Kenali Istilah Mom Guilt dan Cara Mengatasinya, Wajib Tahu!

Banyak orangtua merasa bahwa mereka tidak menjalankan peran dengan baik dalam membesarkan anak-anak mereka. Kondisi ini dikenal dengan istilah "mom guilt" atau rasa bersalah sebagai ibu.
Meskipun sedikit rasa bersalah adalah hal yang wajar, hal ini dapat menjadi masalah jika berlebihan. Bagi para orangtua, mom guilt perlu dipahami dan ketahui penyebabnya. Untuk itu, mari simak pengetahuan mengenai mom guilt serta cara mengatasinya di sini!
1. Apa itu mom guilt?

Mom guilt adalah istilah untuk menggambarkan perasaan bersalah yang dialami perempuan terkait anak-anak mereka. Perasaan ini dapat terjadi pada semua orangtua dan pengasuh.
“Pada akhirnya, ini berasal dari kekhawatiran tentang konsep ‘seharusnya’ yang terus membombardir orangtua dan kecemasan tentang membuat keputusan terbaik dalam mengasuh anak," ungkap psikolog klinis berlisensi Ellen Kolomeyer di Plantation, Florida, dikutip dari laman Psych Central.
Ia menambahkan bahwa para orangtua terus-menerus menerima pesan tentang apa yang ‘seharusnya’ kita lakukan atau keputusan apa yang ‘seharusnya’ kita ambil. Hal ini menciptakan perasaan bersalah karena belum dapat menjadi orangtua yang baik.
Sementara itu, perasaan bersalah ini sebenarnya juga dirasakan sang ayah. Mereka mungkin merasa terpecah antara kebutuhan untuk memenuhi tanggung jawab finansial dan keinginan untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan anak-anaknya.
2. Apakah mom guilt normal?

Rasa bersalah sebagai ibu maupun orangtua karena belum bisa menjadi pengasuh yang baik, sepenuhnya normal. Namun, apabila rasa bersalah tersebut terlalu berlebihan, hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental.
Jika rasa bersalah mengganggu aktivitas sehari-hari dan memicu pembicaraan negatif terhadap diri sendiri atau gejala yang lebih serius, akui perasaan tersebut dan ambil langkah bijaksana untuk memperbaikinya. Apa yang diminta dari orangtua dalam masyarakat yang serba cepat dan digital ini terlalu berlebihan. Orangtua mengorbankan perawatan diri dan malah mengobati diri sendiri atau menyalahkan diri dengan media sosial.
Dilansir dari laman Today, Niro Feliciano, seorang psikoterapis mengatakan bahwa perempuan usia pubertas hingga 50 tahun dua kali lebih mungkin mengalami kecemasan dibandingkan pria.
"Sebagai terapis yang berspesialisasi dalam kecemasan, saya akan mengatakan bahwa rasa bersalah sebagai ibu berbeda. Kecemasan adalah kekhawatiran berlebihan yang disertai gejala emosional dan kognitif tertentu. Sementara itu, rasa bersalah sebagai ibu cenderung berupa pemikiran yang terus-menerus kritis terhadap diri sendiri yang dapat memicu perasaan cemas atau depresi," jelasnya.
3. Faktor yang menyebabkan mom guilt

Orangtua sering merasa bersalah dalam berbagai situasi, termasuk:
- Membandingkan diri dengan orang lain
Seorang ibu mungkin merasa bersalah ketika melihat orangtua lain melakukan aktivitas kreatif bersama anak-anak mereka, sementara anak-anaknya menghabiskan waktu hanya bermain gadget. - Gaya pengasuhan yang berbeda
Memiliki gaya pengasuhan yang berbeda dari orang-orang terdekat juga dapat memunculkan mom guilt. Setiap orangtua memiliki cara pengasuhan yang berbeda, dan hal ini tidak membuat salah satu gaya lebih unggul daripada yang lain. - Kritik dari anggota keluarga maupun dokter anak
Anggota keluarga sering memberikan komentar negatif atau menghakimi, sehingga para ibu merasa terisolasi. Dokter anak juga dapat membuat ibu merasa tidak divalidasi atau dihakimi selama konsultasi. - Jam kerja
Beberapa orangtua yang bekerja merasa bersalah saat menitipkan anak mereka ke daycare, karena pada dasanya orangtua ingin selalu bersama mereka. Rasa bersalah ini juga muncul terkait biaya, kualitas, dan logistik perawatan anak. - Berusaha menjadi "ibu sempurna"
Gagasan yang tidak realistis tentang "ibu sempurna" dapat membuat para ibu merasa tidak memenuhi harapan. Bahkan, jika gagasan ini dinilai tidak terwujud dapat mengakibatkan stres, depresi, hingga kemarahan. - Meluangkan waktu untuk gaya hidup sehat
Beberapa orangtua percaya bahwa merawat diri mereka sendiri berarti mengurangi waktu untuk anak-anak. Memprioritaskan pilihan sehat berikut dapat memunculkan rasa bersalah ringan. Misalnya saat orangtua berolahraga tanpa membawa anak-anak, dan harus membuat menu makanan berbeda untuk anak-anaknya.
4. Cara mengatasi mom guilt

Memprioritaskan perawatan diri
Self care dapat membantu mengurangi perasaan negatif, termasuk mom guilt. Cobalah untuk fokus pada diri sendiri sejenak dan andalkan bantuan orang lain dalam mengasuh, jika memungkinkan. Perawatan diri membantu orangtua tetap hadir dan sabar.
“Ketika kita tidak menyisihkan waktu untuk diri sendiri, perasaan kesal dan stres bisa menumpuk. Hasilnya, menjadi mudah marah dan cemas. Jika self care dilihat sebagai cara untuk merawat orang lain dengan lebih baik, para orangtua akan lebih memprioritaskannya,” tegas Dr, Melissa Young, MD, dikutip dari Cleveland Clinic.
Jangan membandingkan diri dengan orang lain
Membandingkan diri dengan orang lain dapat merugikan kesejahteraan dan memicu rasa bersalah. Dengan menghentikan kebiasaan membandingkan, para ibu dapat merasakan kelegaan dan terhindar dari rasa bersalah.
Dilansir dari Today, konselor profesional berlisensi dan pelatih orangtua, Ronda Thorington, dari Manchester, Connecticut, mengatakan, akan selalu ada seseorang yang berusaha membandingkan. Bersikaplah lembut pada diri sendiri dan percayalah pada prosesnya.
Merenungkan nilai kehidupan
Mengubah cara pandang tentang menjadi “orangtua yang baik” juga dapat membantu mengurangi mom guilt. Terlepas dari bagaimana orang lain atau pikiran negatif membuat overthinking, berpegang teguh pada nilai-nilai dapat melindungi kesehatan mental dan tidak merasa terlalu bersalah jika tahu bahwa memiliki keyakinan yang kuat.
“Jika seorang ibu merasa yakin dengan nilai-nilai autentiknya terkait pilihan pengasuhan tertentu, maka ia bisa membuat keputusan dengan percaya diri dan tidak terlalu merasa bersalah," ungkap Amy Webb, seorang penulis tentang parenting, dikutip dari laman Today.
Meminta bantuan profesional
Andalkan lingkungan sekitar untuk mendapatkan bantuan. Tidak ada yang salah dengan meminta bantuan, karena hal itu dapat membantu merawat diri sendiri. Selain itu, berbicara dengan terapis bisa menjadi cara yang bermanfaat untuk mengatasi perasaan negatif. Mereka dapat membantu mengidentifikasi pemicu dan menemukan strategi penanganan lainnya.
Menjadi orangtua memiliki banyak pasang surut, dan khususnya para ibu tidak perlu merasa bersalah yang terlalu berlebihan. Jika mom guilt mulai mengganggu keseharian, coba praktikkan tips diatas, hingga meminta bantuan profesional. Semoga bermanfaat!