Mengenal 8 Tradisi Unik yang Hanya Ditemukan di Kyoto, Sudah Tahu?

Kimono adalah pakaian tradisional Jepang yang masih dipertahankan hingga hari ini. Kimono dipakai oleh perempuan Jepang di acara-acara khusus seperti festival.

Gaya kimono yang di bagian perutnya menggunakan obi berkembang pada zaman Edo tahun 1603 hingga 1868. Distrik Nishijin di barat laut Kyoto adalah pusat kain dan tempat terbaik untuk berbelanja kimono. Wisatawan juga bisa menyewa kimono untuk berfoto di jalanan tua kota bersejarah ini.

Kimono Yuzen dikenal akan warnanya yang cerah. Teknik pewarnaan ini diciptakan oleh seniman lokal bernama Miyazaki Yuzen di era Genroku.

Hingga saat ini beberapa toko Kimono di Kyoto masih menggunakan teknik tradisional ini untuk menciptakan kimono yang indah. Karena tingkat kesulitan yang tinggi, kimono jenis ini termasuk barang langka dan sangat dicari.

Seni tulisan kaligrafi shodo berasal dari Tiongkok, lalu menyebar ke Kyoto pada masa keemasan periode Heian tahun 794 hingga 11885.

Shodo menggunakan kuas dan tinta untuk menulis karakter kanji dan hiragana. Hingga kini, shodo masih menjadi bagian penting dari budaya Jepang yang digunakan untuk acara khusus.

Upacara minum teh atau dikenal The Way of Tea adalah salah satu tradisi paling terkenal di Kyoto. Tradisi ini awalnya populer di kalangan bangsawan Kyoto dan telah mengakar kuat hingga era modern ini. 

Kyoto menjadi pusat upacara minum teh serta penanaman teh itu sendiri. Salah satu tempat terbaik untuk menikmatinya adalah Kedai Teh En di dekat kuil Chion-in.

Fushimi Inari Taisha adalah kuil Shinto yang berada di Fushimi-ku, Kyoto. Tempat suci ini adalah pusat bagi lebih dari 4.000 kuil Inari.

Penduduk Kyoto akan mengunjungi kuil Fushimi setiap tanggal 1 Januari. Kunjungan ini dilakukan untuk menghormati Dewa-Dewa kuno agar mendapat kebahagiaan dan keberuntungan di tahun yang akan dilalui.

Kemari adalah istilah untuk olahraga kuno yang mirip sepak bola. Setiap tanggal 4 Januari, penduduk Kyoto akan berkumpul di kuil Shimogamo dan bermain bola.

Meskipun terlihat seperti sedang bertanding, nyatanya mereka melakukan olahraga ini berdasarkan ritual dan tata krama adat. Uniknya lagi, para peserta akan memakai kostum tradisional saat bermain.

Festival Setsubun diadakan setiap tanggal 3 Februari. Penduduk Kyoto akan berbaris di jalan untuk melempar rumah-rumah dengan kacang. Mereka percaya tradisi ini akan mendatangkan kebaikan dan kesehatan bagi pemilik rumah. 

Selain menarik, Setsubun sangat ditunggu-tunggu karena menghadirkan Maiko, gadis penari Jepang yang berdandan cantik dan memakai kimono berwarna-warni.

Setiap tanggal 3 Maret, hampir seluruh wilayah di Jepang akan mengadakan festival boneka. Namun, festival boneka di Kyoto berbeda dengan daerah lain. 

Setiap keluarga di Jepang biasanya mendirikan altar yang diisi boneka, kue beras, dan bunga persik. Di Kyoto, altar dibuat dengan dapur kecil dan perapian untuk memasak.

Itulah delapan tradisi unik yang hanya ditemukan di Kyoto. Apakah Kyoto masuk ke dalam wishlist liburan kamu? Jika ya, jangan sampai melewatkan tradisi unik di atas, ya!