Hampir sebagian besar orang ingin bisa selalu terlihat baik dan menarik di hadapan orang lain. Bahkan beberapa orang sampai rela mengesankan orang lain dan menampilkan image positif agar dianggap hebat atau keren di lingkungan sosialnya. Sayangnya, tanpa disadari ada perilaku yang justru bikin kamu terlihat lemah di mata orang lain.
Kalau kamu masih melakukan lima hal ini, siap-siap saja dianggap sebagai pribadi yang lemah oleh banyak orang. Mau berubah atau gak, nih?
Setiap orang pasti punya prioritas dalam hidupnya, mulai dari pendidikan, karier, atau keluarga. Hal ini akan membuatmu tampak hebat karena paham apa yang jadi prioritas dalam hidup agar mendapat kebahagiaan, kenyamanan, dan keberhasilan dalam hidup.
Sayangnya, saat pacar mulai jadi prioritas utama dibanding tujuan hidup masa depan, kamu justru akan dipandang negatif. Bukannya tidak boleh, hanya saja potensi kehilangan arah dalam hidup jadi lebih besar saat memprioritaskan orang yang belum tentu jadi bagian dari masa depanmu.
Media sosial atau medsos sekarang ini memang sudah jadi bagian penting dalam keseharian banyak orang. Bahkan hampir sebagian besar orang punya setidaknya satu akun medsos sebagai tempatnya berbagi kabar, momen penting, dan aktivitas yang dilakukan.
Sayangnya, ada juga segelintir orang yang justru gemar mencari perhatian di medsos lewat unggahan yang sifatnya memancing reaksi pengguna lain. Jika unggahan tersebut mendatangkan inspirasi tentu akan memberi banyak manfaat.
Lain cerita jika mengunggah curhatan masalah pribadi demi mencari pembelaan publik, kamu justru dianggap sebagai pribadi yang lemah karena gak mampu menyelesaikannya sendiri di ruang privat. Alih-alih didukung, kamu bisa saja malah akan "panen" hujatan.
FOMO atau Fear Of Missing Out merupakan istilah yang menjelaskan tentang rasa takut dan khawatir jika tertinggal karena tidak mengikuti tren tertentu. Jika terjebak dalam kondisi ini, kamu cenderung akan melakukan apa pun demi terhindar mendapat label ketinggalan zaman atau gak gaul.
Padahal, dampak FOMO ini justru cenderung negatif untuk psikologismu. Kamu akan terombang-ambing pada tren yang satu ke tren yang lain tanpa tahu apakah ada manfaat yang bisa diambil atau tidak. Parahnya lagi, kamu seolah jadi "kutu loncat" yang gak punya pendirian dan jati diri.
Sebenarnya, mengeluh termasuk perilaku yang terbilang manusiawi bagi siapa pun, terlebih saat kondisi psikis sedang merasa butuh dukungan dari orang lain. Namun, jika keluhan malah jadi kebiasaan hingga berujung pada anggapan bahwa hidup gak adil, artinya mentalmu sudah gak sehat lagi.
Kamu justru sedang melemahkan diri sendiri dan sayangnya sisi lemah ini juga tertangkap oleh orang lain. Tak pelak anggapan bahwa kamu adalah pribadi dengan mental yang lemah pun jadi tak terelakkan lagi akibat kebiasaanmu yang sering mengeluhkan kondisi hidup. Yakin masih mau sering mengeluh?
Toleransi terhadap pasangan sudah menjadi hal lumrah yang banyak dilakukan demi menjaga keharmonisan dan kelanggengan hubungan. Namun, lain cerita jika sikap toleranmu juga ikut terbawa untuk memaklumi sikap pasangan yang sudah melakukan kesalahan fatal dan terus berulang.
Alasannya sih, karena sudah terlanjur sayang. Padahal kalau benar-benar sayang, tentunya dia gak akan berbuat salah padamu dan kamu pun akan menegur dengan tegas atas perilaku buruk yang mengancam komitmen hubungan kalian.
Kelemahan inilah yang berisiko membuatmu malah terjebak dalam toxic relationship. Bukan cuma merugikan diri sendiri, baik fisik maupun mental, orang pun jadi beranggapan kamu terlalu lemah karena seolah gak mau keluar dari kondisi ini.
Pada dasarnya, anggapan lemah dari orang lain bukan semata-mata karena kondisi fisik atau ketidak mampuan bangkit dari masalah, tapi justru tidak ada kemauan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih tangguh. Kalau gak ingin dianggap lemah oleh orang lain, ayo mulai ubah perilakumu dengan berhenti melakukan kelima hal tadi. Asal ada keyakinan, pasti bisa!