Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Gak Boleh Cinlok Pas KKN, Siap-siap Baper Sendirian!

ilustrasi mahasiswa berangkat KKN (pexels.com/Stanley Morales)

Hampir semua mahasiswa harus menjalankan kuliah kerja nyata (KKN) agar bisa lulus dan meraih gelar sarjana. Yaps, KKN merupakan sebuah pengabdian mahasiswa di lingkungan masyarakat selama beberapa saat. 

Tak hanya mengajarkan ilmu pengabdian di masyarakat, tak jarang juga tugas KKN yang berkelompok menimbulkan romansa antar anggotanya. Hayo, apakah kamu salah satu yang mengalaminya?

Gak sedikit cerita cinta bermula dari KKN. Padahal cinlok saat KKN sangat tidak direkomendasikan untuk terjadi. Mengapa? Simak alasannya mengapa gak boleh cinlok pas KKN, ya. 

1. Bikin gak fokus jalani proker

ilustrasi menjalankan proker (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat sedang jatuh cinta, biasanya individu hanya memikirkan perasaannya saja. Gak hanya itu, mereka mungkin saja hanya sibuk memikirkan hal-hal yang mendukung perasaan cinta mereka. Hal ini jelas mengganggu banget program kerja alias proker yang sedang dijalankan. Mengingat tujuan utama KKN adalah untuk pengabdian.

Jadi dengan munculnya perasaan-perasaan seperti ini justru akan membuatmu gagal fokus dan berakibat tidak dapat menjalankan proker dengan baik dan maksimal. 

2. Perasaan muncul sepihak saja

ilustrasi jatuh cinta sendirian (pexels.com/Buro Millenial)

Ada yang bilang, KKN itu seperti latihan berumah tangga. Bagaimana tidak, jalanin proker bersama, belanja, masak, dan makan juga bareng, bahkan gak sedikit yang cewek dan cowoknya juga tinggal serumah. Hal-hal seperti ini memang rentan sekali menimbulkan benih-benih cinta.

Nah, masalahnya, bisa jadi perasaan yang kamu rasakan tersebut hanya berlaku sepihak saja. Kamu gak mau, kan, patah hati? Oleh karenanya, berhati-hatilah dalam menjaga hati. Jangan sampai jatuh cinta sendirian, ya!

3. Sering kandas setelah KKN berakhir

ilustrasi hubungan berakhir (pexels.com/William Fortunato)
ilustrasi hubungan berakhir (pexels.com/William Fortunato)

Di awal-awal mungkin dunia akan terasa seperti milik berdua. Namun percayalah, biasanya cinta yang dimulai dari masa KKN, akan berakhir pula ketika masa KKN selesai.

Apalagi setelah kamu dan partner cinlokmu menjalani kehidupan masing-masing. Bakal besar banget kemungkinan kalau hubungan kalian akan ikut berakhir.

4. Bisa jadi melanggar perilaku etis

ilustrasi cinta terlarang (pexels.com/Asad Photo Maldives)
ilustrasi cinta terlarang (pexels.com/Asad Photo Maldives)

Tidak semua desa menyetujui hubungan romantis yang terjadi di antara anggota kelompok KKN. Beberapa desa mungkin menganggap hal tersebut sebagai perilaku yang tidak etis.

Oleh karenanya, untuk berjaga-jaga dan terhindar dari masalah, sebaiknya kamu menjaga hati agar tidak jatuh cinta pada teman kelompok KKN-mu, ya!

5. Berpotensi timbulkan drama selama KKN berlangsung

ilustrasi drama (pexels.com/Helena Lopes)
ilustrasi drama (pexels.com/Helena Lopes)

Saat sedang berada dalam sebuah hubungan romantis, biasanya akan terjadi banyak drama yang tidak diinginkan. Seperti permasalahan kecil yang dibesar-besarkan atau pun lainnya.

Hal ini mungkin tidak akan begitu menjadi masalah jika kamu menjalankan KKN hanya berdua dengan pasangamu. Akan tetapi, biasanya satu kelompok KKN tentu tidak terdiri dari dua orang saja. 

Dalam sebuah kelompok KKN, tentu ada anggota yang lain. Jika suatu saat kamu dan pasangan cinlokmu sedang bermasalah, dikhawatirkan anggota kelompok yang lain ikut terimbas juga. KKN jadi gak nyaman, deh.

Udah tahu, kan, mengapa gak boleh cinlok pas KKN berlangsung? Jika dia bersikap baik, maka kamu gak perlu baper, deh. Bersikap baik, kan, memang sudah seharusnya dilakukan oleh semua orang. Anggap saja itu adalah bare minimum dan kamu gak seharusnya jatuh cinta karena bare minimum yang ia lakukan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Putri Rezekina
EditorPutri Rezekina
Follow Us