5 Life Hack Anak Sekolah Biar Nggak Jadi Korban Bullying

Bullying atau perundungan merupakan masalah berulang yang sulit diberantas. Entah karena korbannya memilih bungkam, saksinya tutup mata, pelakunya menggunakan dalih bercanda, atau hukumannya kurang ampuh untuk membuat jera. Faktornya bisa apa saja.
Sebagaimana pepatah ‘sedia payung sebelum hujan’, artikel ini juga akan membahas kiat pencegahan agar kamu nggak jadi korban bullying. Sebab sebaik-baiknya pemberantasan adalah pencegahan. Mari bekali diri dengan life hack anak sekolah berikut ini!
1. Jadilah Percaya Diri

Pelaku perundungan bukanlah orang yang kuat. Justru mereka adalah orang lemah yang ingin terlihat kuat dengan merundung orang lain yang lebih lemah. Oleh sebab itu, jangan biarkan orang lain memandangmu sebagai anak lemah.
Salah satu cara ampuh untuk menguarkan atmosfer pribadi yang kuat adalah dengan menjadi percaya diri. Yakinlah bahwa dirimu dan kebahagiaanmu sama berharganya dengan orang lain. Namun ingat untuk tidak melewati batas, sebab percaya diri sampai level menyepelekan orang lain itu disebut sombong.
2. Aktif Organisasi

Dengan aktif berorganisasi di sekolah, kamu pun akan dipaksa belajar berhubungan baik dengan orang lain. Itu akan sangat bermanfaat bagimu untuk membangun relasi. Entah dengan teman sebaya, kakak tingkat, adik tingkat, guru, bahkan karyawan sekolah lainnya.
Keuntungan lainnya, organisasi biasanya memunculkan rasa solidaritas yang lebih kuat. Itu bagus untuk kamu mendapatkan suaka perlindungan. Namun pastikan organisasi yang dipilih sesuai minat agar kamu tidak merasa terpaksa menjalaninya.
3. Akrabkan Diri dengan Guru

Cara lainnya yakni dengan mengakrabkan diri dengan para guru. Nggak perlu jadi anak terpintar, kok buat dekat dengan guru. Cukup jadi anak teraktif dengan rasa keingintahuan yang tinggi. Guru itu suka kalau mereka merasa dibutuhkan.
Jangan sungkan menyapa di luar kelas. Mengucapkan selamat hari guru, selamat ulang tahun, atau momen spesial lainnya yang bisa kamu coba. Mereka mungkin terlihat berjarak dengan status profesionalnya, tetapi mereka juga manusia biasa yang memiliki perasaan. Jika kamu bisa akrab dengan guru, murid lain biasanya ikut segan untuk cari gara-gara. Kalaupun nanti terlibat bullying yang tak terhindarkan, kamu bisa lebih mudah untuk meminta tolong.
4. Ramah kepada Siapa pun

Boleh, kok kamu pilih-pilih lingkaran pertemanan, sebab lingkungan pergaulan bisa berpengaruh besar terhadap perkembanganmu. Akan tetapi, sebisa mungkin kamu perlu terbuka melakukan interaksi untuk bersahabat dengan semua orang. Jangan mudah menilai orang lain dari satu-dua kesan.
Kamu dan teman-temanmu adalah manusia sosial yang akan terus berubah. Kalian punya kesempatan sama untuk menjadi pribadi yang lebih baik di kemudian hari. Bisa jadi keramahanmu justru akan melunturkan rasa tak suka orang lain terhadapmu. Bukankah mengubah musuh jadi teman terdengar menyenangkan?
5. Belajar Mengontrol Emosi

Dalam beberapa kasus, pelaku perundungan mendapatkan kesenangan dari ekspresi yang ditampilkan korbannya. Dilansir Psychology Today, penindas menyukai korban yang terlihat kesal. Itu sebabnya mereka melakukannya berulang kali, karena ingin terus merasakan kesenangan yang sama. Jika kamu menjadi pribadi yang bisa mengontrol emosi, mungkin calon perundungmu akan kehilangan minat.
Cerdaslah memilih mana tindakan yang perlu diabaikan atau dilawan. Jika tiba saatnya melawan, lawanlah secara berani. Dengan begitu kamu bukanlah korban perundungan, tetapi menjadi pejuang. Terdengar lebih keren, kan?
Memang bullying bukanlah salah korban, jadi bukan kewajiban korban (atau calon korban) untuk berubah. Akan tetapi dengan belajar menjadi pribadi yang kuat, kamu juga telah membantu teman sekolahmu untuk nggak jadi perundung. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Kamu tidak akan rugi.