipun dirimu baru saja mulai bekerja.

Apabila mempercantik rumah membuat semangat kerja bergelora, wujudkan saja. Apalagi jika beberapa kamarnya akan disewakan. Faktor kamar yang cantik dan kekinian dapat sangat memengaruhi harga sewa. Orang tidak keberatan membayar lebih mahal untuk kamar yang indah.

3. Tidak mendesak kalau bujet pas-pasan

ilustrasi ruang tengah (pexels.com/Ansar Muhammad)

Mendekorasi rumah memang tak harus sampai menguras kantong. Akan tetapi, tetap saja biaya untuk mewujudkan rumah estetis lebih besar ketimbang kamu sekadar menghuni rumah seadanya. Sebagai contoh, dirimu menempati rumah standar dari pengembang perumahan.

Kamu tak menambahkan dekorasi macam-macam. Tentu biayanya menjadi jauh lebih hemat. Meski rumah yang estetis menjadi impianmu, tidak harus diwujudkan dalam waktu dekat. Dengan dana yang terbatas, terpenting kamu sudah berhasil membeli rumah baik cash maupun kredit. 

Tarik napas dulu sebelum dirimu siap untuk mulai mempercantik rumah. Jangan sampai kamu memaksakan diri buat mendekor rumah tetapi dananya dari utang dan berbunga. Itu hanya akan memperberat bebanmu sampai bertahun-tahun kemudian. Saat itu dirimu barangkali sudah bosan, ingin mengganti dekorasi, bahkan melakukan renovasi yang cukup besar padahal utangnya belum lunas. 

4. Tidak penting apabila dirimu tipe orang yang menekankan pada fungsi

ilustrasi kamar (pexels.com/Max Vakhtbovycn)

Rumahmu tidak perlu menggambarkan selera orang lain apalagi sekadar ikut-ikutan tren. Apabila kamu melihat segala benda lebih ke fungsinya, rumah yang estetis sebenarnya tak dibutuhkan. Dirimu tipe orang yang simpel serta minimalis. Bahkan ketika kamu menginap di hotel yang estetis, dirimu gak terlalu memperhatikan dekorasinya.

Terpenting bagimu hanyalah ada tempat tidur yang cukup nyaman dan kamar mandi yang bersih. Buatmu, menginap di hotel bintang 5 dengan kos-kosan harian tidak ada bedanya. Jika seperti ini, rumahmu seadanya saja juga gak apa-apa. Prioritaskan perabot-perabot yang paling dibutuhkan untuk saat ini.

Seperti kasur yang cukup untuk jumlah anggota keluarga, sofa, dan perabot lain. Keuntungan dari menekankan segala hal pada aspek fungsinya saja ialah mengurangi pengeluaranmu. Dirimu bahkan bisa membeli perabot bekas. Meski kamu sebetulnya punya cukup uang, buat apa membelanjakannya lebih banyak kalau hal-hal yang berkaitan dengan estetika memang kurang menarik perhatianmu?

5. Sama sekali tak perlu jika cuma mencari pujian dan validasi

ilustrasi dapur (pexels.com/Max Vakhtbovycn)

Hidup dengan mengejar pujian atau validasi dari orang lain sama dengan semu belaka. Alasannya, kamu tidak akan pernah merasa cukup dipuji 1 atau 2 kali. Dirimu bakal makin haus pujian dan mau melakukan segala cara untuk memperolehnya. Kamu gak percaya diri apabila sebentar saja tak menunjukkan sesuatu yang berpotensi dipuji orang.

Contohnya, dirimu ingin dipuji dan divalidasi sebagai orang yang cukup kaya dengan mengunggah keindahan rumahmu. Kamu bakal terus mengunggahnya walaupun kemarin-kemarin juga sudah ada teman yang memujinya. Lama-lama dirimu malah terkesan norak, tetapi kamu tidak menyadarinya.

Saat unggahanmu tentang rumah seperti tak lagi menarik perhatian orang, kamu mencari-cari hal lain buat dipamerkan. Atau, dirimu menjadi sering sekali merenovasi rumah. Bukan lantaran ada kerusakan melainkan semata-mata biar penampilannya kian estetis dan dapat dipamerkan. Ini cara hidup yang membuat psikismu amat lelah serta keuangan bisa terganggu sehingga perlu dihindari. 

Rumah yang estetis memang menarik untuk dilihat dan bisa menambah kenyamanan penghuninya. Namun mengingat membeli dan mempercantik rumah membutuhkan dana yang besar, realistis lebih baik. Jangan terlalu termakan tren rumah yang sangat memperhatikan estetika bila anggarannya belum memungkinkan atau ada hal-hal yang lebih penting bagimu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us