Apa Itu Gerakan Ayah Mengambil Rapor? Program untuk Kurangi Fatherless

18 Des 2025, 14:05 WIB

Nisa Zarawaki

Ilustrasi Ayah dan Anak (unsplash.com/Vitaly Garief)

Intinya sih...

Gerakan Ayah Mengambil Rapor (GEMAR) resmi dikeluarkan oleh BKKBN
Isi surat edaran GEMAR dan tujuan adanya gerakan ini
GEMAR dirancang untuk mendorong keterlibatan ayah dalam pendidikan anak dan mengurangi fenomena fatherless

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pembagian rapor sekolah selama ini kerap identik dengan kehadiran ibu. Namun, sebuah inisiatif baru dari pemerintah mencoba menggeser kebiasaan tersebut dengan mendorong peran ayah untuk ikut terlibat langsung dalam momen penting pendidikan anak. Langkah ini lahir di tengah perhatian terhadap isu keterlibatan orangtua dan dampaknya bagi tumbuh kembang anak.

Melalui sebuah gerakan nasional yang mulai diterapkan serentak di berbagai daerah oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), ayah diajak hadir ke sekolah saat pembagian rapor. Yuk, simak di bawah ini penjelasan lebih lanjutnya!

1. Gerakan ini resmi dikeluarkan oleh BKKBN

ilustrasi anak remaja dan ayah (pexels.com/Julia M Cameron)

Gerakan Ayah Mengambil Rapor ke Sekolah (GEMAR) merupakan kebijakan resmi yang dikeluarkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Ketentuan ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Nomor 14 Tahun 2025, yang menjadi dasar pelaksanaan GEMAR di berbagai daerah di Indonesia.

Melalui surat edaran tersebut, BKKBN mengajak pemerintah daerah untuk ikut mengimplementasikan gerakan ini. Pelaksanaan GEMAR disesuaikan dengan jadwal pembagian rapor di masing-masing sekolah dan dijalankan secara serentak pada Desember 2025.

2. Isi surat edaran Gerakan Ayah Mengambil Rapor

Ayah dan anak (freepik.com/freepik)

Seluruh ayah yang memiliki anak usia sekolah diimbau mengambil rapor anak ke sekolah pada waktu penerimaan rapor akhir semester.
Anak usia sekolah yang dimaksud mencakup pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Pelaksanaan GEMAR dimulai pada Desember 2025, menyesuaikan jadwal sekolah masing-masing.
Ayah yang mengikuti gerakan ini diberikan dispensasi keterlambatan sesuai ketentuan instansi atau kantor tempat bekerja.
Sebagai bentuk apresiasi, Kemendukbangga/BKKBN melalui program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) memberikan penghargaan kepada 10 ayah terpilih yang mengunggah foto atau video ke Instagram dengan tagar #GATI dan #SekolahBersamaAyah, serta menandai akun resmi Kemendukbangga/BKKBN.
Melalui GEMAR, pemerintah berharap keterlibatan ayah dalam pendidikan anak tidak lagi dipandang sebagai peran tambahan, melainkan bagian penting dari pengasuhan yang setara antara ayah dan ibu, sekaligus upaya jangka panjang membangun generasi yang lebih sehat secara emosional dan sosial.

3. Tujuan adanya GEMAR

Ayah dan anak (freepik.com/pch.vector)

GEMAR dirancang untuk mendorong keterlibatan ayah yang lebih aktif dalam proses pendidikan anak. Kehadiran ayah di sekolah, khususnya saat pengambilan rapor, diharapkan dapat memperkuat peran ayah dalam memantau perkembangan akademik sekaligus non-akademik anak, serta membangun komunikasi yang lebih baik antara orangtua dan pihak sekolah.

Selain itu, gerakan ini juga bertujuan mengurangi fenomena fatherless yang masih menjadi tantangan di banyak keluarga. Dengan kehadiran ayah secara langsung, anak diharapkan merasakan dukungan emosional yang lebih kuat, merasa dihargai, dan termotivasi. GEMAR juga diharapkan mampu mengikis stigma bahwa urusan pendidikan anak hanya menjadi tanggung jawab ibu, serta mendorong kesetaraan peran pengasuhan antara ayah dan ibu.

Itu dia penjelasan terkait Gerakan Ayah Mengambil Rapor. Semoga menambah informasi untukmu, ya!