7 Pelajaran Hidup yang Bisa Kamu Petik dari Drama 'Sky Castle'

Sky Castle adalah drama JTBC yang tayang dalam kurun waktu 2018-2019. Drama ini bercerita tentang empat keluarga kaya yang saling berusaha untuk menunjukkan satu sama lain bahwa merekalah yang terbaik.
Dimulai dari jabatan yang semuanya memiliki gelar profesor sampai prestasi sang anak. Tapi nyatanya hal itu malah berakhir menjadi tragedi yang tak terlupakan bagi warga Sky Castle. Nah, berikut hal-hal berharga yang dapat kita pelajari dari drama Korea Sky Castle.
1. Gak ada keluarga yang sempurna

Sky Castle menampilkan potret keluarga biasa yang gak jauh berbeda dengan kehidupan nyata. Ketika sebuah keluarga terdapat orangtua yang mapan dan anak yang pintar, maka kita menganggap bahwa keluarga tersebut sempurna.
Padahal sama seperti hidup, setiap keluarga juga memiliki kekurangannya masing-masing. Hal ini dapat kita lihat dari para keluarga kaya di Sky Castle. Misalnya, keluarga Kang Joon Sang yang ternyata memiliki banyak rahasia yang ditutupi.
Dari masa lalu Han Soe Jin sampai kehadiran Kim Hyena yang ternyata anak dari Kang Joon Sang. Apa yang tampak sempurna di luar ternyata menyimpan banyak borok di dalamnya. Bahkan keluarga Profesor Hwang yang terlihat begitu damai juga menyimpan rahasia masa lalu yang menyakitkan, terutama bagi Hwang Woo Joo.
2. Memaksakan mimpi pada anak dapat berakibat fatal

Masih ingat bagaimana perlawanan yang dilakukan Park Young Jae kepada kedua orangtuanya? Akibatnya, ibunya bunuh diri sehingga menggegerkan warga Sky Castle. Gak hanya berakhir pada tragedi keluarga Park saja, keluarga Profesor Cha pun mengalami hal serupa.
Karena terlalu dipaksa untuk mengikuti apa yang orangtuanya impikan, Cha Sae Ri sampai berpura-pura menjadi Mahasiswi Harvard agar membuat orangtuanya bangga. Tapi hal itu malah berakhir dengan tuntutan yang dilayangkan oleh Universitas Harvard yang membuat keluarganya berada di ujung tanduk.
3. Kita harus berdamai dengan masa lalu

Berperan sebagai guru les yang berani menjamin anak didiknya untuk bisa masuk di Universitas Seoul, Kim Joo Young adalah seorang ibu yang begitu bangga dengan kejeniusan dari anaknya. Kay, begitu sapaan akrab anaknya dikenal sebagai anak ajaib.
Kay berhasil meraih skor SAT 2.200 bahkan saat dia masih berusia 8 tahun. Bak pisau bermata dua, kejeniusan Kay ini malah menaruh rumah tangga Kim Joo Young di ujung tanduk.
Kim Joo Young pun merencanakan pembunuhan kepada suaminya yang berakhir pada kecelakaan yang gak hanya menewaskan suaminya, tapi juga membuat Kay menjadi disabilitas. Ketidakmampuan berdamai dengan keadaan anaknya itulah yang membuat Kim menghancurkan keluarga-keluarga kaya yang ambisius. Jadi agar dapat hidup bahagia, maka kita harus bisa memaafkan hal-hal buruk yang terjadi di masa lalu.
4. Dalam keluarga, kebahagiaan anak adalah hal paling utama

Belajar dari tragedi keluarga Park sampai kebohongan yang terjadi di keluarga Profesor Cha, seharusnya anak memang dibiarkan untuk mempelajari apa yang mereka inginkan. Orangtua seharunya menjadi elemen pendukung saat anak-anak sedang menggapai impiannya.
Ketika anak mendapatkan dukungan yang layak, maka dengan sendirinya prestasi-prestasi membanggakan akan diraih. Seperti halnya yang terjadi dalam keluarga Profesor Hwang. Dengan dukungan penuh, Hwang Woo Joo berhasil meraih prestasi membanggakan bahkan tanpa bimbingan belajar sekalipun.
5. Orang-orang yang manipulatif lahir dari lingkungan gak adil

Kim Hyena yang cerdas dan licik terlahir dari penolakan keras dari lingkungan atas dirinya. Di usianya yang masih belasan tahun, dirinya harus bekerja keras untuk membayar rumah sakit tempat Ibunya dirawat.
Dirinya juga harus bermusuhan dengan Kang Ye Soe perkara nilai dan peringkat kelas. Suatu ketika saat dirinya berusaha untuk mencalonkan diri sebagai Ketua OSIS, Ibu Ye Soe berusaha menggagalkannya dengan mengancam akan membeberkan kecurangan yang Kim Hyena lakukan.
Dari situlah, Kim Hyena berubah menjadi manipulatif. Dari sini kita belajar bahwa, orang-orang jahat dan manipulatif bisa terbentuk akibat dari lingkungan. Maka dari itu, sebisa mungkin kita harus selalu berbuat baik pada semua orang.
6. Kurangnya sosialisasi bisa menyebabkan anak menjadi egois

Kang Ye Soe sedari kecil jarang atau bahkan gak pernah bermain dengan anak seusianya. Yang ia lakukan hanyalah belajar yang rajin agar bisa menjadi dokter. Memang gak salah, tapi nyatanya hal itu bisa menjadikan anak tumbuh menjadi egois dan acuh terhadap lingkungan sekitarnya.
Kang Ye Soe tumbuh dewasa tanpa tahu bagaimana menghormati orang lain. Yang ia pikirkan hanya dirinya dan egonya yang tinggi. Maka dari itu, karena manusia merupakan makhluk sosial, maka biasakan anak agar bersosialisasi dan bermain. Bersosialisasi bisa memberikan manfaat seperti rasa tanggung jawab maupun saling menghargai.
7. Keserakahan adalah pembunuh dari kebahagiaan kita

Belajar dari bagaimana Kang Joong Sang terlambat mengetahui bahwa Kim Hyena juga merupakan putrinya, dan malah tanpa ia sadari dirinya telah banyak menolak kehadiran Kim Hyena yang sedang berusaha menunjukan eksistensinya.
Sampai semuanya terlambat, ketika Kang Joong Sang dengan sengaja mengabaikan Kim Hyena yang berada di ambang kematian untuk menyelamatkan posisinya. Keserakahan itu akhirnya melahirkan penyesalan. Hal ini juga berlaku bagi keluarga Sky Castle lainnya yang berusaha mendapatkan pengakuan atas lingkungannya dengan mengorbankan kebahagiaan anaknya.
Nah, itu tadi pelajaran hidup mengenai keluarga yang bisa kamu petik dari drama Sky Castle. Kamu udah pernah nonton filmnya belum?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.