Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan untuk Rutin Menyenangkan Diri Sendiri, Investasi Mood!

ilustrasi berbahagia (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Seperti yang kamu ketahui bahwa pagi hari yang sangat cerah akan berganti malam yang kegelapannya begitu menakutkan. Semua yang ada di kehidupan ini selalu berlawanan, termasuk hidup kamu. Kamu wajib menjalankan hidup dengan sebaik mungkin, meski harus berdampingan dengan luka.

Tapi, di sisi lain kamu juga berhak untuk mendapatkan kebahagiaan. Kesenangan itu bisa kamu ciptakan agar terus berdampingan dan seimbang dengan beban hidup, layaknya pagi dan malam. Sebagai pencerahan untukmu, coba simak ulasan terkait alasan untuk menyenangkan diri sendiri di setiap harinya berikut ini.

1. Energi untuk menjalani rutinitas yang itu-itu lagi

ilustrasi orang sibuk (pixabay.com/mickey970)

Menyenangkan diri sendiri itu bak sebuah investasi. Nantinya, saat kamu sudah dalam suasana hati yang bagus, energi dan pikiran yang kamu miliki jadi maksimal. Selayaknya balik modal, menyenangkan diri sendiri bisa jadi support system yang aktivitas keseharian jadi lebih berwarna. 

Meski tugas harian terlihat itu tidak berat, ya layaknya sebuah kebiasaan ya memang mudah karena terbiasa. Namun, menjalani rutinitas kerja yang itu, itu, dan itu lagi tentu menimbulkan rasa bosan, ya. 

Maka dari itu, menyenangkan diri sendiri di setiap harinya ini bisa menjadi netralisir dari kejenuhan tugas harian yang itu-itu lagi. Tak perlu susah-susah, bisa sesederhana makan makanan favorit, tampil modis di setiap saat, dan hal lainnya yang kamu sukai.

2. Energi tambahan untuk menghadapi masalah hidup

ilustrasi orang panik (pexels.com/Yan Krukau)

Namanya juga hidup, tentu tidak akan selurus itu, enggak cuma tugas harian yang sudah terstruktur. Ya, terkadang di dalamnya muncul sebuah kecelakaan yang membuatmu begitu terkejut, kecewa, sedih, hingga berat untuk menjalaninya.

Nah, kalau rutinitas saja butuh hal yang menyenangkan supaya tidak bosan, apalagi untuk menghadapi masalah hidup yang begitu kompleksnya? Tentu butuh ekstra, ya.

Lantas, hadiah apa yang pas untuk menyenangkan diri supaya punya ekstra energi untuk melawan hingga menyelesaikan permasalahan? Tentu yang tahu jawabannya ya kamu sendiri, ajaklah dirimu ngobrol dan turuti keinginannya.

3. Kalau bukan kamu ya nunggu siapa lagi?

ilustrasi orang berpikir (pixabay.com/RobinHiggins)

Ngomongin soal menyenangkan diri sendiri dan alasannya kenapa harus kamu yang melakukannya, tentu harus dibalik pertanyaan ke kamu lagi bahwa kalau bukan kamu ya nunggu siapa lagi? Ini untuk kesenangan diri kamu sendiri lho, bukan orang lain.

Jadi, alasan sejatinya yakni karena kamulah yang bertangggung jawab penuh atas hidupmu, termasuk membahagiakan dirimu sendiri.

Terlebih lagi, kalau bukan dari sekarang ya nunggu kapan lagi? Tentu kamu sering menunda kebahagiaan diri dengan berbagai macam alasan. Padahal, membahagiakan diri gak harus dengan hal besar, kalau memang belum mampu.

Tapi, setidaknya kamu mewujudkannya, bukan menunda apalagi ingkar janji. Awas keburu waktumu di dunia ini usai, lho!

4. Kamu yang paling tahu lagi mau apa

ilustrasi berbahagia (pixabay.com/StockSnap)

Mungkin kamu merasa memiliki orang-orang yang begitu menyayangimu, mulai dari keluargamu yang harmonis, pacar yang baik hati, hingga sahabat yang begitu setia kawan. Lantas, apakah itu semua jaminan bahwa mereka wajib dan selalu akan menyenangkan dirimu? Apakah mereka tidak punya kehidupan lain selain kamu? Coba pikirkan.

Sesekali mungkin orang-orang yang tulus menyayangimu itu benar bisa menyenangkan kamu, karena mereka adalah salah satu sumber kebahagiaanmu. Namun, mereka bukan sumber utama kehidupanmu, terlebih mereka tidak sepenuhnya mengetahui tentang kamu.

Justru, kamu sendirilah yang menjadi sumber utama kebahagianmu, mengapa begitu? Jelas karena kamu yang tahu apa yang kamu mau dan paling memahami dirimu sendiri. Jadi, yang bisa mewujudkan kesenangan untuk kamu ya kamu sendiri.

Sejatinya menyenangkan diri sendiri memang menjadi kewajiban dan hak dari kamu dan untuk kamu sendiri, ya. Meski begitu, tak jarang kenyataan hidup justru menyudutkan kamu untuk jangan bersenang-senang terlebih dahulu.

Kalau sudah begitu lantas harus bagaimana? Ya tidak apa-apa, asal tahu batasan dan tidak lupa bahwa kamu juga berhak bahagia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Melinda Fujiana
EditorMelinda Fujiana
Follow Us