5 Tips Memilih Boneka untuk Anak Perempuan, Jangan Sembarangan!

Sering kali, anak perempuan lebih menyukai boneka dengan karakter manusia, seperti barbie, boneka bayi, dan sebagainya. Sehingga, untuk lebih mendukung pembelajaran kreatifnya, pilihlah boneka yang bisa mengajarkan keberagaman, terlepas dari latar belakang budayamu.

Alice Lee, seorang psikolog, dikutip Lolsdoll, menyarankan agar menawarkan boneka kepada anak dengan warna dan dari budaya yang berbeda. "Jika kamu berpikir tentang bermain, itu adalah cara anak-anak memahami dunia kita, dan dunia kita beragam, penuh dengan orang-orang dengan warna kulit berbeda dari budaya yang berbeda," tambahnya.

Boneka karakter yang menyerupai tokoh kartun favorit anak dan boneka yang memiliki bunyi, mungkin akan sangat menarik perhatian anak perempuanmu. Tapi ternyata, memilih boneka jenis itu gak terlalu disarankan dan lebih baik lagi jika kamu menghindarinya.

Dilansir Lolsdolls, Ben Deery, guru anak usia dini, mengungkapkan bila boneka berdasarkan karakter acara TV dan film, serta boneka yang dioperasikan dengan baterai dapat membatasi imajinasi anak. Sebab, boneka tersebut hanya akan mengulangi frasa yang sama berulang kali dan itu membatasi kemampuan anak untuk mengekspresikan keinginannya. 

Daripada memilih boneka yang dioperasikan dengan baterai, akan lebih baik jika orangtua memilih boneka sederhana untuk anak perempuannya. Boneka dengan bentuk yang sederhana bisa lebih menginspirasi anak untuk memainkannya dan mengembangkan imajinasinya.

"Boneka-boneka ini dapat membantu mengajari anak-anak tentang kesadaran tubuh dan memfasilitasi diskusi tentang privasi dan persetujuan yang bisa menjadi sangat penting dalam hal keamanan tubuh,” kata Deery.

Untuk lebih menarik perhatiannya, kamu bisa berikan juga berbagai aksesori, seperti seragam dokter, pemadam kebakaran, dan pernak pernik lainnya. Secara gak langsung, itu bisa mendorong ide dan melibatkan minat yang muncul, serta memfasilitasi anak untuk memberikan ceritanya sendiri.

Memilih boneka yang sesuai dengan usia anak juga menjadi hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Seorang penulis topik baby product, Maya Polton, dikutip Verywell Family menjelaskan, sebaiknya gunakan pedoman pada kemasan boneka mana pun untuk menemukan rentan usia yang disarankan.

Hal tersebut dikarenakan ada beberapa jenis boneka yang gak boleh dimainkan oleh anak-anak di bawah usia 3 tahun sebab mengandung partikel-partikel kecil yang bisa membahayakan keselamatan anak. Jadi, penting untuk membaca instruksinya dengan seksama sebelum membeli.

Untuk bisa mendapatkan manfaat lebih bagi anak, perhatikan juga fitur yang dimiliki boneka sebelum memilihnya. Carilah boneka yang aman, menyenangkan, dan memberikan fitur yang lebih realistis atau inklusif.

Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini ada beragam pilihan boneka dengan berbagai warna kulit, bentuk tubuh, ukuran, etnis, dan sebagainya. McGaughan mengungkapkan, boneka adalah cara yang bagus untuk anak-anak melatih empati dan membuat skenario yang mencerminkan dunia dan orang-orang sekitarnya.

Citra tubuh dan citra diri bisa berkembang sepanjang masa kanak-kanak. Boneka serta mainan lain yang diperkenalkan juga akan turut memengaruhi persepsi mereka terhadap siapa mereka dan bagaimana mereka seharusnya.

"Dunia ini dipenuhi dengan orang-orang yang berbeda dan gak mungkin ada di antara kita yang memaksakan 'harus berpenampilan' sama. Sehingga, menyediakan boneka dengan proporsi tubuh yang realistis dan yang menyerupai anak kamu dan etnis anak lain, jenis kelamin, tipe tubuh, budaya, dan minat dapat memfasilitasi penerimaan diri sendiri dan orang lain," kata McGaughan.

Selain sebagai mainan yang disukai oleh anak perempuan, boneka juga bisa dijadikan sebagai media agar ia bisa belajar keberagaman. Nah, beberapa tips di atas bisa kamu ikuti agar anak bisa merasakan manfaat baik dari permainan bersama boneka kesayangannya. Semoga bermanfaat!