Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Sikap yang Bisa Bikin Kamu Gagal Lolos Beasiswa, Perlu Dihindari! 

pexels.com/Anna Shvets
pexels.com/Anna Shvets

Gak hanya dalam bersosial, sikap baik atau pun buruk juga beresiko terhadap diri sendiri salah satunya dalam proses pendidikan. Pada zaman sekarang ini, untuk meraih pendidikan yang baik tidak hanya membutuhkan otak yang cerdas atau uang yang banyak. Namun, kebiasaan bahkan sikap dalam kehidupan sehari-hari, juga ikut menentukan.

Seperti tujuh hal di bawah ini, tanpa disadari bisa menghambat proses untuk mendapatkan beasiswa pendidikan. Apa saja?

1. Malas

pexels.com/Maycon Marmo

Sikap ini memang terkenal mempunyai efek negatif pada setiap kegiatan, salah satunya dalam proses pendaftaran beasiswa. Sikap malas bisa membuat kamu sedikit mendapatkan informasi, tidak selesainya berbagai dokumen penting, bahkan kamu bisa mendapatkan informasi beasiswa palsu lho!. Ingat, segala hal praktis banyak ditawarkan, dampak negatifnya kamu akan tertipu dan mengalami kerugian keuangan.

Sikap ini harus cepat-cepat dihilangkan, minimal dimulai dengan mengulik informasi secara aktif, menyusun dan menyesuaikan rencana studi secara berkala, dan membiasakan diri untuk tidak suka menunda pekerjaan.

2. Suka menunda

pexels.com/Ketut Subiyanto

Selain malas, suka menunda juga menjadi salah satu sikap yang bisa bikin kamu gagal lolos beasiswa. Bahkan ada juga pendaftar yang meragukan kemampuan sendiri dan tidak memanfaatkan kesempatan yang ada.

Setiap penyelenggara beasiswa pastinya memiliki jumlah pembiayaan spesifik yang tersedia. Semakin cepat kamu apply, semakin mudah untuk mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan.

3. Mengharapkan hasil instan

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Biasanya orang-orang pada golongan ini percaya bahwa tanpa persiapan dan usaha keras pun, mereka bisa mencapai keinginan dengan mudah. Tidak memandang hal penting atau pun tidak, sedikit bekerja demi mendapatkan hasil yang banyak adalah poin utamanya. Namun, taukah kamu jika mewujudkan sebuah keinginan membutuhkan sebuah kerja keras?. Nah itulah yang juga dibutuhkan ketika mendaftar beasiswa.

Dimulai dengan tidak ‘menggampangkan’ skor tes bahasa baik IELTS atau pun TOEFL, membuat segala dokumen terkait tanpa berbohong, hingga selalu belajar dan tidak malu meminta pertolongan orang lain. Alih-alih mendapatkan beasiswa, hasil yang instan tidak hanya mengagalkan kamu untuk mendapatkan beasiswa namun juga berpengaruh negatif untuk kehidupan selanjutnya.

4. Gampang menyerah

pexels.com/energepic.com
pexels.com/energepic.com

Nah, sikap yang keempat ini juga sering dialami oleh orang-orang pada golongan selalu percaya pada hasil yang instan. Sebelum mendaftar, alangkah baiknya untuk sadar bahwa beasiswa merupakan salah satu poin yang memudahkan kamu untuk menyelesaikan pendidikan. So, gak salah bukan sebelum menikmati hasilnya kita berusaha dahulu?

Perlu diketahui setiap beasiswa umumnya terdiri atas syarat-syarat yang banyak dan berbeda antara satu dengan yang lain. Terkadang untuk mempersiapkan salah satu peryaratan, membutuhkan waktu yang lama bahkan dana yang besar.

Seperti berulang kali mengikuti tes bahasa agar mendapatkan nilai yang diinginkan, dan susahnya mendapat recommendation letter karena gengsi meminta tolong pada orang lain. Hal ini perlu diselesaikan, agar kamu bisa bersaing dengan banyak pelamar lainnya yang juga mengincar beasiswa yang sama.

5. Tidak realistis terhadap target

Pexels.com/Giftpundits.com

Nggak salah kok punya impian yang tinggi, seperti ingin menjadi lulusan universitas luar negeri yang kredible dengan beasiswa. Namun, sikap realistis juga diperlukan disini. Tidak hanya selalu memimpikan sebuah target, tetapi juga memeriksa kesiapan dokumen dan kualitas diri. Kamu bisa memulai dengan mencari setiap informasi yang sesuai dengan target beasiswamu, mempersiapkannya dengan matang, dan selalu apply  jika pendaftaran dibuka.

6. Berbohong

pexels.com/Joshua Miranda

Dalam proses mendaftar beasiswa, kebohongan yang sering dilakukan adalah plagiat dokumen. Dimulai dengan mengurangi, menambah, bahkan mengganti dokumen asli, merupakan sikap yang tidak bisa dibenarkan.

Tidak hanya CV, terkadang para pendaftar juga berani menjiplak dokumen penting lainnya seperti, essay, motivation letter, hingga hasil penelitian. Sebagus apapun resume-mu, tetap saja penyeleksi beasiswa bisa mendeteksi ketidaksesuaian profil pada saat interview. Terkadang penyeleksi punya cara tersendiri untuk mencari tau apakah datamu merupakan jiplakan atau bukan. Jadi percaya diri saja, kebiasaan baik akan membawa dampak yang baik untuk kamu!

7. Gengsi meminta bantuan orang lain

pexels.com/Sora Shimazaki

Setiap manusia merupakan mahluk sosial, dalam keadaan apapun kita pasti membutuhkan bantuan orang lain. Salah satunya dalam proses mendapatkan beasiswa. Tidak hanya membutuhkan referensi dokumen dari orang lain, namun kamu juga membutuhkan recommendation letter yang jelas-jelas ditulis oleh orang lain. Dokumen ini, akan menjelaskan bagaimana kualitas diri kamu dari pandangan orang terdekat.

Bantuan dari orang lain akan melengkapi resume kamu agar jadi lebih baik, bahkan hubungan baik dengan mereka juga akan membangun story kehidupan atau pendidikan kamu agar lebih unik dan menarik. Jangan salah-salah, hal ini tidak luput dari pandangan penyeleksi lho!

Tujuh sikap di atas memang terlihat sepele, namun setiap orang pasti pernah melakukannya karena keegoisan dan kesenangan semata. Kamu bisa memilih akan terbiasa dengan sikap yang baik atau pun buruk. Ingat, kebiasaan baik akan membawa dampak yang baik dan kebiasaan buruk akan membawa dampak yang buruk.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Maisix Dela Desmita
EditorMaisix Dela Desmita
Follow Us