Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan untuk Gak Ambil Pusing dengan Komentar Orang, Santai Saja

Pexels.com/thanh-ph-m-1470723

Selama kita masih hidup berdampingan dengan orang banyak baik di kehidupan sehari-hari maupun melalui media sosial, memang mustahil untuk sepenuhnya terbebas dari komentar. Maka kunci untuk menjaga kebahagiaan bukanlah dengan mengasingkan diri.

Nanti malah repot sendiri. Kuncinya adalah belajar bersikap lebih santai dalam menghadapi komentar-komentar itu. Gak usah terlalu memikirkannya karena lima alasan kuat berikut ini.

1.Gak semua yang mengomentarimu juga memikirkan perasaanmu

Pexels.com/brunosalvadori

Kalau mereka memikirkan perasaanmu, mereka akan berusaha untuk hanya memberikan komentar positif. Kalaupun ada yang perlu ditegur darimu, mereka akan sangat mempertimbangkan tempat, waktu, dan cara yang tepat untuk menyampaikannya.

Kalau ada yang berkomentar tanpa memperhatikan hal-hal di atas, untuk apa dipikirkan? Utamakan kedamaian diri saja. Biar dia bisa belajar untuk lebih menahan diri dan beretika dalam berkomentar.

2.Memang gak semua komentar penting untuk didengar bukan?

Pexels.com/james-law-1832804
Pexels.com/james-law-1832804

Menegur gak dilarang. Namun kenyataannya masih banyak juga yang sukar membedakan antara menegur dengan sekadar mencaci maki atau menjelek-jelekkan. Menegur itu jelas di mana letak kesalahanmu dan jelas pula masukan yang diberikannya.

Sedang caci maki atau menjelek-jelekkan hanya berdasar pada rasa suka atau gak suka. Pertanyaannya, apakah kamu merasa perlu banget untuk disukai semua orang termasuk dirinya? Kalau gak, ya gak usah memedulikan komentar-komentar negatif yang gak jelas dasarnya itu.

3.Meladeni komentar orang itu gak ada selesainya

Pexels.com/juanpphotoandvideo
Pexels.com/juanpphotoandvideo

Bukannya selesai, makin diladeni malah makin heboh. Kamu menanggapi dengan baik, ada saja yang mencurigai tanggapan baikmu cuma buat mencari muka. Kamu bersikap tegas agar orang lain gak sembarangan berkomentar, kamu dianggap melawan kebebasan berpendapat.

Daripada serba salah, mending komentar-komentar yang gak jelas itu dianggap angin lalu saja, kan? Bukan seratus persen menutup telinga sih. Cuma lebih selektif saja. Kamu bahkan boleh lho, menonaktifkan kolom komentar di media sosial.

4.Jangan sampai kamu berpikir mereka lebih tahu tentang hidupmu

Pexels.com/antonio-prado-1050855
Pexels.com/antonio-prado-1050855

Mereka mungkin melihat apa yang kamu lakukan. Namun jelas gak tahu apa-apa tentang niat dalam hatimu, kan? Jadi kalaupun orang mencercamu karena tindakanmu dianggap salah, toh kamu tahu tujuanmu baik.

Kalau kamu gak membatasi diri dari komentar-komentar buruk, bisa-bisa kamu merasa jahat atau bodoh banget karena kesalahan itu. Gak sedikit lho, orang yang cuma pandai berkomentar tetapi nyatanya gak bisa melakukan lebih baik daripada yang dikomentari.

5.Kalau kamu jadi sedih, gak produktif, bahkan sakit; siapa yang bertanggung jawab?

Pexels.com/zun1412
Pexels.com/zun1412

Gak ada, kan? Semua akan memilih cuci tangan. Kamu menanggung rasa gak enaknya sendirian. Ini bukan karena kamu lemah kok. Memang ada komentar yang kebangetan dan wajar bikin kamu atau siapa pun down.

Ya, di era ketika komunikasi menjadi makin mudah, memang bukan gak ada sisi minusnya. Gak sedikit orang yang lantas merasa bebas berbicara apa saja termasuk mengomentari segala hal tentang orang lain.

Kenal atau gak, paham betul dengan masalahnya atau gak, pokoknya berkomentar. Makin pedas komentarnya makin merasa puas. Maka kamu perlu melindungi diri dengan belajar untuk gak terlalu memedulikan segalanya. Oke?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us