Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Rutinitas Bonding Keluarga ala Penulis India Shweta Bachchan Nanda

Potret Shweta Bachchan (instagram.com/shwetabachchan)

Membangun hubungan yang harmonis dalam keluarga membutuhkan usaha dan perhatian yang khusus. Dalam membangun keharmonisan tersebut, tentu biasanya ada rutinitas bonding yang dilakukan oleh setiap keluarga. Di sisi lain, bonding juga merupakan cara yang efektif untuk mempererat hubungan antar anggota keluarga. Nah, dengan meluangkan waktu bersama, penerapan nilai-nilai, kepercayaan, dan empati, semua itu dapat ditanamkan sejak dini yang kemudian menjadi pembelajaran dan momen tersendiri bagi anak. 

Dalam membangun keluarga yang harmonis, setiap keluarga memiliki cara yang berbeda-beda dalam menciptakan momen tersebut. Sebagaimana yang dilakukan oleh Shweta Bachchan Nanda, seorang penulis terkenal asal India yang dikenal dengan gaya pengasuhan yang inspiratif dan berhasil membangun hubungan yang erat dengan anak-anaknya. Dari sekian banyak pola pengasuhan anak, berikut lima rutinitas bonding ala Shweta yang bisa kamu jadikan sebagai inspirasi!

1. Mengamati dan membimbing perilaku anak

ilustrasi pengasuhan orang tua (pexels.com/Agung Pandit Wiguna)

Perilaku anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh yang diberikan orangtua. Orangtua berperan sebagai pemberi arahan yang dapat membantu anak mengenali batasan dan nilai-nilai hidup yang penting. Shweta percaya bahwa memperhatikan perilaku anak adalah wujud kasih sayang dan tanggung jawab. Dalam asuhannya, Shweta selalu mengajarkan anak-anaknya untuk senantiasa menghormati orang lain, terutama kepada yang lebih tua. Karena baginya, rasa hormat adalah suatu kebajikan yang tidak dapat ditawar. 

Selain itu, Shweta juga senantiasa mengajarkan anak-anaknya untuk bersikap ramah dan peduli terhadap sesama. Rutinitas seperti ini bukan semata-mata untuk mempererat hubungan antara orangtua dan anak saja, tetapi juga dapat membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan demikian, kebiasaan ini dapat menjadi rutinitas bonding keluarga dalam membangun karakter anak. 

2. Memberikan pengasuhan yang relevan dengan zaman

ilustrasi anak bermain komputer (pexels.com/Julia M Cameron)

Di era digital ini, penting bagi orangtua untuk tetap relevan dengan perkembangan zaman. Shweta memadukan pengasuhan modern dan tradisional dalam mendidik anak-anaknya. Ia memahami bahwa teknologi dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk pembelajaran, selama itu digunakan dengan bijak dan sesuai porsinya. 

Nah, dengan bersikap fleksibel terhadap perubahan zaman, orangtua secara tidak langsung dapat menciptakan rutinitas keluarga yang lebih dinamis. Melibatkan anak-anak dalam diskusi atau aktivitas berbasis teknologi juga dapat menjadi cara yang menarik untuk mengharmonisasi keluarga. Hal ini memungkinkan orangtua untuk tetap relevan dalam kehidupan anak-anak seiring dengan berkembangnya zaman.

3. Memberikan ruang untuk anak berkembang

ilustrasi keluarga (pexels.com/August de Richelieu)

Menciptakan ruang bagi anak untuk berpikir dan mengambil keputusan sendiri adalah bentuk penghargaan yang luar biasa bagi mereka. Shweta selalu memberikan kebebasan kepada anak-anaknya untuk mengeksplorasi minat dan bakat yang dimiliki. Dalam setiap keputusan yang mereka ambil, Shweta selalu mendukung sepenuh hati. Ya, meskipun terkadang memberikan masukan atau saran kepada anak-anaknya, namun hal ini wajar saja karena memang sebagai orangtua mesti memiliki remote control yang baik untuk mereka. 

Selain itu, Shweta juga selalu menyesuaikan pendekatannya berdasarkan kebutuhan anak-anaknya. Kepada anak perempuannya, Shweta sedikit lebih tegas agar anaknya dapat menghadapi tantangan di kehidupan yang sering kali lebih keras terhadap wanita. Melalui pendekatan ini, Shweta menciptakan rutinitas bonding yang mengutamakan komunikasi terbuka dan saling percaya.

4. Mendorong anak untuk dalam menyelesaikan masalah secara mandiri

ilustrasi anak sedang bermain (pexels.com/Polesie Toys)

Rutinitas keluarga yang melibatkan diskusi tentang cara menyelesaikan masalah dapat menjadi pengalaman belajar yang berharga bagi anak. Shweta mengajarkan anak-anaknya untuk menghadapi tantangan secara mandiri. Ia percaya bahwa belajar dari kesalahan adalah bagian terpenting dari proses pendewasaan.

Meski demikian, Shweta tetap hadir sebagai rumah bagi anak-anaknya ketika hendak memerlukan masukan atau saran saat menghadapi kesulitan. Dalam pandangannya, Shweta selalu menekankan pentingnya fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, dan semangat untuk terus melangkah maju. Nah, melalui rutinitas ini, anak-anak dapat memahami bahwa meskipun dukungan keluarga adalah fondasi yang fundamental,  namun keberanian untuk berdiri sendiri juga sangat penting.

5. Ayah memiliki peran yang sama untuk mengurus anak

ilustrasi orang tua sedang mengasuh anak (pexels.com/Emma Bauso)

Rutinitas bonding keluarga tidak akan lengkap tanpa keterlibatan semua anggota keluarga, termasuk ayah. Shweta percaya bahwa ayah memiliki peran yang sama pentingnya dalam pengasuhan anak. Dengan saling berbagi tanggung jawab, baik dalam bermain, memasak, maupun mendidik, keluarga dapat menciptakan lingkungan yang harmonis.

Shweta selalu menanamkan nilai empati dan kemurahan hati kepada anak-anaknya. Bagi Shweta, nilai-nilai tersebut menjadi nilai dasar dalam membangun keluarga yang kuat dan penuh cinta. Ayah dan ibu yang bekerja sama menjadi contoh nyata bagi anak-anak tentang pentingnya kerja tim dalam sebuah keluarga.

Rutinitas bonding keluarga adalah investasi berharga untuk masa depan anak-anak. Karena bagaimanapun juga, keluarga adalah tempat pertama bagi anak-anak untuk belajar tentang kehidupan, seperti kasih sayang, empati, dan lain sebagainya. So, dari rutinitas bonding ala Shweta Bachchan Nanda di atas, mana yang menurutmu menarik?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Riyadi Nugraha
EditorMuhammad Riyadi Nugraha
Follow Us