Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Teori Self-Care Orem, Simak juga Tujuan dan Manfaatnya!

Ilustrasi perawat
Ilustrasi perawat (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Teori self-care menurut OremDorothea E. Orem adalah perawat dan teoretikus asal Amerika Serikat yang mengembangkan Self-Care Deficit Nursing Theory pada tahun 1950an.
  • Komponen utama dalam teori self-care OremTerdiri dari self-care, self-care deficit, dan nursing system yang menjelaskan bagaimana perawat memberikan dukungan sesuai kebutuhan pasien.
  • Penerapan Teori OremTeori Orem menjadi landasan penting untuk pendekatan berpusat pada pasien dalam praktik keperawatan masa kini, dengan fokus pada kesehatan mental dan fisik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah meningkatnya kesadaran tentang pentingnya self-care, banyak yang mengaitkan istilah ini dengan rutinitas menenangkan diri. Seperti meditasi, skincare, atau sekadar rehat dari hiruk pikuk pekerjaan. Namun jauh sebelum self-care menjadi bagian dari gaya hidup modern, konsep ini sudah lebih dulu dirumuskan secara ilmiah dalam dunia keperawatan. Dialah Dorothea E. Orem, perawat asal Amerika Serikat yang memperkenalkan Teori Self-Care sebagai salah satu kerangka berpikir penting dalam praktik keperawatan.

Melalui teorinya, Orem menegaskan bahwa kemampuan seseorang untuk merawat dirinya sendiri merupakan inti dari kesehatan dan pemulihan. Bagi Orem, self-care bukan sekadar aktivitas personal, melainkan kebutuhan dasar manusia yang harus dipahami, diukur, dan didukung oleh tenaga medis. Pemikiran ini kemudian melahirkan pendekatan baru dalam dunia keperawatan: Bagaimana membantu pasien menjadi lebih mandiri dalam menjaga kesehatannya?

1. Teori self-care menurut Orem

Ilustrasi perawat
Ilustrasi perawat (freepik.com/freepik)

Dorothea E. Orem adalah seorang perawat sekaligus teoretikus asal Amerika Serikat yang karya-karyanya banyak memengaruhi cara dunia memandang profesi keperawatan. Pada tahun 1950-an, Orem mulai mengembangkan Self-Care Deficit Nursing Theory, sebuah teori yang menempatkan pasien bukan sekadar sebagai penerima perawatan, tetapi sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam proses penyembuhan dirinya sendiri.

Menurut Orem, setiap manusia punya kapasitas untuk memenuhi kebutuhan dasar tubuh dan mentalnya. Mulai dari makan, menjaga kebersihan, istirahat, hingga mengelola stres. Namun dalam kondisi sakit, kapasitas itu bisa menurun, sehingga muncul yang disebut self-care deficit atau ketidakmampuan merawat diri. Di sinilah peran perawat menjadi penting, yaitu untuk membantu individu memenuhi kebutuhan tersebut hingga ia kembali mampu melakukannya secara mandiri.

2. Komponen utama dalam teori self-care Orem

Ilustrasi perawat
Ilustrasi perawat (freepik.com/jcomp)

Teori Orem dibangun di atas tiga komponen utama: self-care, self-care deficit, dan nursing system. Self-care mengacu pada kemampuan seseorang untuk merawat dirinya sendiri secara sadar demi menjaga kesehatan dan kesejahteraan. Ini mencakup aktivitas sederhana, seperti makan bergizi, tidur cukup, hingga menjaga kebersihan diri.

Namun ketika seseorang tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan dasar tersebut karena sakit atau keterbatasan fisik, maka terjadilah self-care deficit. Kondisi inilah yang menandakan perlunya intervensi keperawatan. Perawat berperan membantu pasien agar kembali mampu merawat dirinya sendiri, bukan hanya menyembuhkan penyakitnya, tapi juga memulihkan kemandiriannya.

Terakhir, nursing system menggambarkan bagaimana perawat memberikan dukungan sesuai kebutuhan pasien. Bisa berupa bantuan penuh, bantuan sebagian, atau sekadar bimbingan agar pasien belajar mandiri. Tujuan akhirnya tetap sama, yakni mengembalikan kontrol perawatan diri ke tangan individu itu sendiri.

3. Penerapan Teori Orem

Ilustrasi perawat
Ilustrasi perawat (freepik.com/freepik)

Dalam praktik keperawatan masa kini, teori Orem menjadi landasan penting untuk pendekatan yang berpusat pada pasien (patient-centered care). Perawat tak lagi hanya berfokus pada tindakan medis, tetapi juga berperan sebagai fasilitator agar pasien memahami dan mampu menjalankan perawatan dirinya sendiri. Misalnya, dengan memberikan edukasi gaya hidup sehat, latihan pernapasan, hingga pendampingan emosional yang membantu pasien merasa berdaya atas kesehatannya.

Pendekatan ini sangat relevan di era modern, ketika kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan fisik semakin tinggi. Orem mengingatkan, bahwa perawatan sejati dimulai dari kemampuan seseorang mengenali, memahami, dan memenuhi kebutuhannya sendiri.

Pada akhirnya, teori self-care Orem bukan sekadar konsep keperawatan, melainkan filosofi hidup yang menekankan keseimbangan antara kemandirian dan kepedulian. Sebab, dalam setiap proses penyembuhan, kemampuan untuk merawat diri selalu menjadi langkah pertama menuju pemulihan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us

Latest in Life

See More

Trik Elegan buat Cewek yang Pengin Kejar Cowok Tanpa Terlihat Ngegas!

19 Okt 2025, 00:03 WIBLife