9 Cara Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Anak, Coba Sekarang

20 Agu 2023, 18:56 WIB

ilustrasi kecerdasan interpersonal anak (pexels.com/Gustavo Fring)

Kecerdasan interpersonal ini erat kaitannya dengan kemampuan sosial anak. Yang mana kecerdasan ini membuat anak peka dalam membedakan dan merespon orang lain. Anak mudah memahami maksud, motivasi, dan keinginan orang lain. Sehingga, anak yang punya kecerdasan interpersonal tinggi mudah untuk bergaul dengan sebayanya maupun orang yang lebih muda dan tua.

Peranan kecerdasan ini penting sekali karena sejatinya kita adalah mahluk sosial yang gak jauh dari interaksi sosial. Anak akan berinteraksi dengan banyak orang di mana pun. Mulai dari sekolah, lingkungan tetangga, bahkan nanti untuk lingkungan kerja. Jika tidak dikembangkan dengan baik anak bisa jadi sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Lalu, bagaimana orangtua mengembangkan kecerdasan interpersonal ini? Yuk simak informasinya berikut.

1. Membiasakan berkelompok dengan orang lain

ilustrasi membiasakan berkelompok (pexels.com/cottonbro studio)

Anak sejak dini dapat dilatih dengan berkelompok dengan teman atau dari keluarga sendiri. Bisa dengan bemain bersama dalam grup. Dapat juga saat di rumah dibiasakan untuk bekerja sama dengan anggota keluarga lain untuk melakukan tugas rumah.

2. Meneladankan aturan tingkah laku

ilustrasi meneladankan etika (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Orangtua memberi contoh tingkah laku yang baik. Bagaimana beretika dengan yang lebih tua dan menyikapi orang yang lebih muda. Anak dapat lebih mudah mencontoh perilaku orangtuanya secara langsung dibandingkan hanya memberitahu saja. Sehingga, anak-anak akan lebih memaknai bagaimana mereka berperilaku terhadap orang yang lain.

3. Memberi kesempatan bertanggung jawab di rumah

ilustrasi memberikan anak kesempatan (pexels.com/Monstera)

Anak di rumah diberikan kesempatan untuk mengambil tugas rumah yang sesuai dengan apa yang dapat mereka pahami di usianya. Dengan cara ini mereka merasakan bagaimana mengambil peran dan bertanggung jawab atas perannya. Orangtua juga dapat memberikan reward sebagai keberhasilan atas tanggung jawab yang anak lakukan.

4. Bersama-sama menyelesaikan konflik

ilustrasi menyelesaikan konflik bersama (pexels.com/Monstera)

Orangtua menyelesaikan konflik dengan anak bersama-sama. Bagaimana berdiskusi, berbagi pendapat, mengutarakan perasaannya, dan menghasilkan penyelesaian yang baik. Melalui hal tersebut anak dapat melakukan cara yang sama di masyarakat untuk menyelesaikan konflik bersama-sama dengan tenang dan bukan saling menyalahkan.

5. Melakukan kegiatan sosial di lingkungan

ilustrasi melakukan kegiatan sosial (pexels.com/cottonbro studio)

Anak diajak untuk ikut kegiatan sosial di lingkungan rumah. Mereka akan mengamati bagaimana orang-orang bekerja sama untuk kepentingan bersama juga. Bisa mulai diajak kerja bakti sosial dan berikan mereka peran untuk melakukan hal yang orang lakukan. Namun, tetap dalam pengawasan orangtua.

6. Memberi contoh menghargai perbedaan pendapat anak dan temannya

ilustrasi menghargai perbedaan pendapat (pexels.com/Artem Podrez)

Berikan mereka contoh bagaimana menghargai pendapat orang lain. Terutama saat mereka berbeda pendapat dengan temannya. Contohkan bagaimana menghargai perbedaan pendapat tersebut. Kemudian ajaran bagaimana cara menyelesaikannya dengan baik bukan dengan berantem dan bermusuhan.

7. Menumbuhkan sikap ramah dan memahami keberagaman

ilustrasi menghargai perbedaan (pexels.com/Angela Roma)

Sikap ini lebih mudah dengan memberikan contoh bagaimana selalu ramah terhadap orang lain. Terutama tidak membedakan siapa pun dari suku, ras, bangsa, dan agama. Berikan pengertian anak bahwa dengan perbedaan tersebut yang menjadikan dunia penuh warna. Tidak boleh membeda-bedakan siapa pun karena semua orang mempunyai hak dan kesempatan yang sama.

8. Melatih kesabaran menunggu giliran

ilustrasi menunggu giliran (pexels.com/Mikhail Nilov)

Membiasakan anak untuk selalu antri adalah hal penting. Bagaimana kesabaran untuk menunggu gilirannya dan tidak menyerobot antrian. Sehingga mereka dapat memahami bahwa ini adalah etika yang ada di masyarakat dan rasa menghormati orang lain.

9. Berbicara dan mendengarkan orang lain dengan baik

ilustrasi mendengarkan orang lain (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Biasakan anak untuk berbicara dengan cara yang baik kepada orang lain. Bagaimana merea berbicara dengan teman sebayanya, orang yang lebih tua dan muda. Ajarkan juga untuk belajar mendengarkan orang lain baik. Sehingga anak dapat mengekspresikan diri dan tetap dapat menghargai perasaan orang lain dengan cara yang baik.

Banyak bukan cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerasan interpersonal anak? Jadi, ayah bunda yuk kembangkan dan optimalkan kecerdasan ini pada anak. Jangan sampai anak kesulitan bersosialisasi dengan lingkungan akibat orangtua yang tidak tahu akan hal ini. Sehingga, anak tumbuh menjadi anak yang hebat, peka, peduli, dan tetap dapat menghormati orang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.