- Guru Pendamping : Evi Pebriana, S.Sos
- Penulis : Nurlaily Suroyya
- Desainer Visual : Haifa Atsil
- Fotografer : Ardha Barani Shidqin, Yelsi Destiana
- Videografer : Afaf Sadid Tibyan
[Mading] Green Revolution With Action And Digitalization

Halo, the green revolusioner! Kami dari tim The Explorer dari MAN 1 Lombok Timur penuh semangat menghadirkan karya mading tentang pentingnya mangrove sebagai upaya pencegahan abrasi.
Mangrove bukan hanya penyangga ekosistem, tapi juga pelindung pantai dan sumber kehidupan. Mari bersama kita rawat demi bumi yang tetap hijau, sehat, dan lestari.
Tim redaksi kami terdiri dari:
Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.
Esai: Latar Belakang

Abrasi adalah pengikisan pada kawasan pantai dan daratan yang disebabkan oleh arus, gelombang laut, hingga terjadinya pasang surut pada air laut. Abrasi pantai merupakan ancaman yang sangat nyata bagi kawasan pesisir, karena bisa menimbulkan kerusakan ekosistem dan kerusakan infrastruktur. Di pantai Labuan Haji, abrasi tercatat mencapai hingga 5 meter per-tahun dan menjadikannya sebagai salah satu lokasi paling rentan di NTB (NTB Satu, 2024–2025). Abrasi memiliki banyak dampak buruk terhadap lingkungan, berupa menurunnya sektor ekonomi karena para nelayan dan petani kehilangan mata pencaharian karena wilayah tangkap ikan dan lahan subur berkurang, kehilangan lahan dan pengikisan tanah, karena jika gelombang terus-menerus menggerus tanah, abrasi secara langsung menyebabkan berkurangnya daratan, dan yang paling parah adalah berdampak bagi ekonomi sektor perikanan karena abrasi mengikis lahan dapat mengurangi hasil produksi dan pendapatan para petani dan juga kerusakan habitat laut menyebabkan berkurangnya sumber daya ikan sehingga mengurangi hasil produksi dan pendapatan para nelayan.
Haris Prayoga, Eko Pradjoko, Oki Setyandito, mahasiswa jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram, dalam jurnal ilmiahnya yang berjudul, (The Coastline Change In Labuhan Haji Beach).Hasil simulasi periode pertama, yaitu pada tanggal 29 Desember 2009 hingga 29 Desember 2012 telah terjadi perubahan yang signifikan, berupa mundurnya garis pantai pada daerah utara sejauh maksimum -17.36 m dan majunya garis pantai pada daerah selatan sejauh maksimum +36.81 m, perubahan garis pantai tersebut sesuai dengan hasil pengukuran langsung di lapangan yang dilakukan pada tahun 2012.
Fakta ini menunjukkan bahwa pantai Labuhan Haji mengalami abrasi yang sangat serius, yang mana bisa berdampak bagi kehidupan pesisir, entah kerusakan infrastruktur, rusaknya ekosistem, bahkan yang lebih parahnya adalah penyusutan daratan. Mirisnya, generasi muda malah diam tanpa melakukan apapun terhadap pesisir yang semakin tergerus oleh gelombang. Seharusnya, generasi muda siap menghadapi tantangan ini untuk menahan ombak yang terus menggerus pantai.
Solusi untuk menghadapi tantangan ini, yakni dengan melakukan pendekatan rehabilitasi dan konservasi ekosistem alami seperti hutan Mangrove telah terbukti efektif dalam mengatasi abrasi. Salah satu upaya untuk mengurangi abrasi di pantai Labuhan Haji adalah menanam 1.000 bibit mangrove di muara pantai Labuhan Haji secara serentak bersama Pejabat Bupati Lombok Timur, pengelola Sunriseland Lombok, dan masyarakat, pada 7 Juni 2024 (NTB Satu, 2024-2025). Hutan mangrove memiliki peran penting dalam mengurangi abrasi pantai. Akar-akarnya yang kuat dapat menahan gelombang dan mencegah air laut meresap lebih jauh ke daratan.
Selaku generasi muda yang berasal dari Lombok, memiliki peran penting dalam gerakan konservasi. Peran itu akan dilakukan dengan berkerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan Pengelola Sunriseland Lombok yang merupakan sebuah pariwisata yang dikelola oleh anak-anak muda di pantai Labuhan Haji. Maka dari itu, direncanakan untuk bekerja sama dengan pihak pengelola Sunriseland Lombok sebagai mitra dalam upaya pelestarian hutan mangrove di kawasan pantai Labuhan Haji.
Sebagai bagian dari program, para siswa-siswi akan diajak untuk berkontribusi menanam 1.000 mangrove sebagai bagian dari upaya untuk restorasi wilayah pesisir pantai Labuhan Haji. Program ini juga akan mendapatkan dukungan dari sekolah yang akan membantu untuk konservasi mangrove yang akan memeriahkan euforia program ini. Dalam pendekatan ini, para siswa-siswi akan diajak dan dikenalkan manfaat dari pohon mangrove ini, dan diberikan pengetahuan tentang dampak-dampak abrasi agar bisa melakukan perubahan untuk lingkungan.
Tahap-tahap yang akan dilakukan salah satunya, yakni; pertama, dengan menggunakan inovasi teknologi dan ilmu pengetahuan seperti melakukan pengawasan dengan drone. Drone, merupakan teknologi yang berkembang pesat di era modern dan memiliki berbagai fungsi. Tekhnologi ini bekerja dengan sistem kendali jarak jauh dan sensor canggih, sehingga mampu menjangkau tempat-tempat yang sulit diakses oleh manusia. Dalam tahapan program ini, drone akan digunakan untuk memantau kondisi hutan Mangrove agar lebih efektif dan efisien, gambar dan video yang diambil dari atas memungkinkan untuk mendeteksi kerusakan, pencemaran, atau daerah yang mulai mengalami abrasi. Selain itu juga, tekhnologi ini juga bisa membantu dalam mendokumentasikan proses rehabilitasi, seperti pertumbuhan bibit Mangrove.
kedua, konservasi Mangrove yang bertujuan untuk perlindungan dan pelestarian area hutan Mangrove yang sudah ada untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Dengan cara membuat cagar alam Mangrove untuk menyelamatkan hutan Mangrove dari perusakan, penebangan pohon, serta konservasi lahan. Serta, melibatkan masyarakat khususnya para generasi muda untuk sama-sama mengelola dan menjaga hutan Mangrove.
ketiga, pengelolaan berbasis komunitas, maksudnya adalah pendekatan yang melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan dan perlindungan ekosistem mangrove. Pendekatan yang menggunakan praktik-praktik yang bersifat tradisional untuk mendukung pengelolaan secara berkelanjutan. Masyarakat local dilibatkan dalam hal-hal seperti perencanaan, penerapan, dan pemantauan kegiatan pengelolaan mangrove.
keempat, restorasi lingkungan dalam menghadapi kerusakan pesisir yang meluas. Di pantai Labuhan Haji, abrasi telah menggerus garis pantai dan pemukiman warga. Maka dari itu, perlu melakukan sebuah restorasi Mangrove dalam upaya mengembalikan ekosistem pesisir. Dengan cara dimulai dari penilaian kondisi tanah, pemilihan spesies mangrove yang sesuai dengan kondisi wilayah, kemudian melakukan penanaman mangrove di wilayah yang sudah ditentukan. Restorasi juga dapat mencakup pemulihan hidrologis, misalnya memperbaiki saluran air yang terputus atau mengatur dan menstabilkan pasokan air tawar, untuk mendukung pertumbuhan mangrove. Oleh karena itu, restorasi mangrove menjadi langkah krusial untuk mengembalikan ekosistem pesisir yang rusak serta melindungi masyarakat pesisir dari dampak abrasi yang semakin parah.
kelima, integrasi perencanaan pesisir. Di mana, wilayah pesisir merupakan kawasan yang sangat penting bagi manusia. Selain menjadi tempat tinggal jutaan penduduk, wilayah ini juga menjadi sebuah pusat aktivitas ekonomi seperti perikanan, pariwisata, dan perdagangan. Namun, peisisir juga kawasan yang rentan terhadap ancaman kerusakan lingkungan, salah satunya adalah abrasi. Pendekatan ini memastikan bahwa proyek-proyek Pembangunan pesisir, seperti kontruksi, Pelabuhan, industri, dan perumahan, tidak merusak area mengrove dan ruang-ruang kritis untuk mangrove dilindungi. Dengan begitu, keberadaan mengrove yang sehat dapat menjaga keanekaragamn hayati di wilayah pesisir pantai.
Esai: Kesimpulan

Semua tahapan ini, akan dilakukan dengan maksimal untuk menyelamatkan pantai Labuhan Haji dari abrasi. Diketahui bahwa pantai Labuhan Haji mengalami abrasi pada tahun 2024–2025 yang mencapai 5 meter per-tahun yang bisa menyebabkan perusakan infrastruktur dan wilayah pesisir. Karena, abrasi sangat mengancam wilayah pesisir, merusak infrastruktur, dan ekosistem di sekitar pesisir. Maka dari itu, sebagai pemuda yang ingin melakukan perubahan besar-besaran, kami berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga ekosistem mangrove. Harapannya, dengan kerja sama seluruh pihak, pantai Labuhan Haji kembali lestari, aman, dan bermanfaat bagi generasi sekarang maupun generasi mendatang. Oleh karena itu, pelestarian mangrove harus menjadi tanggung jawab bersama, dimulai dari edukasi akan pentingnya mangrove dan keterlibatan masyarakat, khususnya generasi muda, merupakan faktor penting dalam menjaga dan melindungi ekosistem ini. menjaga dan melindungi mangrove sangat penting. Melalui pendidikan dan aksi nyata, kelestarian pesisir dapat terjaga untuk generasi mendatang.
Infografik

Infografik ini menggambarkan bagaimana mangrove menjadi benteng alami yang melindungi garis pantai dari ancaman abrasi. Akar-akar mangrove yang kuat berfungsi meredam gelombang, menahan tanah, sekaligus mengurangi risiko erosi. Tidak hanya itu, mangrove juga menyimpan karbon, menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan, kepiting, dan burung, serta mendukung kehidupan masyarakat pesisir.
Melalui penanaman mangrove, kita bukan hanya menahan abrasi, tetapi juga membangun masa depan yang berkelanjutan—di mana alam, manusia, dan laut bisa hidup berdampingan secara harmonis.
Rubrik Pertamina

The Green energy bisa kita bangkitkan maksimal bersama Pertamina Geothermal. Indonesia memiliki sekitar 40% potensi panas bumi dunia, menjadikannya salah satu negara dengan sumber daya terbesar. Geotermal hadir sebagai energi ramah lingkungan, berkelanjutan, andal, dan tidak bergantung pada cuaca. Pertamina berperan aktif melalui eksplorasi sumber daya, pembangunan pembangkit listrik, pengurangan emisi, hingga pemberdayaan masyarakat. Semua demi masa depan energi bersih dan berkelanjutan untuk Indonesia.
Inilah langkah nyata menuju masa depan Indonesia yang lebih hijau, mandiri energi, dan berdaya saing global—dengan Green energy sebagai pijakan utama.
Foto Bercerita

Dari rangkaian mading yang penuh dengan kerja keras setiap anggota tim, Menggambarkan bahwa sesuatu yang berat itu tidak bisa hanya digenggam dengan satu tangan tetapi harus digenggam bersama, Itulah Tim The Explorer. Mading ini bermakna mengajak kita untuk peduli pada lingkungan disekitar kita. Mangrove adalah solusi yang tepat untuk mengatasi abrasi, lebih spesifik Pantai Labuan Haji, pantai yang membutuhkan kepedulian kita sebagai The Green Revolusioner yang dikemudian hari akan bisa kita nikmati keindahannya, "Jadilah penggerak bukan hanya penikmat"
Proses tumbuhnya perubahan memang lama tetapi tidak ada proses yang mengkhianati hasil.
"Ubah kondisinya bukan tempatnya."
Our Extra Miles : Profil Inspiratif

Our Extra Miles : Profil Inspiratif

Our Extra Miles : Puisi

Our Extra Miles : Puisi

Our Extra Miles : Puisi

Puisi ini menceritakan tentang dunia yang semakin hancur, gedung di mana-mana, daratan mulai terkikis, tapi kita hanya diam tanpa melakukan apapun untuk dunia. Di saat daratan mulai berkurang dan bencana alam sering terjadi, kita sibuk saling menyalahkan padahal itu adalah kesalahan dari kita yang tak disadari.