“Bermain sering dipandang sebagai perilaku kekanak-kanakan yang tidak menghasilkan apa-apa,” kata David Whitebread, seorang psikolog di University of Cambridge, dilansir Newyork Times. “Padahal bermain sangat penting untuk perkembangan anak. Mereka perlu belajar tekun, mengendalikan perhatian, mengatur emosi. Anak-anak belajar semua itu lewat bermain,” tambahnya.
4 Alasan Edutainment Efektif Bikin Anak Semangat Belajar

Belajar sering dianggap membosankan, apalagi kalau cuma duduk diam mendengarkan guru. Tapi sekarang ada cara baru yang bikin belajar lebih seru, yaitu edutainment. Dengan menggabungkan unsur pendidikan dan hiburan, metode ini cocok buat anak-anak yang gampang bosan di kelas.
Selain bikin belajar lebih menyenangkan, edutainment juga meningkatkan keterlibatan anak dan mendorong mereka lebih bersemangat mencoba hal baru. Berikut beberapa alasan kenapa metode ini efektif bikin anak makin semangat belajar.
1. Belajar jadi lebih memotivasi

Anak-anak lebih bersemangat saat belajar terasa seperti bermain, bukan sekadar kewajiban. Edutainment menciptakan pengalaman itu dengan mengubah materi menjadi aktivitas interaktif yang menyenangkan. Hasilnya, anak lebih termotivasi untuk ikut aktif dalam proses belajar.
Mengutip BBC, laporan untuk Children's Play Policy Forum menunjukkan bahwa bermain meningkatkan kesehatan fisik, mental, sekaligus kesejahteraan emosional anak. Pembelajaran berbasis permainan juga memperkuat motivasi dan daya ingat mereka. Ketika belajar terasa seru, anak lebih mudah memahami dan mengingat materi yang dipelajari.
2. Menggunakan banyak indera sekaligus

Edutainment sering kali melibatkan visual, suara, dan gerakan, sehingga anak belajar dengan mengaktifkan banyak indera sekaligus. Hal ini membuat proses belajar lebih hidup, tidak monoton, dan lebih mudah dipahami. Misalnya lewat musik, video interaktif, atau eksperimen sains sederhana yang seru dilakukan bersama.
“Anak-anak belajar paling baik lewat permainan, kesenangan, dan keterlibatan aktif,” jelas Caley Rose, pendiri Music with a Message, dilansir Parents.
Caley Rose juga menambahkan bahwa, musik punya kekuatan bertahan lama di ingatan, sehingga jadi alat ampuh untuk membantu anak memahami konsep. Tidak heran kalau musik banyak dipakai dalam program edutainment untuk meningkatkan daya tangkap anak.
3. Menumbuhkan rasa percaya diri

Keberhasilan anak dalam menyelesaikan aktivitas edutainment bisa membuat mereka merasa bangga dengan kemampuannya. Saat belajar identik dengan pengalaman positif, anak jadi lebih percaya diri untuk mencoba tantangan baru. Rasa percaya diri ini penting karena bisa mendorong mereka terus ingin belajar.
Bermain, yang menjadi inti dari edutainment, juga terbukti mendukung perkembangan kognitif dan emosional anak. Ketika anak merasa berhasil dalam aktivitas sederhana, mereka mengasosiasikan belajar dengan rasa bahagia. Semakin sering mereka sukses, semakin kuat pula rasa percaya diri yang terbentuk.
4. Memberikan pengalaman belajar praktis

Duduk berjam-jam di kelas sering membuat anak cepat bosan dan kehilangan fokus. Edutainment mengatasi hal ini dengan menghadirkan pengalaman belajar yang praktis, seperti kunjungan ke museum, eksperimen sains, atau lokakarya kreatif. Dengan begitu, anak bisa belajar sambil bergerak dan bereksplorasi.
Dilansir Parents, Lucy Stirn dari International Spy Museum menegaskan bahwa pendidikan terlalu fokus pada nilai dan tes, padahal belajar seharusnya menyenangkan. Inilah alasan edutainment efektif membuat anak lebih aktif dan antusias belajar lewat pengalaman langsung.
“Anak-anak di bawah usia 7–8 tahun lebih efektif belajar melalui aktivitas eksplorasi dan pengalaman langsung dibanding sekadar mendengarkan penjelasan guru. Kelas yang terlalu kaku dan terstruktur justru dapat menghambat rasa ingin tahu dan kesempatan anak untuk mengeksplorasi,” kata Jay Giedd, ahli saraf dari University of California, San Diego, dilansir Newyork Times.
Pada akhirnya, edutainment jadi cara seru untuk bikin anak semangat belajar tanpa merasa terbebani. Dengan pendekatan yang memadukan hiburan dan pendidikan, anak bisa lebih mudah memahami materi sambil menikmati setiap prosesnya.