8 Kosakata Bahasa Jawa untuk Menyatakan Kondisi Seseorang

Bahasa kesatuan yang digunakan sehari-hari, adalah bahasa Indonesia. Namun, sebagai negara yang terdiri atas ragam suku bangsa, Indonesia juga terdiri atas ragam bahasa daerah.
Salah satu bahasa daerah yang terkenal dan sering digunakan adalah bahasa Jawa. Dalam bahasa Jawa, terdapat beberapa kosakata yang digunakan untuk menyatakan kondisi seseorang. Berikut ini ulasannya. Yuk, disimak!
1. Ngeleh

Ngeleh merupakan kata dalam bahasa Jawa, yang dalam bahasa Indonesia artinya lapar. Jadi, kata ngeleh digunakan untuk menyatakan kondisi lapar.
Cara membaca huruf e pertama dan huruf e kedua pada kata ngeleh berbeda. Cara membaca huruf e pertama dan kedua, sama dengan membaca huruf e pertama dan kedua pada kata 'melek'.
2. Ngelak

Jika kondisi lapar dalam bahasa Jawa disebut ngeleh, maka kata ngelak dalam bahasa Jawa digunakan untuk menyatakan kondisi haus. Cara membaca huruf e dalam kata ngelak, sama dengan huruf e pada kata 'mekar' dan huruf k diakhir diberi penekanan.
3. Sumuk

Jika kamu sedang berada dalam kondisi kegerahan atau merasa sumpek, kondisi tersebut dalam bahasa Jawa disebut dengan sumuk. Cara mengucapkan kata sumuk, adalah dengan memberi penekanan pada huruf k di akhir.
4. Wedi

Saat sedang dihadapkan dengan situasi yang menyeramkan atau takut akan suatu hal, kondisi tersebut dalam bahasa Jawa disebut dengan wedi. Cara membaca huruf e pada kata wedi, sama dengan huruf e pada kata 'perut' dan huruf d yang dibaca dobel.
5. Lara

Untuk menyatakan kondisi sedang sakit atau melihat seseorang yang sedang sakit, dalam bahasa Jawa disebut dengan lara atau dibaca loro. Jangan sampai terbalik, ya!
6. Nesu

Saat sedang dalam kondisi marah atau menemukan seseorang sedang marah, kondisi tersebut dalam bahasa Jawa disebut dengan nesu. Cara membaca huruf e pada kata nesu sama dengan huruf e pada kata 'melati'.
7. Ngapusi

Jika menemukan orang yang sedang berbohong atau menemukan sebuah kebohongan, dalam bahasa Jawa disebut dengan ngapusi. Tidak ada perbedaan antara tulisan dengan pengucapan dalam kata ngapusi.
8. Mangkel

Marah dan kesal merupakan dua kondisi yang berbeda. Sehingga, cara penyebutannya dalam bahasa Jawa juga berbeda. Kondisi jengkel/kesal dalam bahasa Jawa disebut dengan mangkel. Cara membaca huruf e pada kata mangkel, sama dengan huruf e pada kata 'jemur'.
Itu dia delapan kosakata dalam bahasa Jawa, untuk menyatakan kondisi seseorang. Selain mempelajari kosakatanya, pelajari juga cara pengucapannya. Kamu sedang dalam kondisi apa, nih?