12 Nama Makanan di KBBI yang Diserap dari Bahasa Cina, Ada Puyunghai

Banyak sekali kuliner khas mancanegara yang sudah familier di lidah masyarakat nusantara. Misalnya saja makanan-makanan yang dibawa imigran Tionghoa sejak ratusan tahun lalu. Beraneka hidangan mengalami asimilasi dan akulturasi menjadi penganan kegemaran sehari-hari berbagai kalangan yang diwariskan turun-temurun.
Dengan demikian, tak perlu heran beberapa kosakata makanan Indonesia rupanya bermuara dari bahasa-bahasa Cina, seperti Kanton dan Hokkien. Contohnya saja sederet makanan di bawah ini. Yuk, digulir sampai bawah!
1. Mi berukuran pendek seukuran jari dengan bagian tengah agak tebal dan bagian ujung menipis merupakan deskripsi dari "locupan"

2. "Lumpia" ialah penganan yang dibuat dari adonan tepung dan telur yang didadar, diisi daging, rebung, dsb, kemudian digulung. Biasanya digoreng, nih

3. Kosakata "mi" juga diserap dari bahasa Cina, tepatnya Hokkien dialek Xiamen

4. "Misoa" adalah bahan makanan dari tepung beras seperti bihun, tetapi lebih halus. Sudah pernah coba?

5. Bermuara dari bahasa Hokkien dialek Zhangzhou, "pangsit" ialah makanan yang dibuat dari adonan tepung terigu dan daging cincang

6. Daftar ini akan terasa kurang tanpa kehadiran hidangan "puyunghai" yang populer di restoran-restoran masakan Cina

7. Berikutnya ada "sapo", makanan berkuah yang dimasak dan disajikan dalam wadah berbahan tembikar atau tanah liat, biasanya terdapat tofu

8. Kudapan favorit sejuta umat, "siomai" sejak lama mengalami akulturasi dari masakan masyarakat Sunda dan Tionghoa

9. Selain kata bihun, "sohun" juga sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia. Cermati, penulisan yang benar bukan soun, teman-teman!

10. Kata "soto" yang kita kenal saat ini berasal dari bahasa Hokkien dialek Xiamen, lho. Kamu paling suka soto khas daerah mana, nih?

11. Pada urutan kesebelas ada masakan yang dibuat dari daging katak hijau, bisa digoreng atau dimasak kuah atau biasa disebut "swike"

12. Sebagai penutup ada "tahu" alias makanan dari kedelai putih yang digiling halus-halus, direbus, kemudian dicetak. Variasi hidangannya banyak, lho

Meski asal muasal namanya dari negeri Tirai Bambu, tidak sedikit penganan yang sudah beradaptasi dengan lidah masyarakat Indonesia melalui proses pencampuran budaya sehingga lebih berterima. Dari lumpia hingga siomai, mana yang senantiasa kamu rindukan cita rasanya?