5 Penyebab Anak Mudah Mengalami Frustasi, Segera Atasi!

Pernahkah kamu melihat anak kecil yang marah dan menangis sampai berguling-guling di atas tanah? Hal ini memang bukanlah sesuatu yang mudah untuk ditangani, sebab kadang kala mood anak sudah terlanjur buruk. Biasanya anak-anak mengalami hal ini sebab tak memperoleh apa yang diinginkannya.

Mereka cenderung marah dan seakan berusaha memaksa orangtuanya. Rasa marah dan kecewa ini akan terakumulasi menjadi frustasi apabila anak masih tetap tak memperoleh keinginannya, sehingga orangtua harus ekstra bersabar dalam menghadapinya.

Anak-anak juga merupakan manusia biasa yang memiliki perasaan di dalamnya. Perasaan ini mengacu pada rasa bebas untuk bermain dan mengeksplor segala hal yang ada di sekitarnya.

Sayangnya hal yang justru berbeda akan terjadi apabila anak terlalu dikekang dan dilarang oleh orangtuanya. Mereka akan mudah merasa frustasi dan kesal sendiri dalam menghadapinya, sehingga orangtua harus menangani hal tersebut sehingga tidak menimbulkan masalah.

Anak-anak biasanya jauh lebih moody jika dibandingkan dengan orang dewasa, sebab ada banyak hal yang melatarbelakanginya. Salah satu penyebab anak mudah frustasi adalah karena merasa istirahatnya kurang cukup.

Kebiasaan kecil dan sepele ini ternyata bisa memengaruhi mood anak secara menyeluruh, sehingga orangtua juga harus memperhatikan hal ini. Jangan sampai anak terus menerus mengalami kurang istirahat, hingga berdampak pada kesehatan mentalnya.

Orang dewasa mungkin memiliki perencanaan yang kompleks tentang masa depannya, begitu pula anak-anak dengan segala keinginan yang ada di belakangnya. Anak-anak biasanya memiliki keinginan khusus terhadap suatu hal, sehingga cenderung dipersiapkan dengan sebaik mungkin.

Sayangnya kadang kala ada hal-hal yang sering tak berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini justru memicu rasa kesal pada anak yang berdampak pada rasa frustasi berkepanjangan.

Konflik bisa berisiko terhadap banyak orang, bukan hanya orangtua, melainkan juga anak-anak. Mereka yang mudah terlibat konflik biasanya hanya disebabkan karena hal-hal sepele, namun justru memiliki dampak yang penting bagi anak.

Anak-anak yang tak mampu menyelesaikan konfliknya jadi lebih mudah merasa marah dan frustasi. Itulah mengapa anak jadi harus diajarkan untuk menyelesaikan konfliknya sendiri.

Memang ada beragam penyebab yang membuat anak mudah merasa frustasi, namun orangtua harus peka dengan hal tersebut. Cara mengatasinya juga haruslah dilakukan dengan bijak, sehingga tidak berlarut-larut. Harus tetap sabar, ya!