5 Cara Membangun Hubungan Harmonis dengan Anak Adopsi, Tetap Sayangi!

Proses adopsi seorang anak menjadi bagian dari keluarga kita, memang gak mudah. Persyaratan yang harus dipenuhi gak sedikit. Dokumen yang harus diselesaikan juga demikian. Tapi kadang, saking sibuknya mempersiapkan semua, kamu lupa hal penting setelah berhasil mengadopsinya. Apa kamu bisa membangun hubungan dengannya?
Dilansir Baby Center, menurut penulis JoAnne Solchany, Ph.D., R.N., membangun hubungan terikat adalah proses. Gak serta merta kamu menunjukkan rasa sayang dan perhatian sekali, lantas anak langsung terikat denganmu. Begitu sebaliknya, satu momen yang sulit gak akan membuat anak sulit terikat denganmu.
Gak peduli masa lalu anakmu, kamu pasti bisa membangun hubungan yang harmonis dengannya. Ini dia 5 cara membangun hubungan harmonis dengan anak adopsi, entah itu bayi, anak kecil, maupun anak-anak yang sudah lebih tua.
1. Selalu ada untuk si kecil

Jadilah responsif. Selalu respons apa pun yang si kecil lakukan ketika dia menangis, berteriak, atau memanggilmu. Gak peduli berapa pun usia buah hatimu, respons secara verbal maupun fisik ke setiap hal yang dibutuhkan. Dia harus tahu bahwa kapanpun dia membutuhkanmu, kamu akan selalu datang.
Sering-sering bicara dengan si kecil. Bangun interaksi positif dengannya. Coba luangkan waktu buat bermain sama dia, abadikan semua momen pertama si kecil di keluarga kalian.
Seorang anak butuh banyak kepastian. Pastikan hubunganmu dengan si kecil terus dekat, gak malah jadi menjauh begitu si kecil masuk ke fase remaja.
2. Jadilah sensitif

Selalu perhatikan kebutuhan si kecil, coba menyelam dalam ke pikirannya. Kira-kira, apa yang ia rasakan dan pikirkan kalau kamu berbuat seperti ini?
Hal-hal sederhana seperti ini bisa membuatmu lebih memahami perilaku si kecil. Jangan anggap mereka merasakan hal yang sama denganmu. Selalu pikirkan dulu sebelum berbuat sesuatu dan jadilah sensitif.
Kalau si kecil berbuat salah, jangan langsung emosi. Tunjukkan kalau kamu akan tetap sayang sama dia sekalipun dia nakal dan gak nurut. Anak adopsi bisa saja menganggap cinta dan fasilitas yang kamu sediakan di rumah harus mereka bayarkan kembali kelak.
Karena itu, tekankan bahwa kamu akan tetap sayang dan ada untuknya. Kamu bisa beri tahu kalau kamu menyayanginya. Kamu hanya gak suka perbuatan nakal mereka. Hal ini membantu anakmu untuk bisa membangun hubungan mendalam denganmu.
3. Bangun rutinitas

Coba buat rutinitas yang harus dilakukan si kecil setiap hari. Tentukan jam berapa mereka tidur dan buat ritual sederhana sebelumnya. Kamu bisa bacakan dongeng, misalnya. Kamu juga bisa buat acara menyenangkan seperti menonton film seminggu sekali dan membiasakan diri untuk selalu sarapan bersama.
Hal seperti ini akan membangun hubunganmu dengan si kecil. Mereka akan merasa terikat dengan keluarga barunya dan bisa menumbuhkan rasa percaya padamu sebagai orangtua. Rutinitas membangun dasar yang kokoh sehingga kalian bisa saling terhubung dengan lebih mudah.
4.Jangan anggap adopsi itu mudah

Anak adopsi butuh waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan rutinitas yang asing. Baginya, kamu adalah orang asing. Mereka gak begitu mengenalmu, terlepas dari seberapa sering kamu mengunjungi mereka selama proses adopsi.
Mereka gak tahu siapa kamu dan tiba-tiba, kamu membawa mereka pergi. Tentu saja proses adaptasinya gak akan mudah.
Si kecil mungkin sering menangis, sering merindukan rumah lamanya, atau berbuat kenakalan. Jangan bawa ke hati setiap kata menyakitkan yang mereka lontarkan. Kamu harus tahu kalau ia gak benar-benar bermaksud demikian. Tetap dekatkan diri dengannya.
Beberapa anak mungkin juga akan sangat nempel sama kamu, sampai gak bisa jauh sedetik saja darimu. Gak apa-apa untuk terus ada buat mereka, tapi kamu juga harus mengajarkan kemandirian.
Kalau mereka minta digendong terus, coba jelaskan dengan lembut kalau dia boleh berada dekat denganmu, tapi kamu juga butuh ruang. Suruh dia duduk di sampingmu atau sebagainya. Membangun hubungan bukan berarti membuat si kecil sepenuhnya bergantung ke kamu sampai dewasa dan gak bisa mandiri.
5.Gak perlu berdua terus

Sebagai orangtua, penting untuk membangun hubungan dengan si kecil, terutama hubungan pribadi. Maksudnya, pribadi di sini adalah kamu gak harus melakukan semuanya dengan pasangan.
Coba bagi tugas antara kamu dan pasangan. Misalnya, hari ini kamu memandikan si kecil, besok gilirannya. Dengan begitu, si kecil bisa membangun hubungan personal yang lebih mendalam dengan kalian berdua.
Sering pula lakukan skin to skin contact untuk membangun hubungan dengan si kecil. Coba bikin acara yang hanya dilakukan kamu dan si kecil. Misal, ayah bisa memandikan si kecil dan ibu membacakan dongeng sebelum tidur. Si kecil cenderung lebih mudah terbuka apabila mereka gak dikelilingi terlalu banyak orang dewasa.
Itulah 5 langkah membangun hubungan harmonis dengan anak adopsi. Setiap anak, entah anak adopsi maupun tidak, harus bisa memiliki hubungan personal dengan orangtua.
Sebagai orangtua, kamu harus bisa membuat si kecil merasa aman dan nyaman, membuat mereka percaya sepenuhnya sama kamu. Menjadi orangtua yang baik adalah sebuah perjalanan tanpa akhir. Karena itu, terus lakukan yang terbaik untuk si kecil.