3 Kesalahan Umum dalam Menerapkan Frugal Living, Bikin Menderita

Jika kamu ingin segera mencapai kebebasan finansial demi masa depan yang menyenangkan, maka menerapkan frugal living merupakan salah satu cara yang paling masuk akal. Kamu akan belajar bagaimana mengelola uang dengan bijaksana. Harapannya, pengeluaran, terutama untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting, dapat diminimalkan. Sehingga, jumlah uang yang masuk ke dalam tabungan akan semakin bertambah.
Kendati punya tujuan yang mulia, tetapi terkadang sebagian orang berkeinginan untuk menjalani gaya hidup tersebut tanpa pertimbangan yang saksama. Mereka tidak mengambil waktu untuk memikirkan dampak dari tindakan impulsif tersebut, sehingga jelas akan menyesal di kemudian hari. Nah, bila kamu tertarik untuk menerapkan frugal living, maka pastikan untuk menghindari beberapa kesalahan umum sebagai berikut.
1.Tidak menyusun rencana yang matang

Bersemangat untuk segera menerapkan frugal living karena menyadari manfaat besarnya memang merupakan hal yang patut untuk diapresiasi. Ini menandakan bahwa ada kepedulian terhadap masa depan dan berusaha untuk mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin. Sayangnya, kamu malah gagal bertahan dengan gaya hidup tersebut karena tidak memiliki perencanaan yang matang.
Sering kali, kamu dan banyak orang lain di luar sana langsung berusaha menjalani frugal living tanpa persiapan. Seharusnya, lakukan hal tersebut secara bertahap dengan memilih sektor mana dulu yang sekiranya biayanya dapat dipangkas dengan mudah. Setelah itu, baru mencoba untuk mengurangi pengeluaran pada sektor penting tanpa menimbulkan perubahan yang signifikan. Dengan begini, tidak ada banyak adaptasi yang perlu dijalani, sehingga penghematan jauh dari rasa tersiksa.
2.Menghindari membeli barang berkualitas karena harganya mahal

Tidak dapat dimungkiri bahwa berhemat menjadi elemen penting dalam menjalani frugal living. Kamu dituntut untuk sebisa mungkin mengeluarkan biaya minimal untuk segala macam kebutuhan dan keinginan. Akhirnya, kamu menciptakan kebiasaan baru untuk menghindari membeli barang berkualitas hanya karena pasti harganya mahal.
Memang kamu harus berhemat secara maksimal bila ingin tujuan frugal living tercapai. Namun, bukan berarti kamu tidak boleh membeli barang berkualitas. Coba pahami, mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk sesuatu dengan kualitas tinggi dan menawarkan jaminan penggunaan awet hingga jangka waktu yang lama sebenarnya terhitung hemat. Bandingkan saja dengan membeli barang murah, tetapi mudah rusak, sehingga menuntutmu untuk mengeluarkan uang berkali-kali. Jadi, boleh saja membeli barang mahal selama punya kegunaan yang jelas dan memang sangat dibutuhkan, ya.
3.Tidak mengizinkan diri menikmati hidup

Ketika belum memahami betul konsep frugal living dengan baik, kamu mungkin akan berpikir bahwa gaya hidup ini “mengharamkan” siapa pun yang menerapkannya untuk bersenang-senang. Kamu pun patuh saja dengan dugaan semacam itu demi memperoleh manfaat yang hebat di masa depan. Namun, belum sampai mampu menikmati hasil jerih payah, kamu sudah menanggung penderitaan yang luar biasa karena tidak mengizinkan diri untuk menikmati hidup.
Mulai sekarang, pahami bahwa meski sedang menerapkan frugal living, kamu tetap diperbolehkan untuk melakukan hal-hal yang membuat hatimu gembira, entah itu belanja, traveling, dan sebagainya. Namun, ingatlah bahwa hal ini harus dilaksanakan dengan bijaksana. Cukup sesekali saja dengan biaya yang sudah diatur sedemikian rupa. Jadi, kamu akan tetap gembira dan nyaman meski hidup hemat.
Frugal living merupakan pilihan yang baik, tetapi kamu perlu memahami konsepnya dengan tepat dan membuat perencanaan yang matang sebelum berniat untuk menerapkannya. Jangan sampai gaya hidup yang sebenarnya punya manfaat besar, malah membuatmu menderita hanya karena salah eksekusi. Jadi, pikirkan segalanya dengan teliti agar tidak menyesal di kemudian hari, ya!