4 Hal yang Halangi Kamu untuk Memaafkan Diri Sendiri

Membawa beban kesalahan dari masa lalu bagai berjalan sembari membawa batu berkilo-kilo. Tanpa disadari, kamu sedang memaksa dirimu untuk memikul beban yang tidak perlu.
Memang, tidak mudah mengampuni diri sendiri. Malahan, lebih mudah melepas kesalahan orang dibanding melepas kesalahan diri di masa lalu. Ada beberapa penyebab yang mendasari kenapa kamu susah memaafkan dirimu. Mengenalinya akan membantumu untuk lebih bijaksana menemukan solusi yang tepat.
1.Rasa malu yang berlebih

Lumrah merasa malu setelah melakukan kesalahan. Namun, perasaan malu berlebih dapat mengambil alih pikiran dan perasaanmu. Kamu akan selalu merasa tertuduh dan tidak layak mendapat pengampunan, walau sebenarnya orang lain sudah memaafkanmu.
Ingatkan dirimu, bahwa wajar merasa malu. Tapi, sampai kapan kamu akan membiarkan perasaan malu mengambil alih hidupmu? Bila dibiarkan, kamu sendiri yang rugi nantinya.
Banyak waktu dan energi terbuang untuk terus memikirkan masa lalu. Kamu jadi stuck di sana, sementara orang lain sudah melangkah maju.
2.Menunggu seseorang untuk memaafkanmu

Alasan kedua yang membuat kita sulit mengampuni diri sendiri ialah, masih ada orang yang belum mengampuni kita. Misal, kamu melakukan suatu kecerobohan yang ternyata berdampak juga untuk keluargamu. Karena itu, kamu merasa sangat bersalah sampai tidak berani memaafkan diri sendiri.
Kamu merasa kamu tidak bisa lupa, atau tidak boleh lupa sebagai “hukuman” untuk menebus rasa bersalahmu. Sebagai gantinya, kamu terus hidup dalam rasa bersalahmu.
Bisa jadi pula, ada pihak eksternal atau orang-orang yang terus menghakimi dan mengingatkanmu akan kesalahan di masa lalu. Kamu jadi merasa tidak layak mendapat pengampunan.
3.Kamu jadikan itu "hukuman" untuk menebus rasa bersalah

Mirip seperti poin sebelumnya, hanya ini berasa dari pola pikirmu sendiri. Tidak ada orang yang menuduh, tapi kamu bersikap keras pada dirimu. Kamu berpikir bila tidak melupakan kesalahan di masa lalu, kamu akan jadi pribadi yang lebih dewasa dan bertanggung jawab. Padahal, ini jelas adalah pola pikir yang salah.
Alih-alih, kamu malah jadi pribadi yang penuh dengan tuduhan, perasaan bersalah, dan ketakutan untuk kembali mencoba. Tanpa disadari, kamu percaya bahwa “sekali gagal berarti tetap gagal”, jadi kamu menutup diri untuk setiap kesempatan dan kemungkinan di masa depan.
4.Tidak punya keberanian untuk melangkah maju

Seseorang yang terpaku dengan masa lalu sebenarnya punya pilihan untuk lepas. Tapi, beberapa dari mereka ditahan oleh ketakutan diri sendiri. Jadi, sebagai ganti, mereka terus membawa kesalahan di masa lalu sebagai “pelajaran”. Padahal tentu, hal ini adalah pola pikir yang salah. Kamu jadi membatasi ruang gerak dirimu karena takut gagal.
Tidak ada manusia yang sempurna. Selama hidup di dunia, kita akan terus berhadapan dengan kesalahan dan kegagalan. Mengurung diri dalam rasa bersalah bertahun-tahun hanya akan menyiksamu. Kamu perlu tahu kapan harus melepaskan, agar kamu pun bisa bebas dari perangkap masa lalu.