6 Sebab Orangtua Enggan Minta Tolong pada Anak, Ayo Introspeksi Diri!

Coba pikirkan, seberapa sering orangtua meminta tolong sesuatu padamu? Apakah terbilang sering dari dulu sampai sekarang, konsisten nyaris tidak pernah, atau dulu kerap minta tolong tapi makin ke sini makin jarang? Apabila orangtua tak pernah lagi meminta bantuanmu pasti ada alasan di balik sikap mereka.
Jangan keliru mengartikannya sebagai orangtua memang tidak membutuhkan pertolongan apa pun darimu. Nanti kamu terlalu santai sampai terbiasa bersikap masa bodoh pada orangtua. Padahal, keadaannya sebenarnya memerlukan bantuan. Namun, mereka terpaksa tidak memintanya darimu atau mencarinya dari orang lain saja.
Kalau itu sampai terjadi, dirimu perlu merasa malu dan segera berintrospeksi. Kamu harus menjadi orang pertama yang siap membantu orangtua selagi bisa. Biasanya, orangtua mengurungkan keinginannya meminta tolong pada anak disebabkan oleh enam hal berikut.
1. Kamu sering bilang capek atau sibuk

Untukmu yang tadinya sering dimintai tolong, jawaban capek atau sibuk dapat membuat orangtua enggan. Mereka sudah hafal jawabanmu sehingga lebih baik melakukan sesuatu sendiri. Orangtua pada dasarnya gak suka mengganggu kesibukanmu atau bikin kamu tambah capek.
Ditambah dengan kamu mengatakannya ketika mereka minta bantuan, itu seakan-akan menegaskan dirimu lagi gak mau diganggu. Kamu tidak boleh selalu bilang sibuk atau lelah seakan-akan kedua orangtua tidak pernah merasakannya. Jangan menyamarkan rasa malas membantu orangtua di rumah di balik dua kata sakti itu.
Jika orangtua tak kepepet sekali pasti mereka juga tidak meminta tolong padamu. Bangkitlah sebentar buat membantunya. Bila orangtua telanjur gak mau lagi mengandalkanmu, malah dirimu yang lama-kelamaan merasa kurang berguna di hadapan orangtua. Mereka juga tidak mungkin meminta bantuan melebihi kemampuanmu, kan?
2. Permintaan tolong dipenuhi tapi dengan sikap yang buruk

Kamu saja pasti berpikir ulang buat minta bantuan lagi ke teman apabila caranya memenuhi terasa tidak ikhlas. Orangtuamu juga bisa melakukan hal yang sama. Mereka tak mampu mengabaikan raut wajahmu yang terlihat kesal ketika menolong. Terlebih dirimu jelas-jelas mengeluhkan permintaan tolongnya.
Bisa juga kamu berjalan dengan langkah mengentak selama membantu orangtua. Mereka yang kurang tegas pada anak akhirnya memilih buat menarik diri. Bukannya membiasakanmu buat membantu orangtua, mereka justru menghindarinya demi melihatmu lebih nyaman di rumah.
Terkadang juga supaya orangtua gak sedih dengan sikapmu. Ya, mereka dapat menangis dalam hati ketika seolah-olah berat sekali untukmu membantu orangtua sendiri. Padahal, permintaan tolongnya cuma hal-hal sepele seperti mengangkat jemuran atau bahkan mencuci piring makanmu sendiri.
3. Ditunda-tunda terus dengan alasan yang kurang penting

Nanti-nanti juga menjadi sikap anak yang sering membuat orangtua tidak berkenan. Penundaan yang terus-menerus atas permintaan tolong orangtua seakan-akan menjadi pernyataanmu, bahwa mereka gak sepenting apa pun yang sedang kamu lakukan. Padahal, dirimu cuma main HP atau menyaksikan televisi.
Orangtua bukannya sekali minta tolong mesti dipenuhi saat itu juga. Akan tetapi kalaupun kamu butuh waktu, berikan batasan. Misalnya, katakan bahwa kamu akan membantu orangtua mengerjakan tugas rumah tangga saat acara televisi jeda iklan. Buktikan perkataanmu itu dan jangan menunda-nunda lagi.
Kalian bisa bersepakat soal kapan pertolongan akan diberikan. Namun, penundaan yang gak jelas sampai kapan dan semata-mata dirimu asyik dengan sesuatu yang kurang penting dapat melukai perasaan orangtua. Kadang mereka sampai berkata bahwa seandainya tidak terpaksa tak bakal memintamu melakukan sesuatu.
4. Kamu membandingkan dengan teman yang gak pernah diperintah

Menurutmu, permintaan bantuan orangtua sama saja dengan perintah yang menyebalkan. Dirimu ingin dibebaskan dari segala bentuk perintah ketika di rumah. Orangtua lain bisa tanpa ragu balas mendebat anak saat anak membandingkan diri dengan teman yang gak pernah dimintai tolong apa pun oleh ayah dan ibunya.
Namun, tipe orangtua yang gak mau ribut sedikit saja dengan anak sendiri sering memilih buat mengalah saja. Bahkan mereka dapat merasa bersalah karena tak bisa membuatmu senyaman kawan sebaya. Orangtua yang suka menyalahkan diri sendiri malah dapat sampai menghukum diri.
Ke depan kamu gak perlu membawa-bawa temanmu yang mana pun. Toh, dirimu juga tidak tahu seperti apa mereka ketika di rumah. Boleh jadi mereka seakan-akan tak pernah sampai dimintai tolong oleh orangtua karena telah terlebih dahulu menawarkan bantuan. Gak sepertimu yang cuek saja dengan beragam kerepotan orangtua.
5. Tahu keadaanmu sedang sulit

Keengganan orangtua untuk meminta tolong padamu tidak selalu karena karaktermu kurang baik. Mereka memperhatikan keadaanmu lebih dari yang kamu sadari. Maka orangtua mengerti kapan kondisimu sedang baik-baik saja dan siap direpotkan atau sebaiknya mereka tak mengusikmu.
Sebagai contoh, dirimu baru gagal di ulangan sekolah atau perlombaan. Tentu kamu merasa cukup sedih karenanya. Oleh sebab itu, orangtua mengurungkan keinginannya meminta tolong sesuatu padamu. Sampai kamu lebih dewasa pun, orangtua terus membangun kepekaan atas situasimu.
Seperti setelah mereka lansia dan pensiun gak meminta bantuan finansial sedikit pun darimu sebab memahami keluarga kecilmu juga punya banyak sekali kebutuhan. Keuanganmu belum mapan. Perasaan pasanganmu juga perlu dipertimbangkan seandainya mereka menambah bebanmu dengan minta dukungan finansial.
6. Merasa harus bisa melakukan segalanya sendirian

Selain tingginya kepekaan orangtua atas kondisimu yang lagi gak memungkinkan untuk membantu, karakternya yang mandiri juga berpengaruh. Orangtuamu mungkin menuntut dirinya sendiri dengan amat tinggi. Mereka merasa wajib bisa melakukan semua hal seorang diri.
Ketika anak-anak masih amat kecil, sikapnya tentu wajar. Tapi seiring dengan kamu dan saudara-saudara bertambah besar, sebaiknya orangtua juga belajar menyerahkan beberapa urusan pada kalian. Jika tidak, pada akhirnya orangtua sendiri yang kesulitan.
Terutama ketika secara fisik makin tak memungkinkan untuk mereka banyak beraktivitas. Orangtuamu dapat sampai sakit parah di rumah dan menolak dirawat inap. Alasannya, kalau mereka menginap di rumah sakit maka anak-anak bakal repot menjaganya.
Bila tampak tanda orangtuamu amat mandiri, sejak sekarang juga kamu mesti menyakinkan orangtua agar tak ragu meminta bantuanmu tentang apa saja. Dirimu dapat menambahkan kalimat bahwa kamu akan senang dan puas bila bisa membantu mereka. Maka tolong berikan kesempatan padamu melakukan sesuatu untuknya.
Permintaan tolong siapa pun memang bisa terasa memberatkanmu atau justru sulit diungkapkan oleh orang yang memerlukannya. Tapi mengingat kamu dan orangtua tinggal serumah, saling tolong-menolong wajib dilakukan. Sebisa mungkin malah sebelum mereka meminta bantuan, dirimu sudah terlebih dahulu melakukan hal-hal yang tampak menyulitkannya. Jangan malah bikin mereka kapok minta bantuan padamu.