Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bukan Terangnya, Ini Tips Membeli Bola Lampu yang Hemat untuk Rumah!

ilustrasi lampu rumah (pexels.com/max)
Intinya sih...
  • Lampu LED adalah pilihan terbaik untuk efisiensi energi karena mengonsumsi daya lebih rendah dibandingkan lampu pijar atau CFL.
  • Konsumsi listrik lampu sebaiknya diukur dengan lumen, bukan watt, agar lebih hemat dan efisien.
  • Pilihlah warna cahaya yang sesuai dengan kebutuhan ruangan, serta perhatikan fitur tambahan seperti pengatur kecerahan atau sensor otomatis.

Bola lampu merupakan salah satu elemen penting dalam rumah tangga yang tidak hanya berfungsi untuk penerangan, tetapi juga mempengaruhi konsumsi listrik dan estetika ruangan. Selain harus tahan lama, sebaiknya pilih yang hemat dan tidak boros listrik.

Banyak orang berpikir bahwa semakin terang lampu, semakin baik penggunaannya, padahal ada faktor lain yang harus dipertimbangkan dan sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu, berikut beberapa tips membeli bola lampu yang hemat dan efisien untuk rumahmu yang dilansir dari lights.co.uk:

1. Pilih yang hemat energi

ilustrasi lampu rumah (pexels.com/max)

Saat ini, ada berbagai jenis lampu yang tersedia di pasaran, seperti lampu pijar, lampu halogen, lampu fluorescent (CFL), dan lampu LED. Dari semuanya, lampu LED adalah pilihan terbaik untuk efisiensi energi karena mengonsumsi daya lebih rendah dibandingkan lampu pijar atau CFL.

Meskipun harga lampu LED sedikit lebih mahal, daya tahannya yang lebih lama membuatnya lebih hemat dalam jangka panjang. Selain itu, lampu LED tidak mengandung merkuri seperti CFL, sehingga lebih ramah lingkungan dan tidak berbahaya jika pecah.

2. Perhatikan lumen bukan watt

ilustrasi lampu rumah (pexels.com/max)

Banyak orang masih mengandalkan daya watt untuk menentukan kecerahan lampu, padahal yang lebih penting adalah lumen. Lumen adalah satuan yang mengukur tingkat kecerahan cahaya yang dihasilkan lampu, sedangkan watt hanya menunjukkan konsumsi daya listriknya. Sebagai contoh, lampu LED 10 watt dapat menghasilkan lumen yang sama dengan lampu pijar 60 watt, tetapi dengan konsumsi listrik yang jauh lebih rendah.

Untuk ruangan yang membutuhkan pencahayaan terang, seperti ruang tamu atau dapur, sebaiknya pilih lampu dengan lumen tinggi. Sementara itu, untuk kamar tidur atau ruang santai, cukup gunakan lampu dengan lumen sedang agar tidak terlalu menyilaukan.

3. Gunakan warna yang sesuai dengan fungsi ruangan

ilustrasi lampu rumah (pexels.com/max)

Bola lampu tersedia dalam berbagai pilihan warna cahaya, seperti putih dingin (cool white), putih hangat (warm white), dan netral. Warna cahaya ini memiliki efek psikologis yang berbeda terhadap kenyamanan dan produktivitas dalam ruangan. Untuk ruang kerja atau dapur, cahaya putih dingin lebih disarankan karena memberikan efek terang yang membantu fokus dan aktivitas yang membutuhkan pencahayaan detail.

Sebaliknya, untuk ruang tidur atau ruang keluarga, pilihlah cahaya putih hangat yang memberikan suasana lebih nyaman dan rileks. Cahaya yang terlalu terang atau terlalu putih di kamar tidur bisa mengganggu kualitas tidur.

4. Pilih lampu dengan fitur tambahan

ilustrasi lampu rumah (pexels.com/max)

Beberapa bola lampu modern sudah dilengkapi dengan fitur tambahan seperti pengatur kecerahan (dimmable) atau sensor otomatis. Lampu dengan fitur dimmable memungkinkanmu untuk mengatur tingkat kecerahan sesuai dengan kebutuhan, sehingga tidak selalu harus menggunakan daya maksimum.

Selain itu, ada juga lampu dengan sensor gerak atau sensor cahaya yang dapat menyala dan mati secara otomatis sesuai dengan keberadaan orang di dalam ruangan atau tingkat cahaya alami. Dengan menggunakan lampu yang memiliki fitur ini, kamu bisa mengurangi pemborosan energi akibat lampu yang lupa dimatikan.

5. Periksa label efisiensi dan sertifikasi

ilustrasi lampu rumah (pexels.com/max)

Saat membeli bola lampu, periksa label efisiensi energi yang biasanya terdapat di kemasan produk. Di banyak negara, ada standar efisiensi energi yang membantu konsumen memilih produk yang lebih hemat daya. Pilih lampu yang memiliki rating energi tinggi (misalnya A+ atau A++) agar konsumsi listrik lebih rendah.

Selain label efisiensi, pastikan juga lampu memiliki sertifikasi keamanan dan ramah lingkungan, seperti SNI (Standar Nasional Indonesia) atau sertifikasi internasional seperti Energy Star. Sertifikasi ini menjamin bahwa produk telah diuji dan memenuhi standar keamanan serta efisiensi yang ditetapkan.

Memilih bola lampu yang hemat tidak hanya soal mencari yang paling terang, tetapi juga mempertimbangkan berbagai aspek seperti efisiensi energi, lumen, warna cahaya, fitur tambahan, dan estetika ruangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
febi wahyudi
Editorfebi wahyudi
Follow Us