Arti Tantrum, Kenali Ciri dan Cara Mengatasinya

Tentu banyak dari kamu cukup familer dengan istilah tantrum, terutama bagi para orangtua yang memiliki anak. Ya, tantrum merupakan bentuk ekspresi emosional anak-anak yang ditunjukkan dengan berbagai cara. Misalnya, dengan menangis keras, menjerit, bahkan melempar barang.
Bagi orangtua, memang tidak mudah untuk menghadapi fase ini pada anak-anak. Untuk lebih jelasnya mengenai arti tantrum, kamu bisa menyimak di bawah ini!
1. Mengenal arti tantrum

Mengutip laman Siloam Hospitals, menurut dokter anak dr. Evi Silviana, SpA, tantrum adalah ekspresi emosional anak yang termanifestasi dalam berbagai cara, seperti menangis keras, berguling-guling di lantai, atau bahkan melempar barang. Biasanya, tantrum terjadi pada anak usia 1–4 tahun karena mereka belum bisa mengungkapkan keinginan atau perasaannya dengan kata-kata.
Kondisi ini adalah sesuatu yang wajar terjadi dan normal. Jadi, bagi para orangtua tidak perlu panik atau khawatir. Tantrum pada anak bisa diklasifikasikan juga ke dalam beberapa jenis. Penting bagi orangtua untuk mengenali jenis tantrum yang terjadi pada anak agar bisa menghadapinya dengan tepat.
2. Jenis-jenis tantrum

Dokter Evi Silviana menjelaskan bahwa tantrum merupakan kondisi yang wajar pada anak. Paling penting bagi orangtua adalah mengenali jenis-jenisnya. Hal ini akan membantu saat menghadapi anak tantrum dengan cara yang tepat.
- Tantrum Manipulatif: Biasanya muncul saat keinginan anak tidak terpenuhi dengan baik. Tantrum ini dibuat-buat untuk mendorong orang lain, khususnya orangtua, memenuhi keinginannya.
- Tantrum Frustasi: Tantrum ini terjadi karena anak belum bisa mengekspresikan apa yang dirasakan. Pemicunya bisa kelelahan, kelaparan, kegagalan dalam melakukan sesuatu, hingga stres.
- Tantrum Putus Asa: Tantrum ini anak yang cenderung diam, seperti kehilangan gairah melakukan sesuatu, merasa tidak berdaya, dan putus asa. Biasanya karena ledakan emosi yang tinggi akibat ketakutan atau ketidaknyamanan. Tapi anak tidak berani mengungkapkannya.
3. Cara mengatasi tantrum

Menghadapi anak tantrum memang tidak mudah, tapi peran orangtua juga bisa membantu tumbuh kembang anak. Terlebih dalam pembentukan karakternya. Menurut dokter Evi, paling penting adalah menghindari kekerasan dan coba dengan cara yang lebih komunikatif seperti berikut.
- Memberikan pelukan: Cara ini bisa sangat berguna untuk meredakan emosi pada anak, dengan begitu anak bisa lebih tenang.
- Menemani anak: Temani saat anak tantrum, hal ini untuk menunjukkan bahwa mereka tidak diabaikan.
- Coba alihkan perhatian anak: Menurut dokter Evi, mengalihkan perhatian bisa dengan memberi makanan favoritnya atau mengajaknya jalan-jalan.
- Jangan memberi hukuman fisik: Bentuk hukuman fisik seperti memukul dan sejenisnya bukanlah solusi, justru memberi contoh buruk pada anak.
- Cari tahu penyebabnya: Ketika tantrum mereda, ajak anak berkomunikasi untuk mencari tahu penyebabnya. Beberapa kasus biasanya karena separation anxiety disorder atau perasaan sedih berlebih, seperti ketika berpisah dengan orangtua.
Jadi, arti tantrum adalah bentuk ekspresi emosional anak yang bisa bermanifestasi dengan berbagai ekspresi, seperti menangis, membanting barang, dan lainnya. Tapi selalu ada cara untuk mengatasi situasi ini.