Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Terdengar Klasik, 5 Hal Ini Sering Jadi Alasan Pindah Jurusan Kuliah

unsplash.com/Kyle Gregory Devaras
unsplash.com/Kyle Gregory Devaras

Masuk perguruan tinggi dan menentukan jurusan yang sesuai dengan minat itu gampang-gampang susah. Idealnya, dalam memilih jurusan kuliah didasarkan pada minat si calon mahasiwa. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti psikotes, yaitu tes bakat minat. Dari hasil psikotes inilah akan diketahui bakat dan minat seseorang yang dijadikan dasar untuk masuk jurusan saat kuliah nantinya.

Namun yang seringkali terjadi, muncul fenomena mahasiswa baru melakukan transfer atau pindah jurusan. Biasanya hal ini banyak terjadi di tahun kedua perkuliahan. Banyak faktor yang melatarbelakangi perilaku semacam ini. Berikut beberapa hal yang sering dijadikan alasan untuk pindah jurusan.

1. Tidak cocok dengan minat

pixabay.com/axiomgenius0
pixabay.com/axiomgenius0

Salah satu alasan utama yang sering diberikan saat pindah jurusan adalah tidak cocok dengan minat. Meski sudah dianjurkan memilih jurusan sesuai dengan minat, nyatanya pindah jurusan tetap tidak bisa dihindari. Ketidakcocokan dengan minat ini bisa saja benar, sebab anjuran dari psikotes memang akan muncul beberapa referensi. Atau bisa saja si mahasiwa hanya menjadikan ketidakcocokan ini sebagai alasan semata.

2. Tidak mampu mengikuti sistem perkuliahan

pixabay.com/ivxintong
pixabay.com/ivxintong

Ada kalanya materi perkuliahan memang sangat berat untuk dijalani. Sebagian mahasiswa baru sering mengeluhkannya. Cara belajar di perguruan tinggi memang sangat jauh berbeda dengan saat di bangku sekolah. Kegagalan adaptasi pada perubahan semacam ini bisa saja memicu keinginan untuk pindah jurusan. Parahnya, bahkan ada yang sampai berhenti kuliah di tengah jalan.

3. Lebih tertarik dengan jurusan atau fakultas lain

pixabay.com/Anemone123
pixabay.com/Anemone123

Saat masih di bangku sekolah, pastilah belum terbayang seperti apa kehidupan kuliah. Hingga saat sudah ada di dalamnya, dengan mengenal lebih jauh akan semakin banyak pengetahuan yang diperoleh, termasuk pengetahuan tentang pengalaman kuliah di berbagai fakultas. Hal ini mampu menimbulkan ketertarikan baru pada jurusan dan fakultas lain. Mereka yang merasakan ketertarikan lebih, akan dengan segera melakukan transfer jurusan atau bahkan fakultas.

4. Merasa jurusan saat ini tidak punya peluang karir yang besar

pexels.com/Rebrand Cities
pexels.com/Rebrand Cities

Menjadi mahasiswa, terutama tingkat akhir, pasti akan memikirkan arah pekerjaan yang akan mereka bidik saat sudah lulus nanti. Beberapa jurusan memang menjanjikan peluang besar di dunia kerja, dan yang lainnya tidak begitu besar. Faktor inipun mampu menjadi alasan seorang mahasiwa untuk pindah jurusan. Padahal peluang pekerjaan sejatinya tidak didasarkan pada jurusan perkuliahan saja, sebab peluang kerja juga bisa diciptakan sendiri.

5. Bosan aja!

pexels.com/David Fagundes
pexels.com/David Fagundes

Meski terdengar sangat tidak bertanggung jawab, bosan pada jurusan yang saat ini dijalani rupanya juga mampu memicu keinginan pindah jurusan. Memang tak banyak yang mengakui hal ini, tapi memang saat menjalani sesuatu diluar passion kita, kebosanan akan menghampiri. Rasa jenuh pada rutinitas, materi kuliah yang tidak begitu disukai, atau malah tekanan sosial juga bisa membuat bosan hingga akhirnya enggan datang di perkuliahan. Meski begitu, biasanya bosan memang bukan faktor tunggal.

Memilih jurusan dan menjalani perkuliahan sampai tuntas adalah wujud tanggung jawab dan komitmen kita akan pendidikan. Bukan hanya kepada orang tua, tapi juga pada diri sendiri. Jadi, pertimbangkanlah setiap pilihan dengan baik. Pilih, lalu tuntaskan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us