Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Riset Ruangguru: Pendidikan Jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Sejahtera

Media Gathering Peluncuran Pesan Kampanye Semester Baru #IniBaruJuara Ruangguru. 4 Januari 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Media Gathering Peluncuran Pesan Kampanye Semester Baru #IniBaruJuara Ruangguru. 4 Januari 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Sambut semester baru, Ruangguru melakukan riset terhadap 360 lebih responden dari seluruh Indonesia guna memahami aspirasi serta persepsi masyarakat terhadap makna pendidikan dan prestasi. Riset tersebut menunjukkan mayoritas responden meyakini bahwa pendidikan merupakan kunci jaminan masa depan yang lebih sejahtera.

Hanya saja, kesuksesan di masa depan ini gak terbatas pada pencapaian akademis saja. Sehingga, motivator dan inspirasi justru datang dari teman kelas yang mampu menyeimbangkan kesenangan dan tanggung jawab akademis.

Ruangguru pun meluncurkan Kampanye #IniBaruJuara dalam media gathering yang berlangsung pada Selasa (4/1/2022) sebagai bentuk kesadaran bahwa nilai dan ranking gak bisa jadi tolok ukur dalam kesuksesan di masa depan. Yuk, simak hasil riset lengkap dari Ruangguru berikut ini.

1. Setiap orang memiliki kesempatan untuk jadi juara meskipun gak harus nomor satu

Media Gathering Peluncuran Pesan Kampanye Semester Baru #IniBaruJuara Ruangguru. 4 Januari 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Media Gathering Peluncuran Pesan Kampanye Semester Baru #IniBaruJuara Ruangguru. 4 Januari 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Ruangguru, diketahui jika ternyata gak semua pelajar berharap untuk bisa menjadi nomor satu. Sebab, kebanyakan dari mereka justru beranggapan untuk melakukan hal terbaik meskipun gak harus jadi juara kelas.

"Kebanyakan dari mereka beranggapan do the best, gak harus nomor satu, tapi nilai harus bagus. Jadi nomor satu ya bonus aja. Tetapi, ada juga yang mengatakan sebisa mungkin harus jadi nomor satu," terang Ignatius Untung Surapati, VP Marketing Ruangguru.

Untuk meraih posisi nomor satu, setiap pelajar pun pasti akan berusaha keras menggapainya. Hanya saja, standar usaha tiap orang jelas berbeda-beda. Dilihat dari frekuensi masuk ranking lima, bahkan diketahui bila 40 persen dari responden mengatakan pernah berada di posisi tersebut tetapi sangat jarang.

2. Sosok inspiratif di bidang pendidikan adalah mereka yang bisa menyeimbangkan kesenangan dengan tanggung jawab akademis

Media Gathering Peluncuran Pesan Kampanye Semester Baru #IniBaruJuara Ruangguru. 4 Januari 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Media Gathering Peluncuran Pesan Kampanye Semester Baru #IniBaruJuara Ruangguru. 4 Januari 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Apa jawabanmu jika ditanya mengenai sosok inspiratifmu di sekolah? Bila jawabannya adalah orang dengan peringkat satu di kelas, maka kamu termasuk satu kelompok terendah dalam hasil survei ini.

Pasalnya, kebanyakan pelajar justru mengaku jika sosok yang mereka anggap inspiratif bukanlah orang dengan ranking satu. Melainkan, orang-orang yang bisa menyeimbangkan kesenangan dengan tanggung jawab akademis. 

"Ternyata bukan orang-orang ranking satu, tetapi mereka yang bisa menyeimbangkan kesenangan dengan tanggung jawab akademis meskipun gak harus ranking satu (40,77 persen). Selain itu, 28,93 persen beranggapan, orang yang inspiratif adalah orang yang selalu bersemangat dan aktif meski apa pun hasilnya," tuturnya.

3. Minat untuk berhasil di bidang akademik menempati posisi empat, sementara posisi satu diduduki oleh bidang bisnis

Media Gathering Peluncuran Pesan Kampanye Semester Baru #IniBaruJuara Ruangguru. 4 Januari 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Media Gathering Peluncuran Pesan Kampanye Semester Baru #IniBaruJuara Ruangguru. 4 Januari 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Gak hanya pandangan perihal sosok inspiratif, bidang akademis pun masuk ke posisi empat tentang bidang yang paling ingin dikuasai oleh para pelajar. Menurut hasil survei yang ada, posisi satu diduduki oleh bidang bisnis dan selanjutnya bidang hobi.

"Kita tanya, kalau misalnya hanya ada satu bidang yang berhasil, kamu mau di bidang apa untuk jadi nomor satu. Menariknya akademis ada di nomor empat. Sukses di bidang akademis itu bukan pilihan utama tiap orang, menjadi jalan untuk menggapai yang mereka suka. Yang paling diminati adalah di bidang bisnis dan hobi," jelasnya.

4. Setengah dari responden berpendapat jika pendidikan di Indonesia masih dianggap berpihak pada mereka yang pintar dan berprestasi

Media Gathering Peluncuran Pesan Kampanye Semester Baru #IniBaruJuara Ruangguru. 4 Januari 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Media Gathering Peluncuran Pesan Kampanye Semester Baru #IniBaruJuara Ruangguru. 4 Januari 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Dunia pendidikan bukan lagi tentang ilmu pengetahuan, ilmu sains, dan STEM saja. Kini, permasalahan justru datang dari tantangan untuk membuat anak Indonesia tertarik mempelajari materi yang ada. 

Menyikapi hal ini, Ignatius Untung berpendapat jika sistem pendidikan dan pendidik harus membangun empati para pelajar dan merangkulnya, serta menanamkan bahwa perubahan kecil sudah bsia membuat kamu jadi sosok juara. Pendidikan pun hanya menjadi jalan, bukan tujuan.

"Apa pun mimpinya, harus melewati proses pendidikan dengan baik. Mental belajar positif tanpa terkait stereotype, apa pun versinya itu, yang sekarang gak didengar dan dibantah, kami percaya masa depan Indonesia tergantung dan terpengaruh jika anak-anak ini didengar dan di-support," katanya. 

Sayangnya, banyak dari responden mengatakan jika pendidikan di Indonesia masih dianggap berpihak pada orang-orang yang pintar dan berprestasi. Sisanya, berpendapat jika sudah lumayan, namun juga ada yang mengatakan sudah mampu merangkul semua siswa. 

"56,47 persen mengatakan jika pendidikan di Indonesia masih dianggap berpihak pada mereka yang pintar dan berprestasi, 28,93 persen mengatakan sudah lumayan walaupun siswa yang gak pintar atau rajin masih sering kali tertinggal, 13,5 persen sudah mampu merangkul semua siswa dari yang pintar hingga yang malas," terangnya.

5. Meski demikian, kebanyakan responden masih yakin jika pendidikan berpengaruh pada masa depan walaupun bukan faktor satu-satunya

Media Gathering Peluncuran Pesan Kampanye Semester Baru #IniBaruJuara Ruangguru. 4 Januari 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Media Gathering Peluncuran Pesan Kampanye Semester Baru #IniBaruJuara Ruangguru. 4 Januari 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Walau dianggap inklusif, namun pendidikan masih diyakini sebagai cara untuk berhasil di masa depan. Dalam survei Ruangguru, 34,99 persen responden berpandangan bila pendidikan paling penting sebagai pintu masa depan yang lebih baik dan hanya terbuka jika berprestasi. 

"Persepsi pengaruh pendidikan terhadap kesempatan meraih masa depan yang lebih baik, 42,15% itu mengatakan penting, 34,99% bahkan mengatakan paling penting karena pendidikan adalah pintu masa depan yang lebih baik dan hanya terbuka jika berprestasi," ulasnya.

Sayangnya, tingkat kepercayaan terhadap prestasi dengan kontribusi kesuksesan gak berjalan lurus. Kebanyakan responden mengatakan percaya gak percaya perihal itu karena banyak faktor lain.

"Namun, tingkat kepercayaan terhadap prestasi dengan kontribusi kesuksesan, kebanyakan responden mengatakan percaya gak percaya karena banyak faktor yang menentukan kesuksesan," pungkasnya.

Demikian ulasan lengkap mengenai riset dari Ruangguru mengenai aspirasi dan persepsi masyarakat terhadap makna pendidikan dan prestasi. Lantas, apakah kamu setuju dengan pandangan dari hasil survei tersebut? 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
Febriyanti Revitasari
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us