6 Desain Atap Seng Elegan untuk Beragam Konsep Rumah

Galvalum adalah jenis atap seng yang populer saat ini. Ia merupakan baja ringan yang dicampur seng dan alumunium sehingga menghasilkan material yang tahan karat, tetap ringan, dan harganya masuk akal. 

Kesannya sederhana, cocok untuk dipasang di bangunan cubical. Untuk mengurangi efek panas dari sifat konduktor logam, arsitek biasanya memadukannya dengan interior kayu sebagai insulator. 

Sama-sama material yang ramah lingkungan dan mudah didaur ulang. Kamu bisa menjadikan desain ini sebagai ekstensi rumah. Baik di pekarangan belakang atau saat hendak meningkat rumah. 

Atap seng memang banyak dipakai untuk melengkapi kabin atau rumah kayu. Selain mencegah panas berlebih di dalam bangunan, secara estetika keduanya memang terlihat sempurna. 

Kamu bisa pula membuat ekstensi berupa teras terbuka seperti desain di atas. Kombinasinya berupa dek kayu dengan model panggung dan atap seng yang dipasang bersama rangka kayu. 

Perpaduan modern dan rustic yang unik. Ide yang menarik dan ekonomis untuk bikin spot nongkrong di rumah sendiri. 

Identik dengan rumah industrial, ternyata ada pula yang memasangnya di bangunan klasik seperti rumah loji ini di Australia ini. Warna atap seng diserasikan dengan dinding dan pagar. Sengaja dipilih warna netral yaitu cool gray dan putih. 

Warna putih dan abu-abu sebenarnya agak tricky karena bisa membuat rumah tampak membosankan. Namun, dengan tekstur di material yang dipakai, rumah justru terlihat menarik dari luar. Tanpa mengorbankan kesan minimalis. 

Jenis atap seperti ini cukup populer di negara-negara Skandinavia. Ia terbuat dari baja dan seng yang diberi coating agar lebih kokoh dan tahan cuaca.

Atap seperti ini cukup versatile. Mau dipasang di rumah dengan berbagai konsep apapun bisa. Termasuk gaya American classic sekalipun. 

Atap seng ala Skandinavia banyak pula yang dipadukan dengan tambahan lightroof untuk akses cahaya alami di siang hari. Cari sisi dan lokasi yang tepat untuk pemasangan lightroof.

Melihat desain-desain rumah Skandinavia memang seru, tetapi tentu kondisinya berbeda dengan Indonesia yang berstatus negara tropis dengan udara hangat dan musim hujannya.  Kamu tentu tidak ingin kepanasan di siang hari dan bising saat hujan datang. 

Tentunya, atap seng juga punya sejumlah kelemahan seperti menyerap panas sehingga harus dilengkapi dengan sistem insulasi yang tepat. Pemilihannya juga harus benar, sebab beberapa jenis yang harganya miring cenderung lebih mudah berubah warna karena cuaca.

Tanpa insulator, atap seng juga akan menyerap panas dan berisik saat terkena tetesan hujan. Jadi, benar-benar pertimbangkan segala kelemahannya juga agar bisa mengantisipasi konsekuensinya.