5 Kebiasaan Baik untuk Anak Sebelum Tidur, Anti Rewel!

Waktu tidur merupakan waktu yang berharga bagi anak. Bukan hanya untuk istirahat, waktu tidur juga berguna untuk mendorong tumbuh kembangnya agar lebih optimal.
“Tidur adalah waktu istirahat dan perbaikan bagi tubuh dan juga pikiran. Tidur yang tidak cukup atau terganggu dapat berdampak pada perilaku dan kemampuan anak untuk belajar," tutur Mary Wagner, MD, pediatri khusus program tidur anak di UF Health Sleep Disorders Center, dikutip laman UF Health.
Menurutnya, kekurangan waktu tidur bagi anak dapat berdampak negatif pada perkembangan otak anak, yang menyebabkan masalah mental dan perilaku seperti impulsif, stres, depresi, kecemasan, perilaku agresif, dan masalah berpikir. Untuk itu, penting membuat jadwal dan kebiasaan baik sebelum tidur agar anak dapat memiliki waktu tidur berkualiatas. Berikut daftar kebiasaan baik sebelum tidur yang dapat diterapkan oleh anak!
1. Buat jadwal tidur teratur dan rutin

Orangtua bisa membangun jadwal tidur yang rutin dan teratur untuk diikuti oleh anak. Rutinitas ini bisa mencakup kegiatan seperti mandi air hangat atau mandi, mendengarkan musik yang menenangkan, atau bahkan peregangan kecil-kecilan di kamar.
"Apa pun yang membantu anak bersantai dan merasa tenang bisa berhasil, dan rutinitasnya bisa hanya satu atau dua kegiatan. Orangtua juga bisa mematikan lampu untuk menandai bahwa waktu tersebut berarti bahwa anak perlu berada di kasur dan beristirahat," ungkap Harvey Karp, dokter anak sekaligus pendiri SNOO Smart Sleeper, dikutip Happiest Baby.
Menurutnya, bagi banyak balita atau anak, mengharapkan mereka tidur dari jam 7 malam sampai jam 7 pagi adalah hal yang terlalu berlebihan, tetapi waktu tidur jam 21:30 malam mungkin sudah terlalu malam. Sebaliknya, waktu tidur yang baik untuk balita adalah antara pukul 20:00 dan 20:30 malam, dengan lampu dimatikan pada pukul 20:30.
Namun, orangtua juga perlu menyadari tanda ketika anak melawan waktu tidur, itu merupakan tanda bahwa bisa jadi waktu tidurnya terlalu dini atau terlalu larut. Untuk mendapatkan waktu tidur yang tepat bagi anak, orangtua bisa mencoba memajukan rutinitas selama 15 menit setiap dua atau tiga malam sampai anak bisa mendapatkan waktu tidur yang baru.
2. Batasi screen time sebelum tidur

Dilansir Kids Health, cara lain yang penting dan wajib diterapkan adalah dengan mambatasi screen time anak sebelum tidur. Untuk membantu anak agar mendapatkan kualitas tidur yang bagus, orangtua bisa membatasi cahaya terang dan cahaya biru dari perangkat elektronik.
"Setidaknya jauhkan layar apa pun setidaknya satu jam sebelum tidur. Buatlah jadwal tidur yang teratur dengan tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari membantu mengatur ulang ritme sirkadian, atau jam internal tubuh," ungkap Amy Wagner Anzilotti, dokter anak bersertifikat di Nemours KidsHealth.
Menurutnya, cara ini memungkinkan melatonin (hormon tidur) dilepaskan pada waktu yang tepat di malam hari. Kecuali jika anak-anak sakit atau kurang tidur, sebaiknya mereka tidak tidur lebih dari setengah jam pada akhir pekan dan hari libur.
3. Buat suasana temaram di kamar anak

Cara lain yang bisa dicoba oleh orangtua adalah dengan menggunakan lampu dan suasana yang redup dan berwarna hangat di malam hari. Jika ada suara bising dan cahaya yang tidak dapat dihindari, cobalah memberikan penyumbat telinga dan masker tidur kepada anak.
Orangtua juga bisa membuat tempat dan nuansa tidur lebih nyaman dengan membuat kamar lebih sejuk. Cara ini juga bisa diterapkan agar anak terbiasa memiliki suasana tidur yang familier dan sudah terpatri di ingatan. Untuk membuat nuansa tidur lebih nyenyak, orangtua juga bisa menyetel "white noise" yang mendukung kenyamanan di kamar.
4. Hindari kafein sebelum tidur bagi anak

Anak kecil memang tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi kafein. Namun, teh dan soda termasuk dalam kafein yang bisa memengaruhiwaktu dan kualitas tidur anak. Sebaiknya, anak tidak disajikan teh atau soda setelah pukul 15.00.
"Doa, lagu pengantar tidur, dan dongeng sebelum tidur juga merupakan langkah tidur yang baik, dan empeng atau seteguk air juga dapat membantu anak. Atau, alih-alih teh biasa, orangtua bisa memberikan teh kamomil bebas kafein," tambah Harvey Karp.
Menurutnya, tetap hindari jus yang dapat menyebabkan gigi berlubang atau minuman manis menjelang tidur. Pastikan asupan nutrisi yang cukup dan bervariasi sepanjang hari, hindari kafein, makanan besar atau gula sebelum tidur. Asupan zat besi yang cukup juga penting diperhatikan karena menyumbang kualitas tidur yang lebih baik.
5. Biasakan anak terkena sinar matahari

Asupan sinar matahari juga penting untuk menyumbang kualitas tidur anak. Pasalnya, melihat dan terkena sinar matahari sesaat setelah bangun tidur membuat otak tahu bahwa produksi melatonin perlu dihentikan.
Namun, jika kamu tinggal di tempat yang tidak mendapatkan banyak sinar matahari, pertimbangkan untuk memberikan anak lampu yang terang untuk dinyalakan setelah bangun tidur. Untuk menyumbang kualitas tidur yang lebih baik, orangtua juga bisa menghindari anak agar tidak terlalu banyak tidur siang.
"Tidur siang di siang hari kemungkinan besar akan membuat anak-anak terjaga di malam hari karena mereka mungkin tidak akan merasa sangat mengantuk," pungkas Amy Wagner Anzilotti dalam keterangannya.
Itu dia kebiasaan-kebiasaan baik yang bisa dibangun oleh orangtua agar anak dapat memiliki kualitas tidur yang lebih baik. Semoga informasi di atas dapat membantu, ya, Moms and Dads!