5 Ciri Orang dengan Negative Vibes, Bikin Malas Dekat-Dekat

Walaupun hanya segelintir, pasti ada orang di sekitarmu yang memancarkan energi negatif. Bertemu saja sudah membuatmu merasa malas, apalagi kalau harus berurusan dengannya. Kamu berusaha buat mengindarinya demi melindungi psikismu sendiri dari rasa stres.
Orang dengan negative vibes sering kali tidak menyadari dirinya berpengaruh buruk buat orang lain. Malah orang lain yang selalu dianggapnya keliru. Kalau saja dia mau berintrospeksi, tentu ia dapat berubah.
Walau begitu, kamu tidak boleh sembarangan menilai orang sebagai pemilik aura negatif. Jangan sampai setiap individu yang berbeda pandangan denganmu dipandang sebagai negative vibes. Kecuali, mereka menunjukkan ciri sebagai berikut.
1. Cara bicaranya tidak enak didengar

Seperti apa sih cara bicara yang gak enak buat didengar itu? Ada beberapa ciri seperti ucapan yang cenderung menyakiti hati orang lain, padahal hal yang sama bisa dikatakan secara lebih halus. Ketika dia meminta tolong, nadanya malah memerintah sehingga posisinya seolah-olah di atasmu dan kamu harus patuh padanya.
Sindiran-sindiran kerap dilontarkannya. Sulit pula untukmu membedakan perkataannya yang biasa dengan kemarahan. Nada bicaranya selalu tinggi layaknya tengah memarahi orang.
Bila kamu hidup serumah dengannya, dirimu sampai malu dengan tetangga. Mungkin saja cara bicaranya itu terdengar oleh mereka. Bahkan dalam komunikasi secara tertulis pun, kalimat-kalimatnya kerap bikin jengkel.
2. Semua hal dipermasalahkannya dan dilebih-lebihkan

Ketika orang dengan positive vibes suka menyederhanakan masalah, pribadi yang auranya negatif malah senang membesar-besarkan persoalan. Tidak ada problem kecil menurutnya. Setiap masalah adalah perkara serius yang harus dipikirkan oleh semua orang sampai mereka stres.
Bahkan sesuatu yang sesungguhnya bukan masalah pun akan dianggapnya sebagai problem besar. Menjadi teman atau saudaranya bikin kamu gak bisa bebas sejenak dari rasa pusing. Dia selalu memintamu memikirkan dan mengurus sesuatu yang tak penting.
Bila kamu menolaknya, perilakunya kian menyebalkan. Penolakanmu dipandang sebagai tambahan persoalan. Pertengkaran pun dapat terjadi karena perbedaan cara pandang kalian tentang masalah yang utama atau cuma rekaannya saja.
3. Jago bikin suasana hati orang-orang di sekitarnya memburuk

Perasaanmu ternyata dialami juga oleh orang-orang yang pernah berada di dekatnya. Kalian sama-sama gak betah berdekatan dengan orang yang memancarkan energi negatif. Kalian tidak berniat untuk menjauhinya, tetapi bertahan di dekatnya sama dengan kurang menyayangi diri.
Kalian datang dengan perasaan baik-baik saja. Namun selepas bertemu dengannya, suasana hati kalian pasti berubah menjadi negatif. Ketemunya sebentar, tetapi perasaan yang memburuk itu bisa bertahan lama.
4. Menghambat orang untuk maju

Keberadaan orang dengan negative vibes memang cenderung merugikan teman-temannya. Dengan atau tanpa sadar ia senang sekali membuat kehidupan orang lain gak maju. Caranya macam-macam, termasuk suka menakuti kamu yang hendak melakukan hal-hal baik buat masa depan.
Ucapannya gak pernah memotivasi siapa pun dan justru bikin lawan bicaranya pesimis. Dia pun dapat bersifat malas serta menularkannya padamu kalau kamu tidak berhati-hati. Kesukaannya hanya dua, melihatmu sama gak majunya dengan dia atau dirimu tertinggal darinya.
5. Sikapnya di depan umum gak terkontrol

Berapa pun usianya sekarang tidak berpengaruh secara positif terhadap kendali dirinya. Seharusnya, pertambahan umur membuatnya lebih mampu mengontrol diri. Akan tetapi, hal tersebut tak terjadi.
Orang-orang biasanya akan lebih jaim ketika di depan umum. Namun, orang dengan negative vibes sering kali malah makin lepas kedali. Apalagi bila emosinya sudah tersulut sedikit saja.
Dia tidak malu marah-marah di mana saja dan pada siapa pun. Kamu yang merasa kehilangan muka, enggan pergi bersamanya lagi. Dia bisa kehilangan kontrol sewaktu-waktu tanpa penyebab yang jelas.
Orang dengan negative vibes memandang dan menyikapi segala hal dalam hidup dengan tidak bijaksana. Bahkan ketika ia punya masalah pribadi, orang lain pun dapat dijadikan sasaran. Kamu gak selalu bisa membantunya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan tak perlu merasa bersalah karena hal ini.