5 Tipe Kepribadian Menurut The Big Five Personality Traits

- Model kepribadian OCEAN berdasarkan teori The Big Five Personality Traits
- Keterbukaan (openness) menekankan imajinasi, kreativitas, dan minat luas
- Teliti (conscientiousness), ekstraversi (extraversion), agreeableness, dan neurotisisme adalah ciri kepribadian lainnya
The Big Five Personality Traits merupakan teori pengenalan kepribadian yang berasal dari para psikolog kontemporer. Teori ini dimulai dengan penelitian yang dipelopori oleh psikolog Amerika, Gordon Allport, pada tahun 1927. Allport berteori bahwa ciri-ciri kepribadian manusia dapat dikategorikan ke dalam tiga kelas.
Karyanya menjadi dasar bagi penelitian kepribadian selama beberapa dekade, yang pada akhirnya mengarah pada The Big Five Personality Traits yang dikenal saat ini. Psikolog kepribadian berpengaruh lainnya yang berperan antara lain Lewis Goldberg, D. W. Fiske, Robert McCrae, dan Paul Costa Jr. Yuk, simak penjelasan kelima tipe kepribadian tersebut!
1. Openness (keterbukaan)

Tipe kepribadian pertama adalah openness atau keterbukaan. Karakter ini menekankan imajinasi dan wawasan yang paling tinggi dari kelima ciri kepribadian dalam teori The Big Five Personality Traits. Orang yang memiliki keterbukaan yang tinggi cenderung memiliki minat yang luas. Mereka ingin tahu tentang dunia dan orang lain serta sangat ingin mempelajari hal-hal baru dan menikmati pengalaman baru.
Karakter kepribadian ini cenderung kreatif dan sangat suka berpetualang. Sebaliknya, mereka yang tingkat keterbukaannya rendah, sering kali jauh lebih tradisional dan mungkin kesulitan berpikir abstrak. Kata-kata yang dapat menggambarkan seseorang yang terbuka antara lain imajinatif, kreatif, berwawasan luas, berpikiran terbuka, menerima, memahami, dan setuju.
2. Conscientiousness (ketelitian)

Ketelitian mengacu pada seberapa baik kamu mengatur impuls dan kontrol dirimu. Orang yang teliti biasanya berorientasi pada tujuan dan ingin melakukan sesuatu dengan baik. Mereka mengambil tanggung jawab atas tugas mereka dan menunjukkan karakteristik sebagai orang yang memiliki tekad yang kuat.
Individu yang memiliki karakter conscientiousness dapat menunjukkan ciri-ciri yang mirip dengan yang terlihat pada orang dengan kepribadian seperti; rajin, bertanggung jawab, cermat, disiplin, terorganisir, efisien, dan teliti.
3. Extraversion (ekstraversi)

Ekstraversi atau ekstroversi adalah ciri kepribadian yang ditandai dengan kegembiraan, mudah bergaul, banyak bicara, ketegasan, dan ekspresifitas emosional yang tinggi. Orang yang memiliki ekstraversi tinggi adalah orang yang supel dan cenderung mendapatkan energi dalam situasi sosial. Berada di sekitar orang lain membantu mereka merasa berenergi dan bersemangat.
Sebaliknya, orang yang sifat ekstraversinya rendah atau introvert, cenderung lebih pendiam. Mereka memiliki lebih sedikit energi untuk dikeluarkan dalam lingkungan sosial. Acara-acara sosial bisa terasa menguras tenaga mereka. Orang introvert sering kali membutuhkan waktu menyendiri dan tenang untuk “mengisi ulang tenaga”. Beberapa kondisi yang identik dengan kepribadian ekstrovert adalah going-out, banyak bicara, ekspresif, asertif, tanpa pamrih, sosial, dan bersemangat.
4. Agreeableness (kesesuaian)

Agreeableness adalah sifat yang mudah menyesuaikan diri, atau sifat yang mudah untuk setuju dalam banyak situasi. Orang dengan karakter ini juga sering disebut suka bergaul yang juga digambarkan dengan seberapa baik kamu berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain. Orang yang mudah bergaul menghargai keharmonisan sosial dan kebutuhan orang-orang di sekitarnya. Ciri dari kepribadian ini diantaranya; baik hati, hangat, sopan, ramah, jujur, kooperatif, dapat dipercaya, dan optimis.
Saat kamu mudah bergaul, kamu mungkin mendukung ide orang lain meskipun tidak sepenuhnya merasa nyaman dengan ide tersebut. Meskipun sifat mudah bergaul biasanya dianggap sebagai ciri kepribadian yang positif, tapi hal ini mungkin tidak selalu menguntungkan kalau kamu selalu mengorbankan kebutuhan dan kebahagiaan diri sendiri untuk orang lain. Kamu mungkin juga mengesampingkan keinginan sendiri untuk menyenangkan orang lain.
5. Neuroticism (Neurotisisme)

Terakhir, ada tipe neurotisisme. Tipe ini adalah sifat kepribadian yang ditandai dengan kesedihan, kemurungan, dan ketidakstabilan emosi. Individu yang memiliki neurotisisme tinggi cenderung mengalami perubahan suasana hati, kegelisahan, cepat marah, dan kesedihan.
Orang yang neurotik dapat digambarkan sebagai orang yang gelisah, paranoid, mudah khawatir, dan/atau mudah tersinggung. Sebaliknya, tingkat neurotisme yang rendah bisa digambarkan sebagai orang yang tenang dan damai.
Tipe kepribadian menurutThe Big Five Personality Traits bisa memandu dalam membuat keputusan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas kehidupan profesional dan pribadimu. Mengenali bidang-bidang mana yang unggul, bisa meningkatkan kemampuan komunikasi dan akan mengarahkan pada kepuasan hidup yang lebih besar. Semoga bermanfaat, ya.