Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hikmah Berharga dari Ketertinggalan Hidup yang Jarang Disadari

ilustrasi memeluk diri (pexels.com/Fernando Capetillo)

Di era media sosial yang serba cepat acap kali membuat sering merasa tertinggal. Apalagi saat melihat story teman seangkatan sudah banyak yang menikah, punya anak, mobil mewah, liburan ke luar negeri, beli rumah, atau gajinya dua digit.

Jauh berbeda dengan hidupmu dengan gaji terbatas, hidup numpang di rumah orangtua, dan masih berjuang untuk hidup layak. Rasanya hampir putus asa dengan perjalanan hidup ini yang serasa mundur.

Namun, tetap tenanglah, ketertinggalan bukanlah akhir dari segalanya. Di balik rasa tertinggal ada hikmah berharga yang sering kali tidak di sadari. Intip terus penjelasan di bawah ini yuk, guys!

1. Kesempatan untuk mengenal diri lebih dalam

ilustrasi wanita yang tegar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketika kamu mengalami ketertinggalan, sebenarnya itu adalah waktu yang tepat untuk berhenti sejenak. Bertanya pada diri sendiri tentang keinginan, refleksi diri faktor apa saja yang membuat tertinggal, atau mungkin ada perkataan orang lain yang menjatuhkanmu hingga membuat hilang arah.

Kesempatan mengenal diri sendiri bisa jadi ruang untuk dirimu menjadi orang berprinsip. Bukan orang lain yang menentukan karakter dirimu. Dengan refleksi diri membuat jauh lebih tenang dalam menghadapi permasalahan hidup, maupun menghadapi berbagai masalah dari orang-orang sekeliling.

2. Melatih sabar dan ketangguhan mental

ilustrasi wanita yang tegar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketertinggalan itu terasa perih karena harus belajar menunggu, dipaksa menerima kenyataan, bahkan melihat orang lain melesat saat kamu masih jatuh bangun. Belum lagi orang disekeliling yang justru menjatuhkan mental.

Dari perjalanan hidup yang kamu alami membuat kesabaranmu diuji. Terbiasa bangkit sendiri tanpa tepuk tangan dan tanpa sorotan. Membuat dirimu tumbuh jadi pribadi yang lebih tangguh. Memahami tentang filosofi hidup tentang yang menang bukan yang paling duluan sampai. Akan tetapi, yang tidak menyerah meski jalannya lambat.

3. Belajar bersyukur dari hal-hal sepele

ilustrasi minum air (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat hidup tidak sesuai ekspektasi, disitulah mulai menyadari betapa berharganya hal-hal kecil. Bisa melihat senyum orangtua, sarapan bersama keluarga, memiliki waktu tidur yang cukup, minum air putih rasanya menyegarkan, dan bisa hidup tanpa cicilan. Betapa indahnya hidup ketika tidak terbebani dengan pencapaian orang lain yang bikin iri hati.

Setiap orang memiliki prosesnya masing-masing untuk bertumbuh. Hidup bukan hanya sekedar pencapaian besar, hal-hal kecil ketika mau mensyukuri rasanya nikmat.

4. Menyadari bahwa hidup bukan kompetisi

ilustrasi bersepeda (pexels.com/Ron Lach)

Dulu kamu mungkin mengira hidup ini seperti lomba. Siapa cepat, dialah juara. Pemikiran itu berubah ketika merasa tertinggal dan masih bisa bertahan. Satu perjalanan berharga yang didapat hidup bukan tentang berlomba. Kita tidak bisa membandingkan langkah kita dengan orang lain. Cukup jadikan patokan hidupmu hari ini jauh lebih baik dengan kemarin.

Saat kamu berhenti membandingkan diri dengan pencapaian orang lain. Disitulah kamu mulai menikmati proses perjalanan. Bisa lebih fokus hal apa saja yang membuat berkembang, tidak membutuhkan validasi orang lain. Kamu sedang berproses membangun branding diri yang kokoh.

5. Menjadi inspirasi bagi orang lain yang diam-diam berjuang

ilustrasi wanita yang tersenyum (pexels.com/Elina Sazonova)

Tanpa disadari ada banyak orang yang melihat sosokmu kuat dan menjadikannya inspirasi. Mereka melihat kamu yang bisa melalui masalah hidup. Ketertinggalan hidup mungkin berat, tapi keikhlasan menjalani itu bisa menjadi kekuatan.

Sifat pantang menyerah mewujudkan mimpi dan cita-cita meski masalah datang bertubi-tubi. Membuat diam-diam hal yang telah dilakukan jadi inspirasi manusia lain. Kekuatan bukan tentang hasil sempurna, tapi tetap melangkah meski berulang kali jatuh.

Tertinggal bukan berarti hidupmu hancur. Bisa jadi ini jadi sumber belajar yang hanya didapatkan ketika kamu tertinggal dalam hidup. Kamu bisa belajar makna hidup, mencintai diri sendiri, serta tetap bisa tumbuh walau badai masalah silih berganti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us