5 Kebiasaan Self-sabotage yang Bikin Kamu Gagal Terus dalam Percintaan

Pernah gak sih ngerasa kalau hubungan percintaanmu selalu berakhir dengan cerita yang sama? Atau mungkin kamu merasa gak pernah beruntung dalam asmara? Sebelum buru-buru nyalahin nasib atau ramalan zodiak, coba deh introspeksi dulu. Bisa jadi, tanpa sadar, kamu punya kebiasaan self-sabotage yang justru bikin hubungan asmaramu berantakan.
Self-sabotage ini ibarat musuh dalam selimut. Di satu sisi, kamu pengen banget punya hubungan yang sehat dan langgeng. Tapi, di sisi lain, tindakanmu justru menghancurkan peluang itu sendiri. Nah, berikut ini lima kebiasaan self-sabotage yang sering jadi penyebab kenapa kisah cintamu gak pernah berjalan mulus.
1. Terlalu sering overthinking sampai bikin drama yang gak perlu

Siapa sih yang gak pernah overthinking dalam hubungan? Tapi, kalau kamu sampai menganalisis setiap detail kecil seperti chat, stories, atau like di medsos pasangan, itu tanda kamu udah masuk wilayah self-sabotage. Overthinking ini bikin kamu gampang paranoid dan menciptakan masalah yang sebenernya gak ada.
Contohnya, pasangan telat balas chat 30 menit, terus kamu langsung mikir yang aneh-aneh. Mulai dari, “Pasti dia lagi sama orang lain,” sampai “Kayaknya dia udah bosen sama aku.” Padahal, bisa aja dia lagi sibuk meeting atau HP-nya lowbat. Akhirnya, hubungan yang harusnya santai malah jadi penuh drama gak perlu.
2. Terlalu perfeksionis sampai lupa kalau gak ada yang sempurna

Kamu selalu nyari red flag di setiap orang yang mendekat? Atau mungkin udah bikin daftar kriteria pasangan ideal yang super detail sampai Thor pun gak masuk? Kalau iya, ini tanda kamu punya perfectionist complex.
Kebiasaan ini sebenarnya adalah bentuk self-sabotage. Kamu mungkin berpikir ini cara melindungi diri dari hubungan yang salah, tapi justru bikin kamu gak pernah kasih kesempatan buat hubungan baru berkembang. Ingat, gak ada manusia yang sempurna. Terlalu fokus nyari kekurangan pasangan malah bikin kamu kehilangan peluang untuk bahagia.
3. Ketakutan berkomitmen bikin kamu kabur di saat penting

Pernah gak sih, hubungan lagi asyik-asyiknya, tapi begitu pasangan ngomong soal masa depan, kamu langsung cari alasan buat mundur? Kebiasaan ini sering disebut fear of commitment, dan ini adalah bentuk self-sabotage yang classic banget.
Orang dengan ketakutan berkomitmen biasanya punya “exit strategy” sejak awal. Mulai dari alasan “belum siap,” “mau fokus karier,” sampai tiba-tiba ghosting. Padahal, ketakutan ini sering berakar dari trauma atau rasa takut ditinggalkan yang gak pernah diselesaikan.
4. Jadi people pleaser yang kehilangan jati diri sendiri

Pernah merasa kamu berubah total tiap kali pacaran? Misalnya, waktu pacaran sama yang suka musik rock, kamu ikut-ikutan jadi anak rock. Lalu, ketika pacaran sama yang suka olahraga, kamu tiba-tiba berubah jadi gym enthusiast. Kalau iya, ini tanda kamu terlalu sering people pleasing.
Kebiasaan ini mungkin terlihat seperti usaha bikin pasangan bahagia, tapi efeknya bisa bikin kamu kehilangan diri sendiri. Kalau kamu terus-terusan jadi orang lain demi pasangan, hubungan itu gak akan terasa otentik. Lama-lama, pasanganmu pun gak akan benar-benar tahu siapa kamu sebenarnya.
5. Trust issues bikin kamu susah percaya sama pasangan

Trust issues biasanya muncul dari pengalaman masa lalu yang menyakitkan. Tapi, kalau kamu terus membawa luka itu ke hubungan baru, ini sama aja kayak sabotase kebahagiaan diri sendiri.
Contohnya, kamu sering nuduh pasangan selingkuh tanpa bukti, gak percaya sama ucapan dia, atau malah sengaja menguji kesetiaannya dengan cara toxic. Trust issues yang gak diatasi hanya akan bikin hubungan jadi gak sehat. Bahkan, pasangan yang niat baik pun bisa jadi ilfeel dan memilih pergi.
Nah, kalau kamu merasa punya salah satu atau bahkan beberapa kebiasaan di atas, jangan langsung panik. Yang terpenting penting adalah kamu mulai menyadari pola tersebut dan pelan-pelan memperbaikinya. Ingat, hubungan yang sehat dimulai dari dirimu sendiri. Semoga bermanfaat!