Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Game Problem Solving untuk Anak, Latih Berpikir Kritis

ilustrasi anak balita yang memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan baik (pexels.com/Vitaly Gariev)
ilustrasi anak balita yang memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan baik (pexels.com/Vitaly Gariev)
Intinya sih...
  • Anak balita bisa belajar problem-solving melalui permainan seperti puzzle, blok bangunan, permainan imajinatif, dan permainan papan sederhana.
  • Permainan ini membantu kembangkan keterampilan kognitif, logika, berpikir kritis, kreativitas, serta kemampuan sosial dan emosional anak-anak.
  • Dengan bermain permainan problem-solving ini, diharapkan anak-anak bisa belajar dan berkembang di masa depan.

Memecahkan masalah menjadi keterampilan penting yang perlu dikembangkan sejak dini. Anak balita, meski terbilang sangat muda, memiliki kemampuan untuk belajar berpikir kritis dan kreatif, lho. Jadi, gak mengherankan kalau mereka mulai bertanya tentang segala hal pada orang di sekitarnya. Kalau sudah begini, sebaiknya latih juga kemampuannya dalam memecahkan masalah dengan cara yang menyenangkan.

Jika kamu ingin membantu anak balitamu mengembangkan keterampilan problem-solving, berikut ini beberapa kegiatan yang bisa kamu coba. Kegiatan ini gak hanya mendukung perkembangan kognitif mereka, tetapi juga membantu mereka belajar untuk menghadapi tantangan dengan cara yang menyenangkan, lho. Yuk, simak lima permainan keterampilan memecahkan masalah untuk balita ini!

1. Puzzles

ilustrasi anak dan orangtua bersama-sama bermain puzzles (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi anak dan orangtua bersama-sama bermain puzzles (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Puzzles bisa jadi cara yang sangat baik untuk membantu balita mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Mulailah dengan puzzle yang sederhana, seperti bentuk yang bisa disusun, secara perlahan tingkatkan kesulitannya seiring dengan perkembangan mereka. Ketika anak mencoba memasukkan potongan puzzle yang tepat, mereka belajar untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan trial and error. Aktivitas ini gak hanya meningkatkan ketahanan mereka dalam menghadapi kesulitan, tetapi juga melatih keterampilan kognitif seperti konsentrasi dan pengenalan pola, lho.

Anak-anak balita juga belajar sabar dan tekun saat memecahkan puzzle. Proses ini melibatkan pemecahan masalah secara langsung dan memberikan rasa pencapaian ketika berhasil menyatukan potongan-potongan tersebut. Secara gak langsung, permainan ini dapat memperkuat keterampilan motorik halus mereka karena harus menyesuaikan potongan puzzle dan area puzzle dengan tangan mereka. 

2. Blok-blok bangunan

ilustrasi membuat bangunan memakai blok-blok bangunan (pexels.com/cottonbro studio)

Memakai blok-blok bangunan, baik dari kayu atau plastik bisa memberikan kesempatan besar bagi anak balita untuk mengembangkan kreativitas mereka sambil memecahkan masalah. Dengan bermain blok, anak-anak dapat merancang dan membangun berbagai struktur, seperti menara atau rumah. Aktivitas ini mengajarkan mereka tentang keseimbangan dan keterampilan spasial, dan pentingnya perencanaan. Ketika balok-balok tersebut gak cocok satu sama lain, anak akan belajar mencari solusi untuk memperbaikinya.

Kegiatan ini melatih keterampilan logika dan berpikir kritis. Saat balita membuat sesuatu, mereka perlu mempertimbangkan bagaimana agar bangunan bisa tetap tegak atau bagaimana cara menyusun blok dengan cara yang paling efisien. Ini juga memberi mereka kesempatan untuk mencoba dan gagal yang merupakan bagian penting dari proses memecahkan masalah.

3. Bermain peran

ilustrasi anak bermain peran sebagai dokter (pexels.com/Polesie Toys)

Permainan imajinatif atau peran-peran kreatif seperti berpura-pura menjadi dokter, guru, atau kasir juga bisa merangsang keterampilan memecahkan masalah pada balita, nih. Dalam permainan peran, anak-anak berlatih memikirkan solusi untuk tantangan yang mereka hadapi dalam cerita yang diciptakan. Sebagai contoh, saat mereka berpura-pura menjadi koki, anak-anak mungkin perlu menemukan cara untuk memasak hidangan yang mereka inginkan atau menyelesaikan masalah saat bahan yang mereka butuhkan gak ada. Permainan ini tentu dapat mengajarkan anak untuk berpikir kritis dan kreatif dalam situasi yang berbeda, ya.

Di samping itu, permainan imajinatif ini memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi dunia sosial dan emosional mereka, lho. Mereka dapat belajar bagaimana menghadapi perasaan dan reaksi orang lain, serta bagaimana memecahkan masalah dalam interaksi sosial. Aktivitas ini sangat membantu dalam mengembangkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan situasi baru dan menemukan solusi yang sesuai, baik dalam konteks permainan maupun kehidupan nyata. Keren, ya!

4. Membangun benteng

ilustrasi anak balita bekerjasama untuk membangun benteng (pexels.com/Liliana Drew)

Membangun benteng memakai selimut, bantal, atau kardus adalah aktivitas yang sangat menyenangkan dan mendidik untuk balita. Saat mereka merencanakan dan membuat benteng, anak-anak belajar untuk memikirkan cara-cara kreatif agar struktur tersebut tetap berdiri dan kokoh. Proses ini melibatkan pemecahan masalah seperti bagaimana melipatkan selimut agar pas atau bagaimana menata bantal agar gak jatuh. Aktivitas ini memicu mereka untuk berpikir secara struktural dan praktis, lho.

Selain itu, membangun benteng juga dapat meningkatkan kemampuan sosial, nih. Anak-anak sering kali berbagi tugas dalam membangun benteng atau memutuskan bagaimana cara bermain bersama dalam ruang yang terbatas tersebut. Dengan cara ini, mereka belajar bekerja sama dan berbagi ide untuk mencapai tujuan bersama, ya. 

5. Permainan papan

ilustrasi permainan ular tangga (unsplash.com/VD Photography)

Permainan papan yang sederhana seperti "Ular Tangga" atau “Halma” dapat sangat membantu dalam mengajarkan anak-anak balita cara berpikir strategis. Meski aturan permainan sederhana, anak-anak harus berpikir tentang langkah-langkah mereka dan bagaimana cara mencapai tujuan, seperti mencapai garis akhir atau menghindari ular. Ini memberi mereka kesempatan untuk memecahkan masalah dalam konteks sosial dan belajar tentang aturan dan giliran.

Nah, permainan papan juga mengajarkan keterampilan sosial yang sangat berharga. Anak-anak belajar bagaimana mengikuti aturan dan menghormati giliran, yang penting dalam perkembangan emosional mereka. Bermain bersama orang lain juga membantu mereka mengasah keterampilan berkomunikasi dan berkolaborasi, yang semua itu berkaitan dengan kemampuan mereka untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial.

Dengan melakukan permainan keterampilan memecahkan masalah untuk balita, kamu bisa membantu mereka tenang dalam menghadapi masalah sejak dini. Diharapkan melalui lima permainan ini, anak-anak bisa belajar dan berkembang di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lathiva R. Faisol
EditorLathiva R. Faisol
Follow Us