5 Alasan Orang Tulus Sering Tersakiti dalam Hubungan Percintaan

Siapa nih di sini yang merasa sudah tulus banget dalam hubungan percintaan, tapi malah sering kali tersakiti? Ternyata, ada beberapa alasan mengapa orang yang tulus justru sering mendapatkan pengalaman yang kurang menyenangkan dalam percintaan, lho.
Artikel ini membahas satu per satu alasannya supaya kamu makin paham dan bisa belajar dari pengalaman tersebut. Siap? Langsung aja kita mulai!
1. Terlalu mudah mempercayai pasangan

Orang yang tulus cenderung memberikan kepercayaan penuh kepada pasangannya. Tapi sayangnya, ini bisa jadi pedang bermata dua. Ketika kamu terlalu mudah percaya, kamu jadi gak sadar bahwa ada kemungkinan pasanganmu bisa saja memanfaatkan ketulusanmu. Nah, kalau pasanganmu bukan orang yang sama-sama tulus, bisa-bisa kamu malah dimanfaatkan dan akhirnya merasa tersakiti.
Memang, kepercayaan itu penting dalam hubungan. Tapi, bukan berarti kamu harus menaruh semua kepercayaanmu begitu saja tanpa melihat situasinya terlebih dahulu. Coba deh, lebih selektif lagi dalam memberikan kepercayaan, supaya kamu gak mudah dikhianati.
2. Selalu mengutamakan kepentingan pasangan

Orang tulus seringkali menempatkan kepentingan pasangannya di atas kepentingan dirinya sendiri. Kalau dilihat dari satu sisi, ini bisa membuat hubungan terlihat harmonis dan bahagia. Tapi, di sisi lain, kamu jadi sering mengorbankan kebahagiaan dan kebutuhanmu sendiri.
Coba kamu pikir-pikir lagi, apa sih yang sebenarnya kamu butuhkan dalam hubunganmu? Jangan sampai kamu terlalu sibuk memikirkan kebahagiaan pasangan, sampai-sampai kamu lupa bahwa kebahagiaanmu juga penting. Ingat, hubungan yang sehat itu adalah hubungan yang seimbang, di mana kedua belah pihak saling memberikan dan menerima.
3. Terlalu sabar dan memaklumi kesalahan pasangan

Sabar itu memang penting, tapi kalau kamu terlalu sabar dan selalu memaklumi kesalahan pasangan tanpa ada batas, itu bisa jadi masalah besar. Orang yang tulus cenderung lebih mudah memaafkan dan menerima alasan pasangannya, bahkan untuk kesalahan yang berulang kali dilakukan. Nah, ini yang sering bikin kamu merasa tersakiti terus-menerus.
Padahal, dalam hubungan yang sehat, ada batasan dan aturan yang harus disepakati bersama. Kalau kamu terus-menerus sabar tanpa ada batas, pasanganmu bisa jadi gak belajar dari kesalahannya dan malah terus mengulangi hal yang sama. Jadi, penting banget untuk bisa menentukan batas kesabaranmu dan berkomunikasi dengan pasangan tentang apa yang bisa diterima dan tidak bisa diterima dalam hubungan.
4. Kurang berani mengungkapkan perasaan

Orang yang tulus kadang merasa gak enak untuk mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya, terutama kalau perasaannya itu bisa menyinggung pasangan. Ini yang membuat masalah menjadi menumpuk dan gak terselesaikan. Kamu jadi memendam perasaan dan lama-lama bisa meledak.
Padahal, komunikasi yang terbuka dan jujur itu kunci dari hubungan yang sehat. Jangan takut untuk mengungkapkan apa yang kamu rasakan, entah itu rasa senang atau sedih. Pasangan yang baik pasti akan menghargai dan mendengarkan perasaanmu. Jadi, beranilah untuk berbicara dan menyampaikan apa yang ada di hatimu.
5. Terlalu fokus pada kebaikan pasangan

Orang yang tulus cenderung lebih fokus pada kebaikan pasangannya dan sering kali mengabaikan tanda-tanda negatif. Ini bisa membuat kamu jadi gak sadar kalau sebenarnya ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam hubunganmu. Kamu terlalu fokus pada hal-hal baik yang dilakukan pasangan, sampai-sampai kamu gak melihat kalau ada perilaku atau sikap yang bisa menyakitimu.
Menariknya, sikap ini sering kali membuat kamu bertahan dalam hubungan yang sebenarnya gak sehat. Kamu terus mencari-cari alasan untuk bertahan karena merasa pasanganmu masih punya sisi baik. Padahal, kamu juga perlu realistis dan melihat kenyataan bahwa gak semua hal bisa diperbaiki hanya dengan melihat sisi baiknya saja.
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan, kenapa orang yang tulus sering kali merasa sakit hati dalam hubungan percintaan? Tulus itu baik, tapi jangan sampai ketulusanmu malah bikin kamu jadi korban. Belajarlah untuk lebih selektif dalam memberikan kepercayaan, mengutamakan kebahagiaanmu sendiri, dan berani untuk mengungkapkan perasaan. Dengan begitu, kamu bisa membangun hubungan yang lebih sehat dan bahagia.