5 Langkah Sederhana Melawan Deforestasi, Cegah Hutan Makin Gundul!

- Menanam pohon di area rumah sebagai reboisasi dan reforestasi untuk mengurangi jejak karbon pribadi.
- Beralih pada produk reusable pengganti tisu dan kertas, digitalisasi, daur ulang kertas, serta mengurangi konsumsi tisu dan kertas.
- Menghindari produk dari deforestasi seperti minyak sawit dan sapi, memperbaiki peralatan kayu yang rusak, serta mengajak orang lain untuk melindungi hutan.
Deforestasi adalah salah satu isu lingkungan yang dihadapi hampir di seluruh negara, tak terkecuali di Indonesia. Penebangan hutan, alih fungsi lahan, hingga eksploitasi alam jadi penyebab utama deforestasi. Jika kita terus abai pada isu lingkungan, maka lambat laun kita akan terdampak dari bencana ini.
Sebagai individu, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menghambat deforestasi dan memulihkan hutan-hutan. Meskipun peran individu dinilai kecil, tetapi kontribusi dari individu bisa jadi benih untuk melawan deforestasi. Berikut beberapa langkah sederhana untuk melindungi hutan dari rumah.
1.Menanam dan merawat pohon

Salah satu tindakan paling nyata dalam melawan deforestasi adalah menanam pohon atau sering disebut reboisasi dan reforestasi. Umumnya, reboisasi dan reforestasi dilakukan dalam skala besar di hutan-hutan gundul.
Sebagai individu, kamu bisa melakukan penanaman pohon di area rumah. Secara langsung, memang gak berdampak pada pemulihan hutan. Namun cara ini adalah solusi jangka panjang untuk mengurangi jejak karbon pribadi.
Pohon yang kamu tanam akan mengeluarkan oksigen dan menyerap karbon dioksida. Pohon itu akan dapat menukar jejak-jejak karbon yang kamu hasilkan sehari-hari.
2.Kurangi pemakaian tisu dan kertas

Tisu dan kertas merupakan produk yang berasal dari bubur kayu. Pohon-pohon di hutan ditebang, kemudian diambil kayunya, dan diolah menjadi bubur kayu dan pulp sebelum menjadi kertas. Proses pembuatan kertas dan tisu juga sering kali mencemari lingkungan dan menghasilkan limbah kimia.
Semakin sedikit kuantitas penggunaan tisu dan kertas, maka semakin kecil dampak yang ditimbulkan dari pemakaian barang sekali pakai ini. Kamu bisa beralih pada produk-produk reusable pengganti tisu dan kertas. Misalnya lap atau sapu tangan. Digitalisasi dan daur ulang kertas juga bentuk nyata untuk mengurangi pemakaian kertas.
3.Kurangi konsumsi produk-produk yang mendorong deforestasi

Selain tisu dan kertas, banyak sekali produk yang berasal dari deforestasi, misalnya minyak sawit. Minyak sawit memang bukan berasal dari kayu pohon. Namun dalam penanamannya, mayoritas kelapa sawit harus menggeser hutan dan menerapkan pertanian monokultur. Jenis pertanian ini gak ramah lingkungan, karena melibas habitat flora dan satwa lain.
Peternakan hewan seperti sapi juga berkontribusi pada deforestasi. Karen allih fungsi hutan untuk peternakan, ladang, dan penanaman makanan sapi. Ditambah lagi, bidang peternakan seperti sapi menyumbang gas emisi besar dari kotoran hewan dan transportasi dalam rantai peternakan.
Mengurangi dan mengindari produk-produk hasil deforestasi adalah langkah yang tepat. Mungkin untuk saat ini, kamu belum bisa menghindari total produk-produk dari minyak sawit. Membeli produk lokal dan mengubah pola makan dengan mengurangi konsumsi daging bisa jadi alternatif mudah untuk dilakukan.
4.Perbaiki perabotan rusak yang terbuat dari kayu

Bila kamu memiliki peralatan atau furnitur rusak yang terbuat dari kayu, jangan buru-buru untuk membuangnya. Kamu bisa memperpanjang umur furnitur tersebut dengan memperbaikinya. Misalnya dengan memperbaiki meja atau kursi yang patah dan mengubah lemari jadi rak buku.
Contoh lainnya, bila kamu memiliki talenan kayu yang sudah usang, kamu bisa melapisinya dengan lilin lebah. Talenan kayu akan terlihat mengkilap seperti baru. Hal ini berlaku pada peralatan dapur lainnya yang terbuat dari kayu.
Dengan memperbaiki peralatan dan perabotan lama, hal ini akan berdampak pada pengurangan permintaan perabotan bermaterial kayu. Karena kamu gak perlu lagi membeli perabotan baru.
5.Ikut mengedukasi dan mendukung perlindungan hutan

Terakhir, langkah powerful untuk melawan deforestasi sebagai individu adalah mengajak orang lain untuk melindungi hutan. Bentuknya bisa beragam, misalnya dengan mengedukasi tentang pentingnya menjaga hutan dan kontribusi apa saja yang bisa dilakukan.
Mengikuti aktvitas kerelawanan lingkungan juga punya dampak besar dalam memulihkan hutan. Misalnya dengan ikut penanaman pohon secara langsung. Atau ikut memberdayakan masyarakat lokal dan adat, karena mereka adalah orang yang bersentuhan langsung dengan hutan.
Langkah kecil dan sederhana adalah awal untuk menumbuhkan kebiasaan peduli terhadap lingkungan. Jika orang lain belum melakukan hal-hal yang ramah lingkungan, mungkin kamu bisa jadi yang pertama untuk menginspirasi orang-orang di sekitar. Jika konsisten dan dilakukan oleh banyak orang, tentu akan menghasilkan dampak yang nyata dan berkelanjutan.