Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bahaya Membiarkan Kekecewaan dan Kesedihan Lama Terpendam

ilustrasi orang kecewa dan bersedih (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi orang kecewa dan bersedih (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kecewa dan bersedih adalah emosi yang wajar dan bisa dialami oleh siapa saja. Bagi kamu yang pernah mengalami kekecewaan dan kesedihan, sebaiknya jangan kamu simpan terlalu lama di dalam hati. Sebab, emosi negatif akan berdampak buruk pada dirimu dan kehidupanmu.

Membiarkan rasa kecewa dan sedih terpendam terlalu lama hanya akan membuatmu semakin sesak dan sulit merasa bahagia. Akibatnya tak hanya kesehatan mental saja yang terkena imbasnya, melainkan dirimu secara fisik pun ikut terganggu, bahkan untuk bersosialisasi pun rasanya tak nyaman. Berikut lima bahayanya yang perlu kamu tahu.

1.Meningkatkan potensi depresi

ilustrasi orang merasa stres (pexels.com/Arina Krasnikova)
ilustrasi orang merasa stres (pexels.com/Arina Krasnikova)

Menyimpan rasa kecewa dan sedih saja sudah bisa membuatmu stres sendiri. Apalagi jika kamu sudah lama memendam kedua emosi negatif tersebut. Jika tak segera diatasi, bisa berpotensi meningkatkan depresi. Inilah yang menjadi bahaya dari membiarkan kekecewaan dan kesedihan, maka ungkapkan saja apa yang sedang kamu rasa.

Mengalami rasa kecewa dan sedih karena suatu alasan itu adalah hal yang wajar. Sehingga, tak perlu malu untuk mengungkapkannya. Berceritalah ke orang-orang yang kamu percaya agar secara perlahan kamu bisa melepaskan kekecewaan dan kesedihan yang sudah lama dipendam.

2.Menurunkan sistem kekebalan tubuh

ilustrasi orang yang sedang sakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi orang yang sedang sakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bahaya berikutnya dari membiarkan rasa kecewa dan sedih di dalam hati yaitu dapat menurunkan sistem kekebalan tubuhmu. Kedua, emosi tersebut dapat menguras energimu sehingga juga akan berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh. Semakin lama memendam kekecewaan dan kesedihan, akan semakin turun imunitas tubuhmu.

Segala emosi dapat memengaruhi kesehatan tubuh. Jika emosi dalam diri positif, maka tubuhmu akan menunjukkan reaksi yang baik. Namun jika yang terpendam adalah emosi negatif seperti kecewa dan sedih, maka tubuh pun akan mengikuti sesuatu yang sedang kamu rasakan. Jika terus dibiarkan, sistem kekebalan tubuhmu akan terus mengalami penurunan.

3.Merusak hubunganmu dengan sosial

ilustrasi orang bertengkar (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi orang bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Sesuatu yang sedang kamu rasakan, akan terpancar ke perilakumu. Jika kamu menyimpan rasa kecewa dan sedih, maka perkataan dan tindakanmu pun secara tanpa disadari akan seperti apa yang sedang dialami. Apabila kamu gak berusaha melepaskan kekecewaan dan kesedihanmu, sangat memungkinkan segala perilakumu juga bisa menyakiti orang lain.

Jangan sampai kamu menyalurkan lukamu ke orang lain yang gak mengerti apa-apa. Lalu, bagaimana caranya? Ungkapkan kedua emosi tersebut, lepaskan dan ikhlaskan. Dengan begitu, gak akan ada lagi ruang di hati untuk menyimpan emosi negatif yang bisa merugikan diri dan orang lain.

4.Meningkatkan kecemasan di dalam diri

ilustrasi orang merasa cemas (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi orang merasa cemas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kekecewaan dan kesedihan bukanlah hal yang baik untuk kamu simpan dan sangat buruk jika ternyata sudah lama terpendam sebab tak akan membuatmu tenang, yang ada justru kamu semakin mengalami kecemasan. Emosi negatif yang terus dibiarkan berada di dalam diri, dapat meningkatkan kecemasan yang kamu rasakan.

Lebih baik, berupayalah untuk melepaskannya dengan ikhlas, maka ketenangan akan kamu dapatkan. Saat emosi negatif sudah berhasil kamu lepaskan, pada akhirnya kedamaian yang akan mengisi hatimu.

Rasa cemas juga hal yang umum. Tapi jika kamu masih memendam kekecewaan dan kesedihan, maka kecemasan bisa semakin berlebihan.

5.Terpicu untuk membalaskan dendam

ilustrasi orang yang memiliki rasa ingin membalas dendam (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi orang yang memiliki rasa ingin membalas dendam (pexels.com/Pixabay)

Rasa kecewa hingga mengalami kesedihan mendalam bisa memicu diri untuk membalaskan dendam kepada orang-orang yang terlibat di dalam prosesnya. Inilah sebabnya, jangan terlalu lama menyimpan kecewa dan sedihmu. Niat untuk membalas dendam bisa muncul di saat diri sudah tak mampu lagi mengendalikan emosi negatif.

Balas dendam, bukanlah tindakan yang baik. Perbuatan buruk pastinya akan berdampak buruk juga ke dirimu. Maka, lepaskan rasa kecewa dan sedihmu supaya hati dan pikiranmu gak akan terlintasi oleh perasaan ingin membalaskan dendam. Maafkan diri dan orang lain, terima kenyataan, dan ikhlaskan semua hal yang terjadi.

Untukmu yang saat ini masih menyimpan kecewa dan sedih yang ternyata juga telah lama terpendam, cobalah untuk melepaskannya secara perlahan supaya kedamaian bisa kamu rasakan. Tetap menjaga pikiran dan tindakan agar senantiasa positif sebagai benteng perlindungan diri.

Setelah kamu mengetahui bahaya dari membiarkan kekecewaan dan kesedihan di atas, semoga untuk ke depannya kamu bisa lebih ikhlas dan bijaksana dalam menjalani kehidupan ini. Apa pun itu yang membuatmu kecewa hingga bersedih, percayalah bahwa pasti ada hal baik di balik kejadian yang kamu alami.

Tetap tenang dan jangan menyalahkan diri, sebab kecewa dan sedih merupakan emosi yang manusiawi. Namun, agar kekecewaan dan kesedihan yang dirasakan gak sampai berlebihan, maka lakukan segala hal secara sewajarnya saja sehingga saat semua berjalan tak sesuai dengan rencana maupun harapan, kamu akan tetap santai menyikapinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Adelbertha Eva Y
EditorAdelbertha Eva Y
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Ide Desain Dapur Area Sempit, Menyatukan Ruang Makan Tetap Efisien!

12 Sep 2025, 23:32 WIBLife