10 Tips agar Hidup Gak Dikendalikan Orang Lain, Stop Gak Enakan

"Kendalikan hidupmu sendiri atau orang lain yang akan melakukannya." Jack Welch
Gak bisa dimungkiri, orang-orang yang gak enakan dan sulit menolak biasanya rentan untuk dimanfaatkan. Terkadang kebaikan-kebaikannya disalahartikan oleh orang lain.
Seharusnya, gak ada satu orang pun yang bisa memaksa dan mengendalikan hidup orang lain. Namun, seberapa keras usaha kita mengelilingi diri dengan lingkungan positif, kita akan tetap bertemu dengan orang-orang yang manipulatif, memanfaatkan, gemar memaksa dan berusaha mengendalikan orang lain.
Apakah kamu tengah mengalami kondisi ini? Bagaimana cara agar mendapatkan kembali kendali hidup agar gak selalu dikendalikan oleh orang lain? Simak sepuluh tips berikut ini, ya!
1. Kenali dan terapkan batasan dirimu

Kamu berhak dihormati. Kamu berhak untuk melindungi dirimu dari tindakan kontrol yang dilakukan orang lain. Menetapkan batasan adalah cara pertama untuk mendapatkan kontrol penuh atas dirimu sendiri.
Sebelum menetapkan batasan dengan orang lain, kamu harus memahai batasan dan kebutuhanmu sendiri. Itu artinya, kamu harus mengenali siapa dirimu. Kamu harus jujur pada diri sendiri mengenai harapan dan perasaanmu.
Kamu harus menghormati kebutuhan dan batasanmu sendiri sebelum kamu mengharapkan orang lain menghormatinya. Ini memungkinkan kamu untuk mengendalikan hidupmu sepenuhnya.
2. Komunikasikan batasanmu dengan jelas

Berani tegas adalah kunci utama agar hidup gak dikendalikan oleh orang lain. Beri tahu mereka apa yang kamu suka dan gak suka secara jelas dan langsung. Penting untuk memiliki pola komunikasi yang jelas jika kamu ingin orang lain menghormati batasanmu.
Banyak orang memang gak menyadari bahwa tindakannya mengganggu. Jelaskan dengan jujur dan tetap hormat apa yang menurutmu gak dapat kamu terima.
3. Komunikasi secara spesifik dan jangan menyalahkan orang lain

Mengkomunikasikan batasan diri tanpa menyalahkan sangat penting agar mereka menghormati batasanmu dan keinginanmu untuk mengendalikan hidupmu sendiri. Ya, kamu gak perlu banyak membela diri, karena batasan hidupmu bukan sesuatu untuk dikompromikan.
Sikap menyalahkan akan menempatkan orang lain pada posisi defensif. Orang lain gak akan mendengarkanmu ketika mereka merasa diserang.
4. Tentukan konsekuensi dan bersikap tegas

Tentukan konsekuensi yang sesuai saat batasanmu dilanggar. Jika perlu, jelaskan konsekuensi tersebut di awal saat mengkomunikasikan batasanmu kepada orang lain. Akan jauh lebih mudah untuk mencegah perilaku menyinggung tersebut di awal daripada menunggu hingga hal itu benar-benar terjadi.
Selanjutnya adalah benar-benar menjalankan konsekuensi tersebut bila orang lain melanggar batasanmu. Orang lain gak akan menghormati batasanmu jika kamu sendiri gak menegakkannya.
Selain itu, kamu juga harus ingat bahwa penguatan positif lebih kuat daripada konsekuensi negatif. Ketika orang lain mengubah cara mereka memperlakukanmu menjadi lebih baik. Ekspresikan bahawa kamu memperhatikan dan menghargai tindakannya.
5. Bicara pada dirimu sendiri

Seseorang yang kamu lihat di cermin adalah kamu yang sebenarnya. Jika kamu melihat seseorang yang percaya diri, kuat dan tenang, maka itu lah yang terjadi pada dirimu. Begitu pula bila kamu melihat sosok yang lemah dan gak berdaya ada di cermin.
Berbicaralah pada orang yang kamu lihat di cermin. Kamu sebaiknya mulai belajar untuk memberi semangat pada diri sendiri.
Pembicaraan diri yang positif meyakinkan dirimu tentang potensi dan kekuatan yang kamu miliki. Kamu akan mengambil kembali kendari atas hidupmu saat kamu belajar membangun citra positif bagi sosok yang kamu lihat di cermin itu.
6. Temukan support system

Setiap manusia diciptakan untuk hidup berdampingan. Kita gak bisa melewati setiap masalah sendirian. Itulah mengapa kita membutuhkan support system.
Kamu perlu menemukan support system untuk membagikan banyak hal secara terbuka. Support system ini mungkin adalah keluarga, pasangan, teman atau bahkan rekan kantor. Yang jelas, mereka adalah orang yang dapat kamu percaya.
Support system bukan hanya dapat memberimu saran. Mereka juga bisa menjadi pengingat saat kamu mulai terbawa kendali orang lain.
7. Renungkan sikap dan tindakanmu

Terkadang, penyebab seseorang kehilangan kendali bisa berasal dari dalam dirinya sendiri. Beberapa sikap dan tindakannya disalah artikan oleh orang lain yang akhirnya memanfaatkannya.
Tinjau kembali apa yang selama ini terjadi dan periksa apakah ada salah satu sikapmu yang menjadi pemicunya? Misalnya, kamu adalah orang yang sungkan untuk menolak permintaan orang lain. Setelah kamu mengetahui apa pemicu orang lain dapat mengendalikan hidupmu, susun langkah untuk mengubahnya.
8. Mengambil alih kontrol diri di lingkungan kerja

Semua orang tentunya ingin menyeimbangkan kehidupan mereka antara area profesional dan pribadi. Namun, gak semua orang berhasil melakukannya.
Gagal naik jabatan, gak naik gaji hingga kehilangan pekerjaan adalah sebuah ketakutan yang dapat menyebabkan banyak hal negatif. Ini seharusnya ditangani dengan tekad dan usaha yang besar. Namun, bukan berarti kamu menjadi kehilangan kendali atas dirimu sendiri.
Alih-alih merelakan batasan dilanggar demi mengesankan atasan, lebih baik untuk mencapai keunggulan dengan meningkatkan kualitas diri. Untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional, kamu perlu memperhatikan kedua sisinya.
9. Mengendalikan keuangan

Hampir semua orang hidup di bawah tekanan finansial. Manusia bisa dengan mudahnya kehilangan kendali jika keuangannya gak teratur. Setuju gak?
Uang memang bukan segalanya. Namun, kekuatan finansial memberi perasaan aman dan nyaman. Alih-alih terjebak dalam lingkaran setan hutang, renungkan dan temukan apa yang salah dalam pengaturan finansialmu.
Jika kamu menghabiskan terlalu banyak uang untuk gaya hidup mewah, maka kamu sebaiknya mencoba beralih ke opsi yang terjangkau. Jika pekerjaanmu saat ini gak cukup untuk memenuhi kebutuhanmu, pertimbangkan untuk mencari pekerjaan tambahan atau mencari pekerjaan baru.
10. Akhiri toxic relationship dengan tipe pasangan pengendali

Beberapa orang bertahan dalam hubungan asmara yang memberikannya lebih banyak kesedihan daripada kebaikan, salah satunya adalah yang dikendalikan oleh pasangan. Kondisi ini sebenarnya adalah salah satu ciri toxic relationship.
Pola hubungan semacam ini dapat mengakibatkan peristiwa yang akan memutar kehidupan di luar kendalimu. Jika kamu berada di dalamnya, sebaiknya segera akhiri karena gak ada gunanya bertahan dengan toxic people.
Jangan biarkan kamu dikendalikan dengan dalih rasa cinta. Orang yang mencintaimu seharusnya gak menumbuhkan racun dalam dirimu.
Kamu memang gak bisa mengontrol perilaku orang lain. Tetapi, kamu memiliki kendali atas caramu mengizinkan orang lain memperlakukanmu.
Belajar menetapkan batasan agar hidup gak dikendalikan orang lain gak selalu mudah. Seiring waktu, dengan semakin bertambahnya pemahamanmu akan batasan diri, kamu akan terbiasa, kok.